Hamba membuat Allah Tertawa dan diberikan cahaya untuk menyeberangi sirath (bag.5)

Allah tertawa maka kebaikan akan selalu menyertai kita. Dan jika Allah tertawa kepada kita ketika didunia, maka masuk surga tanpa hisab menjadi jaminan. (Lihat tulisan bagian pertama dan kedua)

Lalu bagaimana jika Allah tertawa kepada hambaNya ketika diakhirat ? Adakah kebaikan yang tetap menyertai kita?
Hamba membuat Allah Tertawa dan diberikan cahaya untuk menyeberangi sirath (bag.5)

Setidaknya ada dua waktu Allah tertawa kepada hambaNya ketika diakhirat. Pertama Allah tertawa kepada hambaNya, maka diberikan kepada mereka cahaya untuk menyeberangi sirath. Dan kedua Allah tertawa kepada orang yang terakhir keluar neraka, maka diizinkan baginya untuk memasuki surga.

Dan pada kesempatan ini akan disampaikan diberikanNya kita cahaya sebagai modal untuk menyeberangi sirath. Kita ketahui bahwa sirath adalah jembatan yang dibentangkan di atas neraka. dan untuk dapat memasuki surga, terlebih dahulu harus melewati sirath. Lihat tulisan Sistem seleksi menuju Surga

Perlunya cahaya untuk menyeberangi sirath telah dinyatakan dalam Alquran surat Al An’am

أَوَمَن كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَا ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. (Qs. 6:122)
Menjelang jembatan sirath, umat Nabi Muhammad menunggu Allah. Dan Allah tertawa karena mereka menunggu Yang tidak dikenali, tidak mempercayai sampai Allah memperlihatkan diriNya. Allah pun tertawa kepada mereka dan memberikan kebaikan berupa cahaya. cahaya sebagai alat penerang untuk menyebrangi sirath. Semua umat Nabi akan diberikan cahaya baik yang mukmin maupun munafik. 

Namun untuk yang mukmin cahayanya akan tetap hidup terang menyinari hingga dapat menyebrangi jembatan diatas neraka. Sedangkan cahaya orang munafik akan padam ditengah jembatan dan terjatuh ke tengah-tengah neraka.

Hal ini dapat dilihat dalam hadits riwayat muslim berikut

الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ
يُسْأَلُ عَنْ الْوُرُودِ فَقَالَ نَجِيءُ نَحْنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَنْ كَذَا وَكَذَا انْظُرْ أَيْ ذَلِكَ فَوْقَ النَّاسِ قَالَ فَتُدْعَى الْأُمَمُ بِأَوْثَانِهَا وَمَا كَانَتْ تَعْبُدُ الْأَوَّلُ فَالْأَوَّلُ ثُمَّ يَأْتِينَا رَبُّنَا بَعْدَ ذَلِكَ فَيَقُولُ مَنْ تَنْظُرُونَ فَيَقُولُونَ نَنْظُرُ رَبَّنَا فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ فَيَقُولُونَ حَتَّى نَنْظُرَ إِلَيْكَ فَيَتَجَلَّى لَهُمْ يَضْحَكُ قَالَ فَيَنْطَلِقُ بِهِمْ وَيَتَّبِعُونَهُ وَيُعْطَى كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ مُنَافِقٍ أَوْ مُؤْمِنٍ نُورًا ثُمَّ يَتَّبِعُونَهُ وَعَلَى جِسْرِ جَهَنَّمَ كَلَالِيبُ وَحَسَكٌ تَأْخُذُ مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ يُطْفَأُ نُورُ الْمُنَافِقِينَ ثُمَّ يَنْجُو الْمُؤْمِنُونَ فَتَنْجُو أَوَّلُ زُمْرَةٍ وُجُوهُهُمْ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ سَبْعُونَ أَلْفًا لَا يُحَاسَبُونَ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ كَأَضْوَإِ نَجْمٍ فِي السَّمَاءِ ثُمَّ كَذَلِكَ ثُمَّ تَحِلُّ الشَّفَاعَةُ وَيَشْفَعُونَ حَتَّى يَخْرُجَ مِنْ النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَكَانَ فِي قَلْبِهِ مِنْ الْخَيْرِ مَا يَزِنُ شَعِيرَةً فَيُجْعَلُونَ بِفِنَاءِ الْجَنَّةِ وَيَجْعَلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ يَرُشُّونَ عَلَيْهِمْ الْمَاءَ حَتَّى يَنْبُتُوا نَبَاتَ الشَّيْءِ فِي السَّيْلِ وَيَذْهَبُ حُرَاقُهُ ثُمَّ يَسْأَلُ حَتَّى تُجْعَلَ لَهُ الدُّنْيَا وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهَا مَعَهَا

