Ditengah Pandemi Virus corona covid19 beberapa hari ini banyak berseliweran postingan dengan foto foto berpikir positif dan menghindari yang negatif. Hingga yang positif adalah postingan tentang kehidupan, keceriaan dll yang tidak berhubungan dengan wabah corona sebagaimana yang menghiasi timeline.
Lalu mana yang akan Anda diikuti! Berpikir Positif atau Negatif?
Positif berbicara tentang kehidupan, kebahagiaan, kesuksesan menghindari kata “jangan” dengan maksud mengurangi stress, mendapatkan kesehatan, kreatif dan lainnya. Postif tentunya melahirkan optimis. Optimis adalah kekuatan yang bisa digunakan untuk melahirkan karya dan kesuksesan. Anda bisa melahirkan karya baru, menciptakan inovasi. Itu karena optimis dan berpikir positif.
Sedangkan negatif berbicara tentang kematian, kesedihan, kegagalan dan kemungkinan terburuk dengan maksud agar waspada, hati-hati, displin dll dengan . Negatif tentunya melahirkan takut. Dan Anda bisa keluar dari masalah dengan berpikir negatif. Anda pernah dikejar anjing bisa melompati pagar setinggi 3 meter, atau pernah bisa mengerjakan makalah hanya dalam satu malam. itu hasil berpikir negatif dengan hasil takut.
Lalu mana yang akan Anda diikuti! Berpikir Positif atau Negatif?
Positif itu jabatan seperti perencana, pengacara dll. Kebayang!!! Jika perencana dan pengacara berpikir negatif. Gak jadi jadi rencananya karena berpikir kegagalan. Gak jadi Pengacara membela klien karena berpikir gak akan menang.
Negatif itu jabatan seperti pemeriksa, Jaksa dll. Kebayang!!! Jika pemeriksa dan Jaksa berpikir positif. Gak ada satupun yang akan disalahkannya. gak akan ada klien yang dituntut jaksa.
Berpikir positif atau negatif sesuai dengan kedudukannya masing masing.
Lalu mana yang akan Anda diikuti! Berpikir Positif atau Negatif?
Positif itu seperti bekerja dengan lingkungan yang mengedepan reward, penghargaan hadiah, bonus dan lain.sedangkan negatif seperti bekerja dengan lingkungan yang mengedepan punishment, sanksi, hukuman dan lainnya.
Lalu mana yang akan Anda diikuti! Berpikir Positif atau Negatif?
Islam mengajarkan umatnya agar berlaku adil menjadi umat yang washatan (pertengahan). Dapat menyeimbangkan antara pikiran positif dan negatif dan berlaku adil didalamnya.
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang Pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS. Al baqarah ayat 143)
Makanya dalam alquran jumlah kata katanya juga seimbang. Alquran menyebutkan Surga dan neraka sebanyak 77 kali, Malaikat dan setan disebutkan 88 kali, Musibah dan syukur disebut 75 kali, Masalah dan perdamaian disebut 13 kali dan kata Hidup (hayat) dan Mati (Maut) disebutkan 145 kali
Hidup dan Mati dua pilihan yang sama mulianya ketika dalam perang atau ketika dalam wabah. Dalam Perang hidup dalam kemenangan dan mati dalam syahid. Demikian juga hidup selamat dari wabah Berpahala jihad dan masuk surga, dan jikapun mati syahid.
Lalu mana yang akan Anda diikuti! Berpikir Positif atau Negatif?
Dalam konteks mewabahnya virus corona di Indonesia ada yang menyebutkan mengikuti dengan kejadian di wuhan china dimana mereka selamat berpikir positif dan saling menyemangati. Ada perbedaan dalam hal ini? Yang kita lihat diwuhan mereka sudah dalam kondisi yang negatif dimana wabah sudah parah, lockdown sudah sampai apartemen dan bahkan kamarnya otomatis mereka wajib berpikir positif. Jika tidak tentu akan putus asa dan stress!
Lalu Bagaimana dengan kita!
Negara kita ada yang sudah daerah merah, kuning bahkan ada yang masih daerah bebas virus. Tentu tidak dapat disamakan, untuk daerah yang dikunci dan mereka diisolasi tentunya cenderung berpikir positif agar masyarakat tetap semangat dan berikhtiar untuk selamat. Sedangkan di Daerah Bebas Virus (DBV) cenderung berpikir negatif agar masyarakat displin waspada untuk mencegah virus memasuki daerah mereka.
Lalu mana yang akan Anda diikuti! Berpikir Positif atau Negatif?
Karenanya keutamaan dalam wabah virus corona ini adalah berbaik sangka bahwa jika ada yang posting positif, anggap mereka sedangkan menyemangati diri dan lingkungannya. Sedangkan jika ada yang posting negatif, anggap mereka sedang mengajak dirinya dan lingkungan untuk lebi waspada dan displin memutus rantai penyebaran wabah virus.
Sehingga Berpikir Positif bukan untuk menyepelekan, menganggap enteng atau santuy. Dan berpikir negatif bukan bermaksud untuk menakut-nakuti.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpesan 4 hal yaitu"Berikanlah kabar gembira dan janganlah menakuti-nakuti, berikanlah kemudahan dan jangan mempersulit." Musnad Ahmad 18751 dalam hadits beliau sebutkan lima hal ditambah dengan Hendaklah kalian selalu bersatu dan jangan berselisih
bin Abu Burdah bahwa
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا وَأَبَا مُوسَى إِلَى الْيَمَنِ فَقَالَ بَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا وَيَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَتَطَاوَعَا وَلَا تَخْتَلِفَا قَالَ فَكَانَ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا فُسْطَاطًا يَكُونُ فِيهِ يَزُورُ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam megutus Mu'adz dan Abu Musa ke Yaman. Maka beliau pun berpesan kepada keduanya:
"Berilah kabar gembira dan janganlah kalian menakuti-nakuti. Permudahlah mereka dan janganlah kalian menyusahkan mereka. Hendaklah kalian selalu bersatu dan jangan berselisih." Musnad Ahmad 18868
Tidak ada yang salah berpikir positif dan negatif? dan tidak dapat disalahkan, hanya Allah dan dirinya yang tahu? Allah menghisab sesuai dengan niat, kondisi dan kemampuan diri manusia itu sendiri dan lainnya.
Semoga saudara kita yang meninggal karena corona Allah jadikan mereka syahid, dan mereka yang sedang sakit Allah angkat penyakitnya dan diberi kesembuhan. Dan kita yang masih belum terinfeksi diberikan keselamatan dan dijauhkan dan virus corona. Aamiin
Posting Komentar
Posting Komentar