Kisah Nabi Musa dan Penyesatan Kaum oleh Samiri


Kisah Nabi Musa dan Penyesatan Kaum oleh Samiri dinyatakan dalam surat ke 20 Taahaa. Ayat 83 sampai 99 mengkisahkan Kaum Nabi Musa yang teringgal dan ternyata telah disesatkan oleh Samiri. Nabi Musa menegur Nabi Harun atas kejadian itu padahal Nabi Harun telah lebih dahulu mengingatkan kaumnya. . Kisah Nabi Musa dan Penyesatan Kaum oleh Samiri ini merupakan dari 3 kisah bersama 1 kisah inspiratif yang dikutip ilmu 31 dari Alquran.

Selengkapnya ayat Alquran menyampaikan sebagai berikut :

83. mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, Hai Musa?

84. berkata, Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)".

85. Allah berfirman: "Maka Sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri[937].

86. kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. berkata Musa: "Hai kaumku, Bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka Apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, dan kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?".

87. mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan Kami sendiri, tetapi Kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, Maka Kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya[938]",

88. kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara[939], Maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa".

89. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?

90. dan Sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, Sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan Sesungguhnya Tuhanmu ialah (tuhan) yang Maha pemurah, Maka ikutilah aku dan taatilah perintahku".

91. mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami".

92. berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat,

93. (sehingga) kamu tidak mengikuti Aku? Maka Apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?"

94. Harun menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): "Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku".

95. berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) Hai Samiri?"

96. Samiri menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, Maka aku ambil segenggam dari jejak rasul[940] lalu aku melemparkannya, dan Demikianlah nafsuku membujukku".

97. berkata Musa: "Pergilah kamu, Maka Sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: "Janganlah menyentuh (aku)"[941]. dan Sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah Tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya Kami akan membakarnya, kemudian Kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa Abu yang berserakan).

98. Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu".

99. Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran).


Keterangan :
[937] Samiri ialah seorang dan Bani Israil dari suku Assamirah.

[938] Maksudnya: mereka disuruh membawa perhiasan dari emas kepunyaan orang-orang Mesir. lalu oleh Samiri dianjurkan agar perhiasan itu dilemparkan ke dalam api yang telah dinyalakannya dalam suatu lobang untuk dijadikan patung berbentuk anak lembu. kemudian mereka melemparkannya dan diikuti pula oleh Samiri. 

[939] Mereka membuat patung anak lembu dari emas. Para mufassirin berpendapat bahwa patung itu tetap patung tidak bernyawa dan suara yang seperti lembu itu hanyalah disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan tekhnik yang dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufassirin ada yang menafsirkan bahwa patung yang dibuat dari emas itu kemudian menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara lembu.

[940] Yang dimaksud dengan jejak Rasul di sini ialah ajaran-ajarannya. menurut faham ini Samiri mengambil sebahagian dari ajaran-ajaran Musa kemudian dilemparkannya ajaran-ajaran itu sehingga Dia menjadi sesat. menurut sebahagian ahli tafsir yang dimaksud dengan jejak Rasul ialah jejak telapak kuda Jibril a.s. artinya Samiri mengambil segumpal tanah dari jejak itu lalu dilemparkannya ke dalam logam yang sedang dihancurkan sehingga logam itu berbentuk anak sapi yang mengeluarkan suara.

[941] Maksudnya: supaya Samiri hidup terpencil sendiri sebagai hukuman di dunia. dan sebagai hukuman di akhirat, ia akan ditempatkan di didalam neraka.
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar