Menjelang bulan dzulhijjah topik rukhyat kembali diperbincangkan. Terdapat kelompok pendapat saling dianggap saling bertolak belakang yaitu hari berpuasa arafah mengikuti Pemerintah atau Mekkah? Hal ini telah dibahas dalam tulisan sebelumnya lihat Mendamaikan Perbedaan Puasa Arafah antara Ikut waktu mekkah atau negara sendiri .
Hal ini wajar karena Hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan. Bagi yang berhaji melaksanakan rukun haji wukuf dipadang arafah, sedangkan yang tidak berhaji disunnahkan berpuasa. Dan diantara keutamaan hari Arafah tersebut diantaranya yaitu:
- Wukuf di padang arafah menentukan sah tidaknya haji seseorang.
- Puasa Arafah menghapus dosa tahun lalu dan yang akan datang.
- doa di hari Arafah adalah sebaik-baik doa
- Hari arafah adalah Hari dimana Allah paling banyak membebaskan hamba-Nya dari neraka
Namun Keutamaan hari arafah tersebut tidak didapatkan jika ibadahnya dikerjakan tidak tepat pada hari arafah. contohnya puasa arafah, jika dikerjakan sehari lebih cepat, namanya sudah berubah menjadi puasa tarwiyah. Masih lumayan, karena masih dianggap puasa sunnah. Namun berbeda jika puasanya dikerjakan sehari lebih lambat, bukannya mendapat pahala justeru dosa karena berpuasa di hari raya Idul Adha. Hari Idul Adha termasuk salah satu diharamkan berpuasa.
Kenapa bisa terjadi perbedaan hari arafah, jika sama-sama tanggal 9 Dzulhijjah?
Penetapan tanggal atau awal bulan dalam islam dilakukan dengan melihat hilal (rukhyat). Hal ini sebagaimana hadits Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah, dan jika kalian melihatnya maka berbukalah. Jika tak terlihat oleh kalian maka genapkanlah.” (HR. Ahmad). Dan secara umum rukhyat terbagi dua yaitu rukhyat lokal dan rukhyat global.
Rukhyat lokal dilakukan oleh pemerintah/ organisasi keumatan di negara-negara diluar Mekkah madinah. Rukhyat ini dilakukan untuk memberikan panduan bagi umat Islam dinegara wilayah tersebut untuk memulai puasa dan hari raya. Rukhyatnya bersifat lokal sehingga tidak dapat dipergunakan untuk wilayah atau negara lain. Hadits dijelaskan dari hadits kuraib bahwa Ibnu Abbas tidak membolehkan rukhyat hilal syam dijadikan panduan berpuasa untuk negeri madinah sebagaimana perintah dari Rasulullah SAW.
Sedangkan rukhyat global adalah rukhyat dilakukan di Mekkah. Mekkah menjadi rujukan karena ka’bah adalah pusat manusia (QS. Al Maidah 97). Disamping Rukhyat mekkah mampu mempersatukan waktu ibadah Islam dalam satu hari satu tanggal (one day one date) lihat tulisan Mekkah berkedudukan sebagai Mean Time (MMT) dalam Zona waktu Islam.
Kedua rukhyat baik rukhyat lokal dan global sama-sama benar dan dapat dipergunakan untuk menentukan hari dalam Islam. Namun penampakan hilal disetiap wilayah dapat berbeda karena sudut pandang, keadaan cuaca dan lain sebagainya. Maka Penentuan puasa dan hari raya juga dilakukan dengan pertimbangan persatuan dan kebersamaan umat. Hal ini sebagaimana pesan dari hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Puasa pada hari kamu berpuasa, iedul fithri pada hari kamu beriedul fithri, dan iedul adlha pada hari kamu semua beriedul adlha". (HR Tirmidzi dan lainnya)
Oleh karenanya untuk persatuan dan kebersamaan tersebut, Rasulullah selalu memerintahkan atau mengutus seseorang (petugas) untuk mengumumkan kepada umat untuk mengawali atau mengakhir puasa. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits antara lain.
- Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seseorang bani Aslam: 'Umumkanlah di kalangan kaummu atau di tengah-tengah masyarakat di hari 'Asyura, siapa yang terlanjur makan hendaklah menyempurnakan sisa harinya, dan siapa yang belum makan hendaklah berpuasa." (Shahih Bukhari 6723)
- dari Abu Hurairah berkata: "Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Abdullah bin Hudzafah berkeliling Mina (untuk mengumumkan:) agar kalian tidak berpuasa pada hari-hari ini, karena hari-hari ini adalah hari-hari makan dan minum serta dzikir kepada Allah 'azza wajalla." (Musnad Ahmad 10496)
Oleh karenanya Hadits berpuasa dengan melihat hilal sudah semestinya difahami sebagai jalan untuk menyatukan umat. Rukhyat lokal bisa dilakukan ketika hasil rukhyat global tidak dapat diterima. Pada era saat ini kendala informasi bukanlah penghalang. Demikian juga Rukhyat Mekkah dengan penerapan yang tepat dapat mempersatukan bumi dalam satu hari dan tanggal sama.
