Pernahkah anda mengerjakan duduk berdzikir setelah shalat subuh hingga dhuha?
dari Jabir bin Samurah, bahwa
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا صَلَّى الْفَجْرَ جَلَسَ فِي مُصَلَّاهُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَسَنًا
apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat fajar (subuh), beliau akan tetap duduk di tempat shalatnya hingga matahari terbit secara sempurna." Shahih Muslim 1075 hadits juga terdapat Sunan Abu Daud Sunan Tirmidzi Sunan Nasa'i Musnad Ahmad
dan Amalan ini memiliki keutamaan, yaitu:
pertama Orang yang lebih cepat dalam menyerang dan lebih banyak membawa rampasan perang
dari Abu Hurairah, dia berkata:
بَعَثَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْثًا فَأَعْظَمُوا الْغَنِيمَةَ وَأَسْرَعُوا الْكَرَّةَ، فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا رَأَيْنَا بَعْثَ قَوْمٍ أَسْرَعَ كَرَّةً، وَلاَ أَعْظَمَ غَنِيمَةً، مِنْ هَذَا الْبَعْثِ، فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَسْرَعَ كَرَّةً وَأَعْظَمَ غَنِيمَةً مِنْ هَذَا الْبَعْثِ؟ رَجُلٌ تَوَضَّأَ فِي بَيْتِهِ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ، ثُمَّ تَحَمَّلَ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَصَلَّى فِيهِ الْغَدَاةَ، ثُمَّ عَقَّبَ بِصَلاَةِ الضُّحَى، فَقَدْ أَسْرَعَ الْكَرَّةَ، وَأَعْظَمَ الْغَنِيمَةَ.
Rasulullah mengutus pasukan pada suatu ekspedisi, dan mereka memperoleh ghanimah (harta rampasan perang) yang banyak dan dengan cepat melakukan penyerbuan. Lalu ada seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, kami tidak pernah melihat pasukan suatu kaum yang lebih cepat penyerbuannya dan lebih banyak membawa harta rampasan perang melainkan pasukan ini." Rasulullah lalu berkata, "Maukah kamu aku tunjukkan kelompok yang lebih cepat menyerang dan lebih banyak membawa rampasan perang daripada pasukan ini? Yaitu seseorang berwudhu di rumahnya dengan wudhu yang sempurna, kemudian pergi ke masjid dan shalat Subuh di sana, dan setelah shalat Subuh dia melanjutkannya dengan shalat Dhuha. Dialah yang lebih cepat dalam menyerang dan lebih banyak membawa rampasan perang." Shahih Ibnu Hibban 2535
kedua Orang yang mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah
dari Anas bin Malik dia berkata:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang shalat subuh berjama'ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan dengan shalat dua raka'at, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah." dia (Anas radliallahu 'anhu) berkata: Rasulullah bersabda: "Sempurna, sempurna, sempurna." Sunan Tirmidzi 535
dia (Abu 'Isa) berkata: ini adalah hadits hasan gharib, saya bertanya kepada Muhammad bin Isma'il tentang Abu Zhilal, dia menjawab, dia muqaribul hadits (termasuk lafazh ta'dil. Pent), dia juga berkata: namanya adalah Hilal. Al Albani menilai haditsnya hasan namun Abu Thahir ‘ali Zai menilainya dhaif
Ketiga Orang kesalahannya diampuni walaupun jumlahnya lebih banyak daripada buih di lautan
dari Sahl bin Mu'adz dari Bapaknya
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ قَعَدَ فِي مُصَلَّاهُ حِينَ يُصَلِّي الصُّبْحَ حَتَّى يُسَبِّحَ الضُّحَى لَا يَقُولُ إِلَّا خَيْرًا غُفِرَتْ لَهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang duduk di tempat shalatnya ketika shalat subuh sampai waktu dhuha, dia tidak mengucapkan kecuali perkataan yang baik, niscaya kesalahannya diampuni walaupun jumlahnya lebih banyak daripada buih di lautan". Musnad Ahmad 15070 Dhaif al arnauth
Bacaan dzikir singkat yang sama nilainya atau lebih baik dari duduk di masjid setelah subuh hingga dhuha.
