3 in 1 Tuntunan Menjemput Sukses Bahagia Surga
Ilmu 31 memposting beberapa resume dari Buku Islam Jalan Lurus. Hal ini mengingat bahwa penulisan buku ini membawa penulis mendalami lebih lanjut tentang ilmu 31. dimana 3 jalan-jalan yang yang dimaksudkan dalam surat Alfatiha adalah menuju 1 jalan lurus sebagai petunjuk bagi manusia untuk mendapatkan berkah dan nikmatNya.
Hidup terasa indah, nikmat dan berkah ketika mengetahui bahwa kaki Anda tepat melangkah di jalan lurus. yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat, QS (1:7). Jalan menuju kesuksesan, kebahagiaan dan Surga sebagai balasan terbaik untuk Umat Islam yang beriman dan beramal saleh. Namun benarkah ayunan kaki yang kita langkahkan menuju surga yang kekal nan abadi ? (atau justeru menggiring Kita ke neraka Jahanam? Na'udzubillah min dzalik)
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa QS. Al Baqarah (2:2). dan Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. QS. AlBaqarah (2:99)
Ayat di atas jelas bahwa Alqur’an adalah ayat-ayat Allah tanpa keraguan dan jelas. Namun terkadang kita menafsirkan Alquran hanya mengikuti aliran, golongan ataupun mazhab yang kita anut. Dalil Alquran acapkali digunakan hanya untuk memperkuat pendapat kita sebelumnya. Sehingga yang terjadi adalah perselisihan paham, perbedaan yang meruncing hingga perpecahan umat. Nama Islam sebagai sebuah jamaah sekali-kali kalah tenar dengan nama suni dan syiah. Islam di Indonesia sekali-kali identik dengan NU dan Muhammadiyah, sehingga puasa secara berjamaah sendiri menjadi hal yang sulit. Begitu juga kata mahzab sekali-kali lebih mengemuka daripada persatuan umat. Padahal ini sudah diingatkan Allah melaui firmanNya :
Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. QS Al Imran (3:7).
Jika hal ini dilakukan, tentunya semakin membuat kita jauh dari jalan lurus bahkan condong kepada kesesatan. Oleh karena itu Buku Islam Jalan Lurus lebih menggunakan ayat-ayat yang muhkamaat, sehingga dapat menjadi tuntunan Anda dalam memahami Alquran dan menggunakan ayat-ayat mutasyaabihaat dengan lebih tepat.
Buku Islam Jalan Lurus juga hadir, Insya Allah akan memberikan tuntunan umat dalam menjemput sukses bahagia dan surga. Kata menjemput lebih pantas karena sesungguhnya sukses, bahagia dan surga adalah fitrah kita sebagai umat Islam. Namun karena fanatisme terhadap aliran, mahzab dan lainnya yang berlebihan menyebabkan kita menjauh darinya. Untuk itu ada tiga tujuan dari buku Islam Jalan Lurus yaitu sebagai berikut :
- Menjelaskan fitrah manusia dan Islam (persiapan bekal), peta jalan (kesuksesan dan kebahagiaan umat Islam di dunia) dan tujuan hidup umat Islam (Surga). Inilah sebagai Ayat yang muhkamaat yang dapat diaplikasikan keberbagai aspek keidupan lainnya.
- Memperkenalkan konsep derajat, dimensi dan qadar sebagai ukuran Islam. Derajat, dimensi dan qadar bersumber dari Alquran, dimaknai secara sains (ilmu pengetahuan) untuk menganalisis setiap aspek kehidupan secara terperinci, komprehensif. Konsep ini berada di atas cara berpikir sudut pandang dan berpikir peluang dari keteracakan, sehingga Anda dapat lebih bijak menyikapi perbedaan-perbedaan dalam kehidupan ini.
- Menyatukan Umat Islam dalam satu jalan lurus. Insya Allah buku ini juga dapat menjadikan peta memahami mengapa ada golongan dalam islam seperti sunni dan syiah, NU dan Muhammadiyah, dan mahzab-mahzab dalam satu jalan lurus. Karena golongan yang selamat adalah jama’ah Islam yang berada dalam jalan lurus.
