Siapa yang tidak pernah ditimpa dengan musibah? Tentunya semua manusia pernah mengalaminya termasuk orang beriman sekalipun. Itu takdir Allah sebagai cobaan untuk meningkatkan derajat kita melalui cobaan dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Terlebih di jaman medsos semua berita duka yang menimpa keluarga, saudara, dan sahabat begitu mudah tersampaikan. Maka ucapan yang terbaik diucapkan adalah kalimat Innaa Lillaahi wainnaa ilaihi Raajiuun.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦)
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (QS. Al Baqarah ayat 156)
Setidaknya ada 7 Keutamaan orang yang mengucapkan Innaa Lillaahi wainnaa ilaihi Raajiuun saat ditimpa musibah yaitu
1. Allah Gantikan baginya dengan yang lebih baik
Allah Gantikan baginya yang lebih baik jika kalimat istirja dilengkapi dengan doa 'INAA LILLAHI WAINNAA ILAIHI RAAJI'UUN ALLAHUMMA`JURNII FII MUSHIIBATI WA AKHLIF LII KHAIRAN MINHAA (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami pahala karena mushibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya) ketika ditimpa msibah, maka Allah akan gantikan baginya yang lebih baik. Seperti halnya Ummu salamah ketika ditinggal dengan Abu Salamah, dan Allah gantikan dengan suami yang lebih baik yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Disebutkan dari Ummu Salamah bahwa ia berkata:
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ
{ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ }
اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا قَالَتْ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ أَيُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ مِنْ أَبِي سَلَمَةَ أَوَّلُ بَيْتٍ هَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ إِنِّي قُلْتُهَا فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَرْسَلَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَاطِبَ بْنَ أَبِي بَلْتَعَةَ يَخْطُبُنِي لَهُ فَقُلْتُ إِنَّ لِي بِنْتًا وَأَنَا غَيُورٌ فَقَالَ أَمَّا ابْنَتُهَا فَنَدْعُو اللَّهَ أَنْ يُغْنِيَهَا عَنْهَا وَأَدْعُو اللَّهَ أَنْ يَذْهَبَ بِالْغَيْرَةِ
saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah lalu ia membaca apa yang telah diperintahkan oleh Allah, 'INAA LILLAHI WAINNAA ILAIHI RAAJI'UUN ALLAHUMMA`JURNII FII MUSHIIBATI WA AKHLIF LII KHAIRAN MINHAA (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami pahala karena mushibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya).' melainkan Allah menukar baginya dengan yang lebih baik."
Ummu Salamah berkata: Ketika Abu Salamah telah meninggal, saya bertanya, "Orang muslim manakan yang lebih baik daripada Abu Salamah? Dia adalah orang-orang yang pertama-tama hijrah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian akupun mengucapkan doa tersebut.
Maka Allah pun menggantikannya bagiku Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Ummu Salamah mengkisahkan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Hatib bin Abu Balta'ah melamarku untuk beliau sendiri. Maka saya pun menjawab, "Bagaimana mungkin, aku telah mempunyai seorang anak wanita, dan aku sendiri adalah seorang pencemburu."
Selanjutnya beliau pun menjawab: "Adapun anaknya, maka kita do'akan semoga Allah mencukupkan kebutuhannya, dan aku mendo'akan pula semoga Allah menghilangkan rasa cemburunya itu." Shahih Muslim 1525
Dengan doa yang hampir sama
INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN, ALLAAHUMMA 'INDAKA IHTASABTU MUSHIIBATII, FA`JURNII FIIHAA WA ABDILNII MINHAA KHAIRAN (Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kami kepadaNya akan kembali. Ya Allah, aku mengharapkan pahala musibahku di sisiMu maka berilah aku pahala padanya dan gantilah untukku yang lebih baik darinya!).