Namun terdapat Bacaan dzikir singkat yang sama nilainya atau lebih baik dari duduk di masjid setelah subuh hingga dhuha. Berarti termasuklah dzikir ini sama nilainya atau lebih baik dari keutamaan duduk di masjid setelah subuh hingga dhuha
Dzikir Sama nilainya dari bacaan orang yang duduk di masjid setelah subuh hingga dhuha
Dzikir dibaca 3x
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
'SUBHAANALLOOHI WABIHAMDIHI, 'ADADA KHOLQIHI WARIDHOO NAFSIHI WAZINATA 'ARSYIHI WAMIDAADA KALIMAATIHI
Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya (Shahih Muslim 4905)
Dzikir kedua
سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ خَلْقِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ رِضَا نَفْسِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ زِنَةَ عَرْشِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ
'SUBHANALLAH 'ADADA KHALQIHI, SUBHANALLAH RIDHO NAFSIHI, SUBHANALLAH ZINATA 'ARSYIHI, SUBHANALLAH MIDADA KALIMAATIHI.
Maha suci Allah sebanyak hitungan makhluk-Nya. Maha Suci Allah menurut keridlaan-Nya. Maha Suci Allah menurut kebesaran arasy-Nya. Maha Suci Allah sebanyak paparan kelimat-Nya
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih muslim dan Shahih Ibnu Khuzaimah berikut
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ وَاللَّفْظُ لِابْنِ أَبِي عُمَرَ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَوْلَى آلِ طَلْحَةَ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ جُوَيْرِيَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ وَإِسْحَقُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ بِشْرٍ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي رِشْدِينَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ جُوَيْرِيَةَ قَالَتْ مَرَّ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ صَلَّى صَلَاةَ الْغَدَاةِ أَوْ بَعْدَ مَا صَلَّى الْغَدَاةَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ خَلْقِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ رِضَا نَفْسِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ زِنَةَ عَرْشِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ
: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar -dan lafadh ini milik Ibnu Abu 'Umar- mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin 'Abdurrahman -budak- keluarga Thalhah dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas dari Juwairiyah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari rumah Juwairiyah pada pagi hari usai shalat Subuh dan dia tetap di tempat shalatnya. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali setelah terbit fajar (pada waktu dhuha), sedangkan Juwairiyah masih duduk di tempat shalatnya. Setelah itu, Rasulullah menyapanya: "Ya Juwairiyah, kamu masih belum beranjak dari tempat shalatmu?" Juwairiyah menjawab: 'Ya. Saya masih di sini, di tempat semula ya Rasulullah.' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Setelah keluar tadi, aku telah mengucapkan empat rangkaian kata-kata -sebanyak tiga kali- yang kalimat tersebut jika dibandingkan dengan apa yang kamu baca seharian tentu akan sebanding, yaitu 'SUBHAANALLOOHI WABIHAMDIHI, 'ADADA KHOLQIHI WARIDHOO NAFSIHI WAZINATA 'ARSYIHI WAMIDAADA KALIMAATIHI."Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya.'
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan Ishaq dari Muhammad bin Bisyr dari Mis'ar dari Muhammad bin 'Abdurrahman dari Abu Risydin dari Ibnu 'Abbas dari Juwairiyah dia berkata: bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewatiku ketika beliau usai shalat shubuh. -lalu dia menyebutkan redaksi yang serupa. Namun beliau dengan menggunakan kalimat: 'SUBHANALLAH 'ADADA KHALQIHI, SUBHANALLAH RIDHO NAFSIHI, SUBHANALLAH ZINATA 'ARSYIHI, SUBHANALLAH MIDADA KALIMAATIHI. Maha suci Allah sebanyak hitungan makhluk-Nya. Maha Suci Allah menurut keridlaan-Nya. Maha Suci Allah menurut kebesaran arasy-Nya. Maha Suci Allah sebanyak paparan kelimat-Nya.' Shahih Muslim 4905
نا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ، نا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، ح وَحَدَّثَنَا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، نا سُفْيَانُ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَهُوَ مَوْلَى آلِ طَلْحَةَ، عَنْ كُرَيْبٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَتْ جُوَيْرِيَةُ بِنْتُ الْحَارِثِ - وَكَانَ اسْمُهَا بَرَّةَ - فَحَوَّلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْمَهَا، وَسَمَّاهَا جُوَيْرِيَةَ، وَكَرِهَ أَنْ يُقَالَ: خَرَجَ مِنْ عِنْدِ بَرَّةَ - قَالَتْ: خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا فِي مُصَلَّاي فَرَجَعَ حِينَ تَعَالَى النَّهَارُ وَأَنَا فِيهِ، فَقَالَ: «لَمْ تَزَالِي فِي مُصَلَّاكِ مُنْذُ خَرَجْتُ؟» قُلْتُ: نَعَمْ قَالَ: " قَدْ قُلْتُ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَّ بِمَا قُلْتِ لَوَزَنَتْهُنَّ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ "
Abu Thahir memberitahukan kepada kami, Abu Bakar mengabarkan kepada kami, Yahya bin Hakim mengabarkan kepada kami, Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami, Ha’, Abdul Jabar bin Al Ala' menceritakan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami dan Muhammad bin Abdurrahman —ia adalah hamba sahaya keluarga Thalhah— dari Kuraib dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Huwairiyah binti Al Harits pernah berkata —nama aslinya adalah Barrah— kemudian nabi mengubah namanya, dan menamakannya Juwairiyah, sebab beliau tidak suka namanya berasal dari kata barrah (gandum) ia berkata, 'Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan aku masih berada di tempat shalatku, lalu beliau kembali ketika matahari (waktu siang) mulai menyingsing dan aku berada di dalamnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Engkau masih berada di tempat shalatmu sejak aku keluar?’ Aku katakan, 'Ya!' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Aku telah mengucapkan empat kalimat tiga kali Seandainya seseorang dapat menimbang dengan sesuatu yang aku ucapkan, niscaya ia akan menyamai timbangannyaI Inilah ucapannya. 'Maha Suci Allah dan dengan segala pujian-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, sesuai keridhaan diri-Nya, seberat timbangan arsy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya” Shahih Ibnu Khuzaimah 752
Dzikir ketiga dibaca 3kali
سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ خَلْقِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
SUBHAANALLAH 'ADADA KHALQIHI (Maha suci Allah sejumlah hitungan makhluk-Nya) tiga kali,
سُبْحَانَ اللَّهِ زِنَةَ عَرْشِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
SUBHAANALLAH ZINATA 'ARSYIHI (Maha Suci Allah menurut kebesaran Arsy-Nya) tiga kali,
سُبْحَانَ اللَّهِ رِضَا نَفْسِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
SUBHAANALLAH RILHA NAFSIHI (Maha Suci Allah menurut keridlaan-Nya) tiga kali, dan
سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