Tiga tujuan di atas dapat dilihat melalui rancangan daftar isi Buku Islam Jalan Lurus. Daftar isi tersebut terdiri dari delapan bab, diantaranya menjelaskan tentang surga. Surga selama ini banyak ditafsirkan berbeda-beda. Ada yang berpendapat surga itu satu, dua, tiga, empat, tujuh, delapan dan banyak hingga terhitung. Dalam buku Islam Jalan lurus, surga dijelaskan lebih mudah secara derajat, dimensi dan qadar. Buku Islam Jalan Lurus membenarkan semua pendapat tentang jumlah surga tersebut.
Bagaimana mungkin semua pendapat yang berbeda-beda tersebut dibenarkan Islam Jalan Lurus? Hal ini dilakukan dengan menggunakan konsep derajat, dimensi dan qadar. Anda dapat melihat sekilas tentang defenisi surga melalui gambar rancangan sampul depan buku Islam jalan lurus sebagaimana di atas.
Secara singkat dijelaskan, bagaimana perbedaan pendapat tentang jumlah surga ini terjadi. Hal ini sama seperti ketika Anda mendefenisikan gedung senayan (Gedung DPR/MPR Jakarta) dari empat sisi yang berbeda. Defenisi anda akan berbeda ketika Anda hanya melihat dari belakang , samping kiri, samping kanan ataupun depan saja. Konsep derajat, dimensi dan qadar akan membawa anda untuk melihat hal tersebut dari semua sisi bahkan dari dimensi puncaknya.
Dengan melihat dari dimensi tertinggi, dimana dalam buku ini diperkenalkan hingga 8 dimensi. Anda akan menjadi lebih mudah memahami segala aspek kehidupan ini. Perbedaan pendapat, adanya aliran-aliran dan golongan dapat Anda lihat secara lebih arif dan bijaksana termasuk dapat tersenyum. Insya Allah dapat semakin menyadarkan kita begitu besar kekuasaan Allah. Anda akan lebih sabar dan banyak bersyukur atas karunia yang diberikan Allah kepada kita dalam kondisi apapun.
Selain konsep dimensi, Islam juga mengenal konsep Derajat dan Qadar. Ketiganya saling mendukung dan membangun. Konsep Derajat akan memperkuat kedalaman pemikiran dimensi. sedangkan Qadar akan memperluas jangkauan pemikiran dimensi. Insya Allah pintu ilmu Alqur’an akan semakin terbuka bagi orang-orang yang beriman, mengetahui dan berakal.
Karena sesunguhnya Alquran adalah petunjuk bagi orang yang bertakwa, orang mengetahui dan orang-orang yang berakal. Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, Qs Ar Ra’d (13:19). Disamping itu seharusnya Ayat-ayat alquran lebih berhak dibuktikan kebenarannya oleh umatnya sendiri. Insya Allah melalui buku Islam Jalan Lurus akan membawa pemahaman yang lebih mendalam tentang Alquran.
Untuk lebih memudahkan pemahaman Anda terhadap Islam jalan Lurus, buku ini dilengkapi dengan gambar-gambar. Gambar-gambar ini akan mengantarkan pada pemahaman yang lebih cepat dan dalam. Namun gambar-gambar ini hanyalah bersifat ilustrasi untuk mendekatkan pada pemahaman kita. Hal ini karena Islam sendiri memang tidak mengenal simbol-simbol, karena semua simbol dapat dilihat bijak dari sudut pandang Islam. Kami berkeyakinan bahwa setelah Anda memahami konsep buku ini, maka apapun yang Anda lakukan saat ini akan menjadi lebih berwarna.