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَصَابَ أَحَدَكُمْ مُصِيبَةٌ فَلْيَقُلْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ عِنْدَكَ احْتَسَبْتُ مُصِيبَتِي فَأْجُرْنِي فِيهَا وَأَبْدِلْنِي مِنْهَا خَيْرًا فَلَمَّا احْتُضِرَ أَبُو سَلَمَةَ قَالَ اللَّهُمَّ اخْلُفْ فِي أَهْلِي خَيْرًا مِنِّي فَلَمَّا قُبِضَ قَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ عِنْدَ اللَّهِ احْتَسَبْتُ مُصِيبَتِي فَأْجُرْنِي فِيهَا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian tertimpa musibah hendaknya ia mengucapkan: INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN, ALLAAHUMMA 'INDAKA IHTASABTU MUSHIIBATII, FA`JURNII FIIHAA WA ABDILNII MINHAA KHAIRAN (Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kami kepadaNya akan kembali. Ya Allah, aku mengharapkan pahala musibahku di sisiMu maka berilah aku pahala padanya dan gantilah untukku yang lebih baik darinya!). kemudian tatkala Abu Salamah akan meninggal ia berdoa: ya Allah, gantikanlah di dalam keluargaku orang yang lebih baik dariku. Kemudian tatkala Abu Salamah meninggal maka Ummu Salamah berdoa: INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN, 'INDALLAAHI IHTASABTU MUSHIIBATII, FA`JURNII FIIHAA WA ABDILNII MINHAA KHAIRAN (Sesungguhnya kami adalah milik Allah, di sisi Allah aku mengharapkan pahala musibahku maka berilah aku pahala padanya dan gantilah untukku yang lebih baik darinya!). Sunan Tirmidzi 3433
2. termasuk orang mendapatkan berita gembira
dalam ayat sebelumnya di albaqarah 156 disebutkan bahwa orang yang mengucapkan INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ketika mendapatkan musibah. Dalam ayat berikut disebutkan bahwa ia termasuk orang yang mendapatkan berita gembira.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)
dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah ayat 155)
ketika kita sedang diberikan musubah yang seharusnya bersedih, namun Allah berita gembira karena ia mengucapkan INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ketika mendapatkan musibah tersebut. Allah sediakan surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (٢٥)
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqarah ayat 25)
Bahkan berita gembira tersebut tidak hanya ketika di akhirat saja, bahkan ketika di dunia berita gembira itu juga akan didapatkannya.
لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ لا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (٦٤)
bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS. Yunus ayat 64)
contohnya apa yang dilakukan oleh Ummu salamah ketika suaminya meninggal dan apa yang ia dapatkan setelahnya.
3. Termasuk orang yang sabar
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)
dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah ayat 155)
dengan mengucapkan INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ketika ditimpa musibah, maka ia termasuk orang yang menyadari bahwa ada kekuasaan Allah sehingga apapun yang menimpanya itu bagian dari takdirnya. Itu merupakan diantara sifat orang sabar. Dan Sabar merupakan salah satu tolok ukur orang akan memasuki surga
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ (١٤٢)
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran ayat 142)
Dan surga yang disebutkan dalam ayat ini bukan surga bagi kebanyakan, namun surga yang disejajarkan Allah dengan orang yang berjihad.
4. mendapatkan Shalawat dari Allah
Keutamaan yang keempat ini luar biasa bahwa Allah akan bershalawat (keberkahan terbaik) kepada orang mengucapkan INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ketika mendapatkan musibah.
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (١٥٧)
mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah ayat 157)
5. mendapatkan rahmat dari Allah
6.Termasuk Orang-orang yang mendapatkan petunjuk
Surat Al Baqarah ayat 157 juga menjelaskan bahwa orang yang mengucapkan INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ketika mendapatkan musibah, maka ia akan mendapatkan rahmat Alla dan termasuk Orang-orang yang mendapatkan petunjuk
7. dicukupkan hajatnya dan Allah dilebihkan daripadanya
Seorang sahabat, Jabir bin Abdullah yang hanya memiliki makanan hanya sedikit dan hanya disediakan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam justeru mengajak seluruh orang yang mengerjakan parit khandaq. Mendengar hal itu Jabir bin Abdullah INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN. Dan ternyata makanan yang disediakan tidak hanya cukup bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan keluarganya saja tapi mencukupi bagi seluruh pekerja penggalian parit khandaq. Kita ketahui bahwa penggalian parit khandaq melibatkan lebih seribu orang.
Disebutkan dari Jabir bin Abdullah berkata:
مسند أحمد ١٤٤٩٧: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ مِينَاءَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
عَمِلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْخَنْدَقِ قَالَ فَكَانَتْ عِنْدِي شُوَيْهَةُ عَنْزٍ جَذَعٌ سَمِينَةٌ قَالَ فَقُلْتُ وَاللَّهِ لَوْ صَنَعْنَاهَا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَأَمَرْتُ امْرَأَتِي فَطَحَنَتْ لَنَا شَيْئًا مِنْ شَعِيرٍ وَصَنَعَتْ لَنَا مِنْهُ خُبْزًا وَذَبَحَتْ تِلْكَ الشَّاةَ فَشَوَيْنَاهَا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَلَمَّا أَمْسَيْنَا وَأَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الِانْصِرَافَ عَنْ الْخَنْدَقِ قَالَ وَكُنَّا نَعْمَلُ فِيهِ نَهَارًا فَإِذَا أَمْسَيْنَا رَجَعْنَا إِلَى أَهْلِنَا قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ صَنَعْتُ لَكَ شُوَيْهَةً كَانَتْ عِنْدَنَا وَصَنَعْنَا مَعَهَا شَيْئًا مِنْ خُبْزِ هَذَا الشَّعِيرِ فَأُحِبُّ أَنْ تَنْصَرِفَ مَعِي إِلَى مَنْزِلِي وَإِنَّمَا أُرِيدُ أَنْ يَنْصَرِفَ مَعِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحْدَهُ قَالَ فَلَمَّا قُلْتُ لَهُ ذَلِكَ قَالَ نَعَمْ ثُمَّ أَمَرَ صَارِخًا فَصَرَخَ أَنْ انْصَرِفُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بَيْتِ جَابِرٍ قَالَ قُلْتُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ فَأَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَقْبَلَ النَّاسُ مَعَهُ قَالَ فَجَلَسَ وَأَخْرَجْنَاهَا إِلَيْهِ قَالَ فَبَرَكَ وَسَمَّى ثُمَّ أَكَلَ وَتَوَارَدَهَا النَّاسُ كُلَّمَا فَرَغَ قَوْمٌ قَامُوا وَجَاءَ نَاسٌ حَتَّى صَدَرَ أَهْلُ الْخَنْدَقِ عَنْهَا
Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan galian Khondak. (Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma) berkata: saya memiliki kambing kecil yang telah siap disate, yang masih muda. (Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma) berkata: saya berkata: Demi Allah akan saya persiapkan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu saya menyuruh istriku lalu dia mengaduk sedikit gandum dan dijadikan roti untuk kami, lalu kambing tersebut disembelih dan kami menyatenya untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tatkala sore hari dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak meninggalkan Khondak. Kami memang mengerjakannya pada siang hari, jika telah sore maka kami kembali kepada keluarga kami.
Saya (Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma) berkata: Wahai Rasulullah, kami telah menyiapakan untuk anda sate kambing, yang kami masak dan juga telah membuat roti dari gandum, maka saya sangat senang jika anda mau pergi bersamaku ke rumahku. Saya menghendaki yang pergi ke rumahku hanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saja.
Namun tatkala saya katakan hal itu, beliau menjawab, ya, lalu beliau menyuruh seseorang untuk mengumumkannya dan mengajak mereka bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke rumah Jabir. (Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma) berkata: INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RO JI'UUN! Lalu datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama para sahabatanya. Lalu beliau duduk dan kami menghidangkan untuk beliau, beliau mendo'akan agar mendapatkan barokah dan menyebut nama Allah, lalu beliau memakannya dan para sahabat bergiliran, jika sebagian telah selesai mereka berdiri dan yang lainnya datang sehingga semuanya yang membuat Khondak menikmatinya. Musnad Ahmad 14497
Demikian 7 keutamaan orang yang mengucapkan INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ketika menghadapi musibah. Semoga senantiasa kita menjadi orang yang bersabar dan mendapatkan petunjukNya.
Posting Komentar
Posting Komentar