SUBHAANALLAH MIDADA KALIMATIHI (Maha Suci Allah sebanyak paparan kalimat-Nya) tiga kali
Adapun dalilnya dari Ibnu Abbas dari Juwairiyah binti Al Harits dia berkata:
أَتَى عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غُدْوَةً وَأَنَا أُسَبِّحُ ثُمَّ انْطَلَقَ لِحَاجَةٍ ثُمَّ رَجَعَ قَرِيبًا مِنْ نِصْفِ النَّهَارِ فَقَالَ مَا زِلْتِ قَاعِدَةً قُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ أَلَا أُعَلِّمُكِ كَلِمَاتٍ لَوْ عُدِلْنَ بِهِنَّ عَدَلَتْهُنَّ أَوْ لَوْ وُزِنَّ بِهِنَّ وَزَنَتْهُنَّ يَعْنِي بِجَمِيعِ مَا سَبَّحَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ خَلْقِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سُبْحَانَ اللَّهِ زِنَةَ عَرْشِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سُبْحَانَ اللَّهِ رِضَا نَفْسِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku waktu Shubuh, ketika itu aku sedang bertasbih, kemudian beliau pergi untuk suatu keperluan dan kembali lagi sebelum pertengahan siang, beliau bersabda: "Masihkah kamu duduk (bertasbih)?" aku menjawab, "Ya." Beliau lalu bersabda: "Maukah kamu aku ajari beberapa kalimat jika ia diseimbangkan dengannya maka ia akan seimbang, atau jika ia ditimbang maka ia akan sama timbangannya, yakni dengan semua yang kamu tasbihkan: SUBHAANALLAH 'ADADA KHALQIHI (Maha suci Allah sejumlah hitungan makhluk-Nya) tiga kali, SUBHAANALLAH ZINATA 'ARSYIHI (Maha Suci Allah menurut kebesaran Arsy-Nya) tiga kali, SUBHAANALLAH RILHA NAFSIHI (Maha Suci Allah menurut keridlaan-Nya) tiga kali, dan SUBHAANALLAH MIDADA KALIMATIHI (Maha Suci Allah sebanyak paparan kalimat-Nya) tiga kali." Musnad Ahmad 25533
Dzikir yang dibaca 3x Lebih baik atau lebih berat timbangannya dari bacaan orang yang duduk di masjid setelah subuh hingga dhuha
Empat kalimat sebanyak tiga kali sejak saya meninggalkanmu. Dan kalimat tersebut lebih banyak (pahalanya) dan lebih baik -atau berat timbangannya- dari apa yang kamu ucapkan. Yaitu: Subhanallah 'adada khalqih (Maha suci Allah sebanyak makhluq-Nya), Subhanallah ridla nfsih (Maha suci Allah sebanyak keridlaan diri-Nya), Subhanallah zinata 'arsyih (Maha suci Allah sebanyak hiasan 'Arsy-Nya) dan Subhanallah midada kalimatih (Maha suci Allah sebanyak kelaimat-kalimat-Nya)
dari Ibnu Abbas dari Juwairiyah dia berkata:
مَرَّ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ صَلَّى الْغَدَاةَ أَوْ بَعْدَ مَا صَلَّى الْغَدَاةَ وَهِيَ تَذْكُرُ اللَّهَ فَرَجَعَ حِينَ ارْتَفَعَ النَّهَارُ أَوْ قَالَ انْتَصَفَ وَهِيَ كَذَلِكَ فَقَالَ لَقَدْ قُلْتُ مُنْذُ قُمْتُ عَنْكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ وَهِيَ أَكْثَرُ وَأَرْجَحُ أَوْ أَوْزَنُ مِمَّا قُلْتِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ خَلْقِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ رِضَا نَفْسِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ زِنَةَ عَرْشِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah lewat di dekatnya ketika shalat subuh atau sesudah shalat subuh, saat ia tengah berdzikir kepada Allah. Kemudian beliau kembali ketika siang mulai meninggi -atau perawi berkata: "Ketika pertengahan siang."- sementara dirinya masih tetap seperti semula. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya telah mengucapkan empat kalimat sebanyak tiga kali sejak saya meninggalkanmu. Dan kalimat tersebut lebih banyak (pahalanya) dan lebih baik -atau berat timbangannya- dari apa yang kamu ucapkan. Yaitu: Subhanallah 'adada khalqih (Maha suci Allah sebanyak makhluq-Nya), Subhanallah ridla nfsih (Maha suci Allah sebanyak keridlaan diri-Nya), Subhanallah zinata 'arsyih (Maha suci Allah sebanyak hiasan 'Arsy-Nya) dan Subhanallah midada kalimatih (Maha suci Allah sebanyak kelaimat-kalimat-Nya)." Sunan Ibnu Majah 3798 Hadits dishahihkan Al albani dan Abu Thahir