Dalam daftar gambar yang disampaikan Anda akan melihat salah satunya yaitu gambar dengan judul timbangan akhirat. Mungkin Anda akan membayangkan timbangan tersebut seperti timbangan yang Anda kenal saat ini. Benarkah timbangan akhirat tidak sesederhana itu? Tentu tidak sama antara timbangan di dunia dengan timbangan akhirat, Allah telah berfirman bahwa Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. QS Al Anbiya (21:47)
Ayat ini jelas menggambarkan begitu kompleks perhitungan, sehingga tidak mungkin bentuknya seperti timbangan yang Anda kenal. Untuk itu dalam Buku Islam Jalan lurus, ilustrasi timbangan akhirat digambar secara sederhana, namun Insya Allah dapat menggambarkan lebih dalam dan lebih luas dari pandangan yang ada pada umumnya. Hal ini berguna agar kita dapat memahami amal ibadah yang kita lakukan, sekaligus sebagai alat bantu untuk menghisab diri sendiri. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". QS Al Israa’ (17:14)
Surga tidak dapat dimaknai hanya sebatas antara dosa dan pahala semata. Pemahaman ini justeru dapat menjerumuskan kita pada golongan calon penghuni neraka. Padahal fitrah umat Islam adalah surga Adn yang masuk surga tanpa azab atau termasuk golongan yang selamat walaupun harus melalui hisab. Dan terbuka pintu surga firdaus sebagai surga tertinggi yang dapat dimasuki melalui pintu manapun, tanpa hisab dan azab. Surga ini yang dianjurkan rasulullah SAW untuk diminta saat berdo’a :
Sesungguhnya di dalam surga terdapat seratus tingkatan yang disediakan Allah bagi para mujahidin di jalanNya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan lainnya adalah seperti jarak antara langit dengan bumi. Maka jika kalian meminta kepada Allah, maka mintalah Surga Firdaus. Karena Surga Firdaus adalah surga yang paling baik dan paling tinggi. Diatasnya terdapat Arasy Ar-Rahman dari situ pula sungai-sungai mengalir (diriwayatkan Bukhari, Tirmidzi dan Ahmad)
Buku Islam Jalan Lurus memang belum dilepas, mengingat buku ini masih dalam tahap konsultasi dan di bedah para Ulama melalui Majelis Ulama Indonesia di Kabupaten dan Kota tempat tinggal penulis. Insya Allah buku ini dapat segera selesai.
Insya Allah buku ini dapat menjadi modal dakwah kita bersama. Sarana untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan. Dakwah bersama Anda, dan Anda bersama Dakwah. Dakwah akan tetap berjalan walaupun tanpa kehadiran kita, mari kita berlomba-loba dalam berjihad.
Seperti anda ketahui bahwa buku ini hanya bersifat peta dan tuntunan sehingga pengembangan dan aplikasinya tergantung keahlian Anda masing-masing. Jika pengusaha, Anda akan dapat mengembangkan usaha melalui ukuran-ukuran sesuai Islam dan Insya Allah mendapatkan kemenangan. Demikian juga jika berprofesi sebagai politikus atau pemerintahan, Anda akan dapat kemuliaan melalui konsep derajat, dimensi dan qadar sesuai keahlian Anda tersebut. Bahkan sebagai masyarakat biasa, Anda pun dapat menentukan langkah untuk kemenangan dan kemuliaan Anda sendiri termasuk keluarga Anda sendiri. Insya Allah akan menular dalam lingkup yang lebih besar sehingga menjadi tonggak kebangkitan Islam.
Siapkan diri anda sebagai pelaku sejarah, dan bukan hanya pengikut trend atau sejarah.
dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, Padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS Al Hadid (57:10).
Tidaklah sama orang yang ikut duluan berjuang dengan orang yang belakangan. Sama halnya seperti Surga Firdaus hanya diperuntukkan 70.000 atau 700.000 orang yang terdahulu beriman. Sehingga hanya yang bermental khalifah fil ardi sekaligus hambaNya yang dapat memenangkan surga Firdaus. Semoga Anda salah satu mujahidinNya yang mendapatkan kemuliaan hingga surga Firdaus.
Posting Komentar
Posting Komentar