Perbandingan Hari Arafah sesuai Metode Penetapan Awal Bulan | ||||||
No | Tahun | Arafah 9 Dzulhijjah | Jumlah Negara | |||
Hari | Tanggal | Rukhyat Global (Mekkah) | Rukhyat Lokal | Metode lain | ||
1 | 2009 | Kamis | 26 Nopember | 18 | 7 | 2 |
Jumat | 27 Nopember | - | 9 | - | ||
2 | 2010 | Senin | 15 Nopember | 20 | - | 4 |
Selasa | 16 Nopember | - | 19 | - | ||
3 | 2011 | Sabtu | 5 Nopember | 51 | 3 | 9 |
Ahad | 6 Nopember | - | 9 | - | ||
4 | 2012 | Kamis | 25 Oktober | 50 | 10 | 3 |
Jumat | 26 Oktober | - | 5 | - | ||
5 | 2013 | senin | 14 Oktober | 55 | - | 5 |
Selasa | 15 Oktober | - | 15 | - | ||
6 | 2014 | Jumat | 3 Oktober | 44 | 3 | 17 |
Sabtu | 4 Oktober | - | 18 | - | ||
Ahad | 5 Oktober | - | 4 | - | ||
7 | 2015 | Selasa | 22 September | - | - | 5 |
Rabu | 23 September | 44 | 19 | 12 | ||
Kamis | 24 September | - | 3 | - | ||
8 | 2016 | Sabtu | 10 September | - | - | 5 |
Ahad | 11 September | 39 | 15 | 22 | ||
Senin | 12 September | - | 3 | - |
Melihat Data selama delapan tahun terakhir penetapan hari Arafah negara-negara di dunia dapat dinyatakan bahwa :
- Rukhyat Mekkah selalu berada di kelompok mayoritas umat Islam dunia dalam berpuasa Arafah. Hal mencerminkan penggunaan dalil-dalil hadits tentang berpuasa secara lengkap. Terutama hadits : "Puasa pada hari kamu berpuasa, iedul fithri pada hari kamu beriedul fithri, dan iedul adlha pada hari kamu semua beriedul adlha"
- Terdapat 31 Negara pengguna rukhyat lokal yang pernah berbeda penetapan hari arafahnya dengan rukhyat Mekkah.
- Terdapat rukhyat lokalnya yang hampir/tidak pernah sama dengan rukhyat Global mekkah yaitu India, Bangladesh dan Pakistan.
Secara mutlak perbedaan hari arafah tidak dapat disalahkan, karena masing-masing mempunyai dalil yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun jika kita kaji dalil-dalil tersebut secara utuh menjadi satu kesatuan, tentu rukhyat mekkah sebagai rukhyat global adalah pilihan yang utama. Disamping itu rukhyat mekkah juga dapat mempersatukan hari arafah dan Kalender Islam Dunia. Lihat Tulisan 313 Cara menyatukan Kalender Islam Dunia. Termasuk didalamnya kebersamaan ibadah puasa Ramadhan, hari raya idul fitri dan kalender sipil umat Islam.
Khusus untuk arafah memang perlu menjadi perhatian karena terdapat dua ibadah yang bersamaan yaitu wukuf di padang arafah bagi yang berhaji dan yang lainnya berpuasa arafah. Demikian juga dalam dua tahun terakhir hari arafah jatuih pada tiga hari yang berbeda. Tentunya para Ulama, pemimpin dan ilmuwan Islam perlu merumuskan bersama untuk penyatuan dan kebersamaan umat dalam berpuasa, ber- idul fitri dan beridul-adha. Semoga Penyatuan dan kebersamaan ini akan dapat terwujud untuk kenyamanan kekhusyukan umat untuk beribadah.
Subhanaka Allahumma Wa Bihamdika Asyhadu Alla Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu Ilaik
Apa yg dilakukan pemerintah adalah betul dan benar. Apa yg menjadi amalan kita sekarang adalah kerana mengikut garisan tarikh antarabangsa ciptaan barat lalu menjadikan tarikh dan masa kita lebih awal awal dari mekah. Ini yang salah. Lalu kita puasa dan raya lebih dulu dari mekah. Mendahului imam. Sepatutnya kita mengikuti garisan tarikh antarabangsa islam yg mesti bermula di mekah. Anak bulan harus nampak di mekah dahulu baharulah kita mengikutinya. Jika mengikut garisan tarikh antarabangsa islam, jika 1 zulhijjah berlaku di mekah, 19 jam kemudian barulah 1 zulhijjah bermula di negara kita. Jika ikut garisan tarikh antarabangsa ciptaan barat, jika 1 zulhijjah berlaku hari jumaat di mekah maka 19 jam kemudian berlakulah 1 zulhijjah di negara ini iaitu pada hari sabtu. Ini yg benar.
BalasHapus