Membaca Surat Alkahfi memiliki keutamaan tersendiri. Jika di baca pada hari jumat maka ia akan disinari cahaya diantara dua jum’at.
Barangsiapa yang siapa yang membaca surat Al kahfi pada hari jum’at, dia akan disinari cahaya diantara dua jum’at (HR An. Nasa’i).
Untuk afdolnya agar cara membacanya tidak langsung menyelesaikannya. Namun tunda 2 ayat terkhir atau ayat 109 dan 110 untuk dibaca di akkhir siang hingga ia akan termasuk yang didoakan Malaikat dari awal ia membaca hingga akhir siang.
dari Khalid bin Ma'dan ia berkata:
إِنَّ قَارِئَ الْقُرْآنِ وَالْمُتَعَلِّمَ تُصَلِّي عَلَيْهِمْ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى يَخْتِمُوا السُّورَةَ فَإِذَا أَقْرَأَ أَحَدُكُمْ السُّورَةَ فَلْيُؤَخِّرْ مِنْهَا آيَتَيْنِ حَتَّى يَخْتِمَهَا مِنْ آخِرِ النَّهَارِ كَيْ مَا تُصَلِّي الْمَلَائِكَةُ عَلَى الْقَارِئِ وَالْمُقْرِئِ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ إِلَى آخِرِهِ
"Sesungguhnya pembaca Al Qur'an dan yang mempelajari Al Qur'an akan didoakan oleh para malaikat hingga mereka menyelesaikan satu surat, jika salah seorang dari kalian membacakan suatu surat maka hendaklah ia menunda membaca dua ayat dari surat tersebut hingga ia dapat menyelesaikannya di akhir siang, agar para malaikat mendoakan orang yang membaca dan orang yang dibacakan dari awal sampai akhir siang." Sunan Darimi 3184
Sehingga seseorang membaca surat Alkahfi setelah shalat subuh lalu ia menunda membaca 2 ayat terakhirnya diakhir siang, maka ia termasuk orang yang terus didoakan Malaikat dari subuh hingga akhir siang.
Kapan akhir Siangnya?
Jika pendapat maghrib awal hari maka akhir siang anda sebelum maghrib. Namun jika subuh sebagai awal hari maka akhirnya siang adalah waktu maghrib atau sebelum isya.
dari Ibnu Umar
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْمَغْرِبِ وِتْرُ النَّهَارِ فَأَوْتِرُوا صَلَاةَ اللَّيْلِ
dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Shalat Maghrib itu witirnya siang hari, maka lakukanlah witir pada shalat malam." Musnad Ahmad 4615 Muwatha' Malik 254
dari Aisyah, ia berkata,
فَرْضُ صَلَاةِ السَّفَرِ وَالْحَضَرِ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ، فَلَمَّا أَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ زِيدَ فِي صَلَاةِ الْحَضَرِ رَكْعَتَانِ رَكْعَتَانِ، وَتُرِكَتْ صَلَاةُ الْفَجْرِ بِطُولِ الْقِرَاءَةِ، وَصَلَاةُ الْمَغْرِبِ لِأَنَّهَا وِتْرُ النَّهَارِ "
“Shalat fardhu dalam keadaan bepergian dan berdiam di tempat adalah dua rakaat dua rakaat. Ketika Rasulullah tinggal di Madinah, ditambahkan untuk shalat saat bermukim di tempat dua rakaat dua rakaat dan membiarkan shalat Subuh dengan bacaan yang panjang begitu juga shalat Maghrib, karena ia adalah shalat witir siang hari.” Shahih Ibnu Khuzaimah 943
Apakah bisa untuk Membaca Surat diMalam Hari?
Dan Cara membaca surat dengan meninggalkan ayat ini juga dapat diqiyaskan untuk waktu malam. Ketika membaca surat dimalam hari, maka tinggal dua ayat terakhirnya untuk dibaca sebelum fajar maka ia akan didoakan malaikat dari awal membaca hingga akhir malam
Posting Komentar
Posting Komentar