Keutamaan shalat : Beda Masjid Lain Nilainya

Keutamaan shalat : Beda Masjid Lain Nilainya buku Kalender Islam Dunia

Pada dasarnya tulisan ini adalah bagian dari alasan hadirnya buku palingkan wajahmu ke Masjidil Haram untuk menyatukan Kalender Islam Dunia. Namun mengingat bukunya sudah siap tapi belum selesai, karena ada prinsip Islam bahwa dalil Alquran hadits tidak saling bertentangan (tulisan sebelumnya) yang tidak boleh dilanggar.  Maka ada beberapa poin yang masih pendalaman

Sambil jalan, beberapa pokok-pokok pembahasan dalam buku tersebut akan diposting sebagai bagian dari cross chek dan berbagi. Apalagi penulis bukanlah seorang ulama yang ahli bidang hukum Islam dan ilmuwan yang ahli ilmu falak (astronomi). sehingga buku hadir lebih karena kegusaran penulis terhadap kondisi yang ada, perbedaan kalender dapat berujung perpecahan umat. Mudah-mudahan saran, masukan dan kritik para sahabat dapat mempercepat penyelesain buku untuk menyatukan kalender Islam Dunia. Dan pada akhirnya dapat menjadi masukan bagi umaro, ulama dan ilmuwan menyatukan pendapat untuk kalender Islam Dunia. 

Dan adapun bahasan pada saat ini adalah keutamaan Masjid 



اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 29:45)

Ayat diatas menegaskan fungsi shalat untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dan Shalat juga memiliki keutamaan dibandingkan dengan ibadah lainnya. 

Dan nilai shalat berbeda-beda, dapat tergantung dimana kita melaksanakannya. Tentu berbeda nilai shlat yang dilaksanakan di rumah dengan di masjid. Begitu juga shalat dimasjid yang satu dengan masjid yang lainnya juga berbeda. Hal ini dinyatakan dalam hadit yaitu

dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat seorang laki-laki di rumahnya sebanding dengan satu shalat, shalatnya di masjid kabilahnya sebanding dengan dua puluh lima shalat, shalatnya di masjid jami' sebanding dengan seratus shalat, shalatnya di masjid Al Aqsha sebanding dengan seribu shalat, shalatnya di masjidku sebanding dengan lima puluh ribu shalat, dan shalat di Masjidil Haram sebanding dengan seratus ribu shalat. " Ibnu Madja 1403.

Dari hadits tersebut, keutamaan sholat sesuai tempat sholat dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel Keutamaan sesuai Tempat Sholat
No
Lokasi Shalat seorang laki-laki
Nilai keutamaannya
1
Di rumahnya
1  Shalat
2
Masjid kabilah (kaum, kampung, lingkungan sekitar)
25 Shalat
3
Masjid Jami’ ( Masjid besar kecamatan, kota, Negara)
100 Shalat
4
Masjid Al Aqsa (Jerussalem, Palestina, Syam)
1.000 Shalat
5
Masjid Nabawi (Madinah)
50.000 Shalat
6
Masjidil Haram (Makkah)
100.000 Shalat

Dari tabel terlihat bahwa nilai keutamaan sholat di mesjid terdapat di Masjidil Haram sebanyak 100.000 shalat disusul shalat dimasjid nabawi nilai 50.000 shalat dan di Masjidil Aqsa bernilai 1000 shalat hingga bertingkat terus hingga masjid jami’ senilai 100 shalat dan shalat dimasjid kampung/ kabilah senilai 25 shalat. Dimana nilai satu shalat setara dengan shalat yang dilaksanakan di rumah.
jika diperbandingkan misalnya antara sholat di masjid jami’ (masjid besar biasanya ada di ibukota kecamatan, kabupaten/kota, atau negara) dengan sholat di rumah. 

Di masjid Jami’ 100 sebanding 1 shalat di rumah, sedangkan sehari ada 5 kali sholat. Maka sekali sholat di masjid jami’ nilainya setara dengan 20 hari sholat dirumah. Sebuah perbandingan yang sangat tinggi dan baru satu kali sholat. Bagaimana jika sampai dua tiga kali sholat? Tentu lebih berlipat. Begitu juga, jika kita sholatnya di Masjidil Haram tentunya nilainya berlipat ganda. Buat sahabat yang ahli berhitung boleh dihitung!

Namun bukan berarti habis membaca ini, langsung praktekin setiap sholat mesti di masjid jami’ (agung, raya). Sudah tahu istirahat siang hanya satu jam, sementara jarak ke mesjid hampir setengah jam perjalanan. Gara-gara sholat dzuhur, bisa-bisa gak jadi makan siang dan sholatnya jadi nggak khusyuk. 

Iya, sesuaikan aja dengan kemampuan. Umat Islam adalah umat wasathon, umat pertengahan, umat yang mengutamakan akhirat tapi tidak meninggalkan dunia. Karenanya tidak perlu memaksakan diri. Prinsip sunnah Rasulullah kerjakan perintahnya semampunya dan jauhi yang dilarangnya. 

Dan terkait sholat di masjid sudah ada diberikan rambu-rambu oleh Rasulullah SAW

beliau bersabda: "Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga Masjid. Yaitu; Masjidku ini (Masjid Madinah), Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid Al Aqsha." (HR. Muslim 2475). Dalam bahasa yang berbeda dalam HR Muslim 2383 disebutkan bahwa Janganlah kalian bersusah payah mempersiapkan perjalanan kecuali ke tiga Masjid. Yaitu; Masjidku ini (Masjid Nabawi), Masjidil Haram, dan Masjid Al Aqsha." Sedangkan dalam HR Ibnu Madja 1399dan 1400 dan HR Ahmad 10103 dinyatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh bersusah payah melakukan perjalanan kecuali pada masjid; masjidil haram, masjidku ini dan masjidil aqsha. "

Oleh karenanya berbahagialah buat sahabat yang sudah pernah sholat di masjidil haram dan masjid nabawi. 
Dan untuk sahabat yang belum pernah sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, semoga dipermudah langkahnya, dimurahkan rezekinya, dan diteguhkan imannya untuk dapat pergi haji dan umroh. Aamin Ya Rabb.
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar