Hati-hati Sebesar biji dzarrahpun sombongnya maka surga menjadi haram baginya

Bahwa sombong hanyalah milik Allah tidak ada mahluk lain yang berhak menyandangnya selain daripada Allah SWT. Hal ini digambarkan dalam hadits qudsi yang menyatakan Kesombongan adalah Selendang-Nya seiring dengan keagungan sebagai pakaianNya. Maka tiada hak siapapun untuk memakainya. dari Abu Hurairah bahwa 

عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِيمَا يَحْكِي عَنِ اللهِ جَلَّ وَعَلاَ، قَالَ‏:‏ الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي، فَمَنْ نَازَعَنِي فِي وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا، قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ، 

dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap keterangan yang telah Allah SWT ceritakan kepadanya, Allah SWT berfirman, “Kesombongan adalah Selendang-Ku, Keagungan adalah pakaian-Ku, barangsiapa yang mencopot salah satu dari keduanya (menyaingi-meski hanya-salah dari kedua hal itu), maka Aku bersumpah untuk memasukkannya kedalam neraka. Shahih Ibnu Hibban 328 

Kerasnya ancaman ini terlihat bahwa sampai-sampai Allah menggunakan kalimat bersumpah akan memasukkan orang-orang memakai sifat sombong ke dalam neraka. 
Hati-hati Sebesar biji dzarrahpun sombongnya maka surga menjadi haram baginya

Hal ini sejalan dengan hadits yang menyatakan bahwa Tidak akan masuk surga bagi seseorang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong meskipun hanya sebesar biji dzarrah. Disebutkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwa 

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ وَلَا يَدْخُلُ النَّارَ يَعْنِي مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ قَالَ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ إِنَّهُ يُعْجِبُنِي أَنْ يَكُونَ ثَوْبِي حَسَنًا وَنَعْلِي حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ بَطَرَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ 

dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak akan masuk surga bagi seseorang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong meskipun hanya sebesar biji dzarrah. Dan tidak akan pula masuk neraka, yaitu seorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya sebesar biji dzarrah." Abdullah berkata: Kemudian seseorang berkata kepada beliau: "Sesungguhnya aku merasa bangga, jika pakaianku bagus dan sandalku juga bagus." Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah menyukai keindahan. Akan tetapi yang dimaksud kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia." Sunan Tirmidzi 1922 

Hadits di atas menjelaskan bahwa Sebesar biji dzarrahpun sombongnya maka surga menjadi haram bagi pemilik kesombongan itu. Dan ancaman itu tidak hanya dalam bentuk ucapan atau perbuatan orang yang sombong, namun kesombongan yang di dalam hatipun sudah sebab seseorang terhalang masuk surga. 

Akan tetapi yang dimaksud kesombongan disini adalah kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. Oleh karenanya hati- hati dengan sikap yang suka merendahkan manusia lain seperti caci maki atau menyamakan mereka dengan mahluk yang hina. Terlebih yang diperlu dijaga adalah sikap kita terhadap kebenaran yang datangnya dari Allah dan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. 

Sama seperti halnya kebenaran atas hukum Allah atas isbal. Perkara yang dianggap kecil namun merupakan menjadi dosa besar karena ia merupakan bagian dari kesombongan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abu Jurai Al Hujaimi ia berkata: 

أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا قَوْمٌ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ فَعَلِّمْنَا شَيْئًا يَنْفَعُنَا اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بِهِ قَالَ لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِي إِنَاءِ الْمُسْتَسْقِي وَلَوْ أَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَوَجْهُكَ إِلَيْهِ مُنْبَسِطٌ وَإِيَّاكَ وَتَسْبِيلَ الْإِزَارِ فَإِنَّهُ مِنْ الْخُيَلَاءِ وَالْخُيَلَاءُ لَا يُحِبُّهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَإِنْ امْرُؤٌ سَبَّكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلَا تَسُبَّهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّ أَجْرَهُ لَكَ وَوَبَالَهُ عَلَى مَنْ قَالَهُ 

Aku datang kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lalu aku bertanya: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah satu kaum dari penduduk dusun, maka ajarkanlah pada kami seseuatu yang Allah Tabaraka wa Ta'ala akan memberikan manfaat buat kami!." Beliau bersabda: "Janganlah meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun hanya dengan menuangkan ember airmu ke bejana orang yang membutuhkan air, dan sekalipun kamu berbicara dengan saudaramu dengan wajah berseri-seri, dan janganlah engkau menurunkan kain di bawah mata kaki (isbal) karena ia bagian dari sifat sombong, sementara Allah 'azza wajalla tidak menyukai menyukai sifat sombong, jika ada seseorang yang mencacimu dan menghinamu karena dia tahu tentang dirimu, maka janganlah kamu menghinanya karena kamu tahu tentang dia, maka itu akan menjadi pahalamu dan akan menjadi dosa baginya." Musnad Ahmad 19716 

Menurunkan kain dibawah mata kaki (isbal) mungkin dianggap sebagai perkara kecil namun penulis memasukannya dalam kategori kefasikan hingga menjadikan pelakunya termasuk kelompok ketiga yang memasuki neraka tanpa melalui sirath atau melalui jalan licin berliku di jurangan neraka. Namun bagi pelakuknya bukan berarti kekal di dalam neraka. Selengkapnya Lihat buku Jejak perjalanan Akhirat dan syafaat. Dan khusus tentang isbal penulis juga telah membahasnya secara khusus dalam web hikmah 313 ini. 

Hal ini menyiratkan bahwa sekecil apappun kesombongan itu tidak boleh dimiliki sekalipun hanya di dalam hati. Semoga kita dapat terhindar dari sifat sombong hingga terhindar dari neraka 

Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar