Tidak selamanya doa itu baik sekalipun untuk diri sendiri dan dalam keadaan sakit. bisa jadi parahnya sakit juga karena doa yang sesuai syariat.
Seyogyanya orang beriman ketika diberikan sakit tentunya berdoa terlebih dahulu kepada sang maha Perkasa dan kemudian beriktiar.
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ (٨٠)
dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, (QS. Syu’araa ayat 80).
Namun bukan berarti semua dapat disampaikan kepada Allah, karena ada doa doa yang dilarang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika sakit. Setidaknya ada dua macam do’a yang dilarang ketika sakit yaitu
1. Do’a yang bermakna keluhan terhadap sakit yang diderita
Ya Allah, apabila ajalku telah tiba, maka mudahkanlah aku, dan apabila ditangguhkan maka kuatkanlah aku, dan apabila ini adalah cobaan maka berilah aku kesabaran
Doa seperti ini pernah dilakukan oleh Ali Bin Abu Thalib radliyallahu 'anhu ketika sakit. Doa tersebut seakan baik namun bermakna keluhan dan melemahkan tubuh. Hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa dengan "Ya Allah maafkanlah dia." atau: "Ya Allah sembuhkanlah dia."
dari Ali Bin Abu Thalib, dia berkata:
كُنْتُ شَاكِيًا فَمَرَّ بِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَقُولُ اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ أَجَلِي قَدْ حَضَرَ فَأَرِحْنِي وَإِنْ كَانَ مُتَأَخِّرًا فَارْفَعْنِي وَإِنْ كَانَ بَلَاءً فَصَبِّرْنِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ قُلْتَ فَأَعَادَ عَلَيْهِ مَا قَالَ قَالَ فَضَرَبَهُ بِرِجْلِهِ وَقَالَ اللَّهُمَّ عَافِهِ أَوْ اللَّهُمَّ اشْفِهِ شَكَّ
Ketika aku mengeluh (sakit) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewatiku dan aku mengatakan: "Ya Allah, apabila ajalku telah tiba, maka mudahkanlah aku, dan apabila ditangguhkan maka kuatkanlah aku, dan apabila ini adalah cobaan maka berilah aku kesabaran."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa yang kamu katakan?"
Maka Ali mengulangi apa yang dia katakan,
Ali berkata: Kemudian Nabi menendangku seraya berdo'a: "Ya Allah maafkanlah dia." atau: "Ya Allah sembuhkanlah dia."
Musnad Ahmad 800 haditsnya dinilai syu’aib Al Arnauth isnaduhu hasan dan Sunan Tirmidzi 3487 yang dinilai abu isa sebagai hadits yang hasan shahih
Sifat larangan doa yang bersifat keluhan ini dapat dari dilihat dari respon Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menendang Ali bin Thalib dan seraya berdo'a: "Ya Allah maafkanlah dia."
2. Doa yang Berlebihan
Do’a yang berlebihan dilakukan dengan berharap akan disegerakan dikabulkan di dunia dan pengganti akhirat. Doa ini kemudian diminta Nabi diganti dengan Doa sapu jagat.
Hal ini sebagaimana disebutkan dari Anas bin malik bahwasanya
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَادَ رَجُلًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَيْءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ قَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَقُولُ اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِي بِهِ فِي الْآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِي فِي الدُّنْيَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ اللَّهِ لَا تُطِيقُهُ أَوْ لَا تَسْتَطِيعُهُ أَفَلَا قُلْتَ اللَّهُمَّ
{ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ }
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil.
Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: "Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon sesuatu kepada Allah?"
Sahabat tersebut menjawab: 'Ya, saya pernah berdoa: ' ALLAHUMMA MAA KUNTA MU’AAQIBANI BIHI FI AL AKHIRATI FA'AJJILHU AD-DUNYA (Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa tersebut di dunia ini)! '
Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: 'Subhanallah, mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak berdoa: ' ALLAHUMMA ‘AATINAA FID-DUNYAA HASANATAN, WA FIL AAKHIRATI HASANATAN, WA QINAA ‘ADZAABAN-NAARI (Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka).'
Anas berkata: 'Lalu Rasulullah berdoa kepada Allah untuk sahabat tersebut dan akhirnya Allah pun menyembuhkannya.' Shahih Muslim 4853 dan Shahih Ibnu Hibban 941
Larangan atas do’a ini karena seakan menantang siksa yang akan diberikan di hari akhirat dengan menyegerakan sakitnya di dunia. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhnya berdoa dengan doa sapu jagat
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ اللَّهُمَّ
ALLAHUMMA ‘AATINAA FID-DUNYAA HASANATAN, WA FIL AAKHIRATI HASANATAN, WA QINAA ‘ADZAABAN-NAARI (Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka)
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendoakannya dan Allah menyembuhkannya.
Adapun doa yang sering dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika menjenguk sahabat yang yakin diantaranya yaitu
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
"ALLAHUMMA RABBANNASI MUDZHIBAL BA`SI ISYFI ANTA SYAFI LA SYAFIYA ILLA ANTA SYIFA'AN LA YUGHADIRU SAQAMAN (Ya Allah Rabb sekalian manusia. Yang menyembuhkan segala penyakit. Sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau yang menyembuhkan. Tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau, dengan kesembuhan yang tidak akan membiarkan satu penyakitpun datang) Sunan Tirmidzi 895
a
Posting Komentar
Posting Komentar