Abu az-Zubair bahwasanya dia mendengar Jabir bin Abdullah ditanya tentang kebangkitan di akhirat. Maka dia menjawab, "Kita dibangkitkan pada Hari Kiamat begini dan begini. Lihatlah! Apa itu di atas manusia? Lalu dipanggillah umat-umat dengan berhalanya, dan sesuatu yang mereka sembah dahulu, secara berturutan. Setelah itu, Rabb kita datang kepada kita lalu berfirman, 'Siapakah yang kalian tunggu? ' Maka mereka pun menjawab, 'Kami menunggu Rabb kami.' Allah berfirman, 'Akulah Rabb kamu'. Mereka berkata: 'Sehingga kami melihat-Mu dulu'. Tampaklah pada mereka Rabb tertawa." Jabir melanjutkan, 'Lalu Allah membawa mereka, dan mereka pun mengikutiNya. Setiap seorang di antara mereka baik munafik atau mukmin akan diberi Cahaya. Kemudian mereka mengikuti cahaya tersebut melalui jembatan Neraka Jahanam. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan berduri yang merenggut siapa saja yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian cahaya orang-orang munafik padam, sedangkan orang-orang mukmin selamat. Selamatlah rombongan pertama yang terpancar pada wajah mereka bagaikan bulan purnama sejumlah tujuh puluh ribu orang tanpa dihisab. Kemudian orang-orang berikutnya seperti terangnya bintang-bintang di langit, kemudian demikianlah seterusnya. Kemudian syafa'at diizinkan. Mereka pun meminta syafa'at, sehingga mereka dapat keluar dari Neraka, yaitu orang yang mengucapkan, 'Laa Ilaaha Illaahau (Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah) ', dan dahulu di hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum. Mereka akan ditempatkan di halaman Surga, lalu Ahli Surga akan memercikkan mereka dengan air sehingga daging mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya sesuatu tumbuhan selepas banjir, dan hilanglah hangusnya. Kemudian dia (orang terakhir meminta), sehingga diberikan kepadanya dunia dan sepuluh kali lipatnya." Shahih Muslim 278

Ssejalan dengan itu juga dinyatakan dalam musnad Ahmad yang bersumber dari Abu Musa Al Asy'ari

عَن أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْمَعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْأُمَمَ فِي صَعِيدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَإِذَا بَدَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَصْدَعَ بَيْنَ خَلْقِهِ مَثَّلَ لِكُلِّ قَوْمٍ مَا كَانُوا يَعْبُدُونَ فَيَتْبَعُونَهُمْ حَتَّى يُقْحِمُونَهُمْ النَّارَ ثُمَّ يَأْتِينَا رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ وَنَحْنُ عَلَى مَكَانٍ رَفِيعٍ فَيَقُولُ مَنْ أَنْتُمْ فَنَقُولُ نَحْنُ الْمُسْلِمُونَ فَيَقُولُ مَا تَنْتَظِرُونَ فَيَقُولُونَ نَنْتَظِرُ رَبَّنَا عَزَّ وَجَلَّ قَالَ فَيَقُولُ وَهَلْ تَعْرِفُونَهُ إِنْ رَأَيْتُمُوهُ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ كَيْفَ تَعْرِفُونَهُ وَلَمْ تَرَوْهُ فَيَقُولُونَ نَعَمْ إِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ فَيَتَجَلَّى لَنَا ضَاحِكًا فَيَقُولُ أَبْشِرُوا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا جَعَلْتُ مَكَانَهُ فِي النَّارِ يَهُودِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا

dari Abu Musa Al Asy'ari ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla akan mengumpulkan seluruh umat-umat terdahulu di tempat yang tinggi pada hari kiamat. Apabila Allah hendak mencerai-beraikan di antara makhluk-Nya, maka Allah akan membuat untuk setiap kaum, yaitu sesuatu yang menyerupai apa yang telah mereka sembah (ketika di dunia), sehingga mereka pun mengikutinya sampai mereka terjerumus ke dalam neraka. Setelah itu, kita didatangi oleh Rabb kita 'azza wajalla di tempat yang tinggi seraya berfirman: 'Siapakah kalian? ' Kita pun menjawab, 'Kami adalah kaum muslimin.' Allah bertanya lagi: 'Lalu siapakah yang kalian tunggu? ' kaum muslimin pun menjawab, 'Kami menunggu Rabb kami 'azza wajalla.' Dia bertanya lagi: 'Apakah kalian mengenal-Nya, jika melihat-Nya? ' mereka menjawab, 'Ya.' Dia bertanya lagi: 'Bagaimana kalian mengetahui-Nya padahal kalian belum melihat-Nya? ' mereka menjawab, 'Ya, sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya.' Maka Allah pun menampakkan Diri-Nya kepada kita seraya tertawa dan berfirman: 'Berbahagialah kalian wahai kaum muslimin. Karena tidak seorang pun dari kalian, kecuali Aku telah menggantikan tempatnya di neraka dengan orang Yahudi atau Nasrani.'" Musnad Ahmad 18824

Subhanaka Allahumma Wa Bihamdika Asyhadu Alla Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu Ilaik
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar