Dapatkan Pahala Berkurban Sepanjang Tahun Disetiap Hari Jumat - Hikmah 313

Berkurban sebagai salah ibadah penting dalam Islam. Dan berkurban disyariatkan dilakukan pada hari raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dihitung sebagai berkurban jika hewan kurban disembelih setelah shalat Ied. Karena Jika dilakukan sebelum shalat, maka pahalanya tidak dapat dihitung sebagai berkurban. "barangsiapa menyembelih kurban sebelum pelaksanaan shalat 'Id, maka itu hanyalah daging yang dipersembahkan untuk keluarganya dan tidak sedikitpun mendapatkan (pahala) ibadah kurban." (Shahih Bukhari 912). Sehingga jelas bahwa waktu berkurban termasuk salah satu syarat sah tidaknya kurban seseorang. 

Walaupun berkurban telah ditentukan waktunya, hanya setelah shlat ied 10 dzulhijjah. Namun pahala seperti berkurban masih tetap disediakan bagi umat Islam. Bahkan tersedia sepanjang tahun disetiap hari jumatnya. Sebuah kelapangan bagi umat islam untuk mendapatkan pahala berkurban. Hal ini disebutkan dalam hadits yang bersumber dari Abu Hurairah sebagaimana berikut :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ

"Barangsiapa mandi pada hari Jum'at sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju Masjid, maka dia seolah berkurban seekor unta. Dan barangsiapa datang pada kesempatan (saat) kedua maka dia seolah berkurban seekor sapi. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) ketiga maka dia seolah berkurban seekor kambing yang bertanduk. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) keempat maka dia seolah berkurban seekor ayam. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) kelima maka dia seolah berkurban sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka para Malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut)." Shahih Bukhari 832

Dari hadits diatas jelas terlihat bahwa umat Islam dapat memperoleh pahala seperti berkurban tanpa harus menyembelih hewan kurban pada bulan dzulhijjah. Pahala seperti berkurban seekor unta, sapi, kambing, ayam atau telur dapat diraih tergantung cepat atau lambatnya kita berangkat menuju masjid untuk shalat Jumat.

Hal ini juga ditegaskan dalam hadits lain bahwa ada malaikat bertugas mencatat siapa saja yang datang ke masjid. Dituliskan dari nama yang pertama hingga terakhir catatan ditutup ketika imam telah naik mimbar.

"Pada hari Jum'at para Malaikat hadir di pintu Masjid mencatat siapa orang yang datang paling awal dan seterusnya. ... Dan apabila Imam sudah keluar (untuk memberi khutbah), maka para Malaikat menutup buku catatan mereka kemudian mendengarkan dzikir (khutbah)." Shahih Bukhari 877:

Dari uraian diatas menjelaskan bahwa sangat utama untuk datang lebih awal menunaikan shalat jum’at berjama’ah ke masjid pada hari jumat. Dan Hal ini tentu mengingatkan kita bahwa hari jum’at memang memiliki banyak keutamaan. Lihat tulisan Delapan Keutamaan Hari jumat dan dua sunnah didalamnya 

Sesungguhnya Allah Maha Pemurah karena ternyata Pahala berkurban Sepanjang Tahun disetiap hari Jumat juga masih dapat bertambah. Dengan hanya menambah sedikit lagi sunnah di hari jumat, kita malah bisa mendapatkan pahala Lailatul Qadar. Padahal kita ketahui lailatul qadar hanya ada di 10 malam terakhir bulan ramadhan. Namun pahala tersebut dapat kita raih dengan mudah pada hari jum’at. 

Orang berangkat shalat jum’at di awal waktu dan mendapatkan awal khutbah serta khusyu mendengar khatib, maka setiap langkah kakinya menuju masjid akan dihitung seperti pahala berpuasa dan shalat tahajud selama satu tahun. sementara Lailatul Qadar adalah malam yang lebih mulia dari 1000 bulan (83,33 Tahun). Lihat tulisan Amalan di hari jumat ini, lebih utama dari Lailatul Qadar 

semoga kita selalu dapat memanfaatkan setiap kesempatan untuk melaksanakan amal ibadah untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. 

Subhanaka Allahumma Wa Bihamdika Asyhadu Alla Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu Ilaik