Umat Islam meyakini bahwa kebenaran dan kebaikan ada di jalan Islam. Karena hanya Islamlah agama yang diridhai oleh Allah.
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Aal-Imran - Ayat 19
Secara Ibadah umat Islam hanya beriman dan menyerahkan dirinya kepada Allah dan melakukan amal sholeh (kebaikan) terhadap manusia dan semua mahluk ciptaanNya. Namun tidak menutup Muslim lain yang juga beriman dan menyerahkan dirinya kepada Allah melalui cara sesuai dengan kitabnya. adanya umat lain yang disebutkan sebagai penghuni surga yakni satu golongan Yahudi dan satu golongan nashrani yang selamat
Oleh karenanya umat Islam diajarkan untuk menghormati hak-hak orang lain walaupun mereka berbeda agama. Bahkan wajib melindungi mereka ketika dalam perlindungannya. Dan Ini tentunya salah bentuk nyata dari perwujudan toleransi umat islam terhadap umat-umat lainnya.
Hal ini dapat terlihat dari komposisi penghuni surga. Bahwa Surga disediakan tidak hanya untuk umat Islam semata. Perbandingan penghuni surga antara umat islam dengan umat lainnya adalah 66,66% dan 33%. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits Sunan Darimi, Attirmidhi, Ibnu Majjah dan Musnad Ahmad didapatkan bahwa penghuni surga terdiri dari 120 baris dan 80 barisnya adalah umat Islam. Dan salah satu hadits diantaranya yaitu :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَهْلُ الْجَنَّةِ عِشْرُونَ وَمِائَةُ صَفٍّ ثَمَانُونَ مِنْهَا أُمَّتِي وَأَرْبَعُونَ سَائِرُ النَّاسِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penghuni surga itu berjumlah seratus dua puluh barisan, delapan puluh di antaranya adalah umatku, sedangkan empat puluh (barisan) lainnya adalah seluruh umat manusia (yang bukan umatku)." Sunan Darimi 2713 dishahihkan Ad Daroni
Sementara dalam hadits yang dimuat dalam Shahih Bukhari, Muslim dan Musnad Ahmad perbandingan penghuni surga disebutkan dalam bentuk lain. Bahwa antara Umat Islam (umat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam) dan umat lain seperti perbandingan bulu hitam pada kulit sapi jantan putih atau sebaliknya. Salah satunya sebagaimana dalam hadits berikut :
مَا أَنْتُمْ فِي النَّاسِ إِلَّا كَالشَّعَرَةِ السَّوْدَاءِ فِي جِلْدِ ثَوْرٍ أَبْيَضَ أَوْ كَشَعَرَةٍ بَيْضَاءَ فِي جِلْدِ ثَوْرٍ أَسْوَدَ
"Tidaklah keberadaan kalian di hadapan manusia melainkan bagaikan bulu hitam pada kulit sapi jantan putih atau bagaikan bulu putih yang ada pada kulit sapi jantan hitam." Shahih Bukhari 3099
Hal ini juga mengingatkan kita bahwa Allah tidak mendzalimi seseorang siapapun dia. Seseorang tentu akan mendapatkan balasan atas apa yang dikerjakannya.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۖ وَإِن تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِن لَّدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. An-Nisaa - Ayat 40
Namun dalam penerapannya tentu berbeda sesuai dengan tingkat keimanan dan penyerahan dirinya kepada Allah.
أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ
Maka apakah patut Kami memperlakukan muslim itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? Al-Qalam - Ayat 35
Perbedaan perlakukan ini adalah sebuah keniscayaan atau kewajaran. Hal ini karena untuk masuk surga bagi umat islam harus melewati 3 tahapan seleksi yang ketat. Lihat tulisan Memahami Perjalanan Hidup setelah mati dari sistem seleksi atau eliminasi. dan adanya orang yang masuk surga namun tidak mengetahui keutamaan yang lebih dari surga yaitu ridha Allah atas mereka yang masuk surga karena syafaat allah
Subhanaka Allahumma Wa Bihamdika Asyhadu Alla Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu Ilaik
Posting Komentar
Posting Komentar