dari Ibnu Abbas, ia berkata:
خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عِنْدِ جُوَيْرِيَةَ وَكَانَ اسْمُهَا بُرَّةَ فَحَوَّلَ اسْمَهَا فَخَرَجَ وَهِيَ فِي مُصَلَّاهَا وَرَجَعَ وَهِيَ فِي مُصَلَّاهَا فَقَالَ لَمْ تَزَالِي فِي مُصَلَّاكِ هَذَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ قَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari sisi Juwairiyah, dan dahulu namanya adalah Burrah, kemudian beliau mengganti namanya. Beliau keluar sementara ia berada dalam tempat shalatnya, beliau kembali dan ia masih berada di tempat shalatnya. Kemudian beliau berkata: "Apakah engkau akan tetap berada dalam tempat shalatmu ini?" Juwairiyah berkata: "ya." Beliau bersabda: "Setelah pergi darimu aku telah mengucapkan empat kalimat selama tiga kali, apabila empat kalimat tersebut ditimbang dengan apa yang engkau ucapkan niscaya akan lebih berat, yaitu: SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI 'ADADA KHALQIHI WA RIDHAA NAFSIHI WA ZINATA 'ARSYIHI WA MIDAADA KALIMAATIHI (Maha Suci Allah, dengan memuji kepadaNya sebanyak makhlukNya, dan keridhaan diriNya, berat 'ArsyNya, dan keluasan kalimat-kalimatNya)." Sunan Abu Daud 1285 Hadits dishahihkan Al albani dan Abu Thahir
dari Ibnu Abbas, ia berkata:
كَانَ اسْمُ جُوَيْرِيَةَ بَرَّةَ فَكَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَرِهَ ذَلِكَ فَسَمَّاهَا جُوَيْرِيَةَ كَرَاهَةَ أَنْ يُقَالَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِ بَرَّةَ قَالَ وَخَرَجَ بَعْدَ مَا صَلَّى فَجَاءَهَا فَقَالَتْ مَا زِلْتُ بَعْدَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ دَائِبَةً قَالَ فَقَالَ لَهَا لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ كَلِمَاتٍ لَوْ وُزِنَّ لَرَجَحْنَ بِمَا قُلْتِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ اللَّهُ سُبْحَانَ اللَّهِ رِضَاءَ نَفْسِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ زِنَةَ عَرْشِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Dulunya nama Juwairiyah adalah Barrah, seolah-olah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menyukai itu, lalu beliau menamainya Juwairiyah, karena beliau tidak suka bila dikatakan: "Telah keluar dari Barrah." Beliau keluar setelah shalat, lalu mendatanginya, ia pun berkata: "Aku masih tetap tekun beribadah setelahmu wahai Rasulullah." (Yakni setelah engkau keluar). Maka beliau pun berkata kepadanya: "Aku telah mengucapkan beberapa kalimat setelahmu yang seandainya ditimbang tentu akan lebih unggul dari apa yang telah aku ucapkan (yaitu) SUBHANALLAH 'ADADA MA KHALAQALLAHU, SUBHANALLAHI RIDLA`A NAFSIHI SUBHANALLAHI ZINATA 'ARSYIHI SUBHANALLAHI MIDADA KALIMATIHI (Maha Suci Allah sebanyak apa yang diciptakan Allah Maha Suci Allah sebanyak keridlaan diriNya Maha Suci Alalh seberat 'ArsyNya Maha Suci Allah sebanyak berlipat-lipat kalimat-kalimatNya)." Musnad Ahmad 2218 Syu’aib al arnauth menilai Isnaduhu Shahih Sesuai Syarat Muslim
sehingga disimpulkan bahwa
empat kalimat dzikir yang dibaca 3x
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
'SUBHAANALLOOHI WABIHAMDIHI, 'ADADA KHOLQIHI WARIDHOO NAFSIHI WAZINATA 'ARSYIHI WAMIDAADA KALIMAATIHI
Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya
Akan sama nilainya atau lebih baik dari duduk di masjid setelah subuh hingga dhuha. Dan dzikir ini sama nilainya atau lebih baik dari pahala orang yang paling cepat menyerang dan paling banyak membawa rampasan perang dan pahala haji umrah karena duduk di masjid setelah subuh hingga dhuha.aa
Posting Komentar
Posting Komentar