Cinta Ummu Sa’ad bin Mu’adz kepada Rasulullah melebihi Kepada Keluarganya

Orang baik akan berkumpul dengan orang-baik-baik. laki-laki yang baik akan mendapat isteri yang baik-baik. Demikian juga ibu yang baik tentunya akan mengasuh anak dengan baik pula.

قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. 9:24)

Ayat diatas tercermin pada cintanya para mukminah Rasulullah SAW. Cintanya mereka melebihi cintainya kepada keluarga sendiri. Demikian juga cintanya ummu Sa’aad. 
Cinta Ummu Sa’ad bin Mu’adz kepada Rasulullah melebihi Kepada Keluarganya

Hal ini dapat dilihat kejadian sepulang Rasulullah SAW ke madinah setelah perang uhud sebagaimana diinyatakan dalam sirah nabawi karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri bahwa

Rasulullah SAW berpapasan dengan seorang dari baniDinar, yang suami, saudaranya dan ayahnya terbunuh. Saat orang-orang memberitahukan kematian mereka, wanita ini justeru bertanya,”lalu apa yang terjadi dengan diri Rasulullah SAW?”

“Beliau baik-baik saja wahai ummu fulan. Beliau membawa puji bagi Allah seperti yang engkau inginkan, “jawab mereka.

“Tunjukkan kepadaku agar aku bisa melihat beliau,”pintanya. Ketika wanita itu sudah melihat beliau, maka dia berkata, “Setiap masalah asal tidak menimpa engkau adalah kecil”.

Lalu datang ummu Sa’ad bin Mu’adz sambil berlari-lari, sementara sa’ad sedang memegang tali kekang kuda beliau. Sa’ad berkata,”wahai Rasulullah, itu adalah ibuku.”

“Selamat atas kedatangannya, “ sabda beliau. Lalu beliau berdiri sendiri untuk menyongsongnya. Stelah dia dekat, Amr bin Mu’adz, anaknya yang lain berusaha menghiburnya. Namun Ummu Sa’ad berkata kepada Rasulullah, “selagi kulihat engkau selamat, maka musibah yang menimpa kuanggap ringan.”

Kemudian beliau berdoa untuk para keluarga korban Perang uhud. Lalu beliau bersabda,” Wahai ummu Sa’d, bergembiralah dan sampaikan khabar gembira kepada keluarga mereka, bahwa mereka yang terbunuh saling menyayangi di Surga semuanya, dan mereka juga memintakan syafaat bagi keluarga mereka semua.”

Ummu Sa’d berkata,”Kami ridha wahai Rasulullah. Siapakah yang masih ingin menangis setelah ini?” lalu dia berkata lagi,”Wahai Rasulullah, berdoalah bagi orang-orang menggantikan keluarga mereka.”

Beliau bersabda, “Ya Allah, singkirkanlah duka hati mereka, gantilah yang hilang dan baguskanlah orang-orang yang menggantikan mereka.”
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar