Pemilihan dan baiat Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah keempat juga berbeda denga pembaiatan khalifah sebelumnya. Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai khalifah atas desakan para pemberontak yang membunuh Utsman bin Affan.
Setelah berulang kali Ali bin Abi Thalib akhirnya bersedia dipilih melalui syuara di dalam mesjid. Musyawarah dilakukan tidak sampai menunggu para cerdik pandai medinah yang sedang berkunjung ke wilayah kembali.Sehingga Ali bin Abi thalib dibaiat pertama oleh Talhah, zubai dan sa’ad serta diikuti oleh kaum Muhajirin dan ansar lainnya.
Ada perbedaan antara pembaiatan kekhalifahan Ali dengan pemilihan Abu Bakar dan Usman. Jika dalam dua pemilihan yang terdahulu pada awalnya terdapat sejumlah orang yang menentang, namun setelah calon terpilih dan diputuskan sebagai kahlifah, orang-orang tersebut menerimanya dan ikut berbaiat serta menyatakan kesetiaannya, termasuk Ali, baik terhadap Abu Bakar maupun terhadap Usman. Berbeda denga penentangan yang terjadi pada zaman pemilihan Khalifah Ali.
Ada yang menolak penetapan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yaitu antara lain Mu’awiyah bin Abu Sufyan, Gubernur di suria yang keluarga Usman, dengan alasan: pertama, Ali harus mempertanggungjawabkan tentang terbunuhnya Usman; dan kedua, berhubung wilayah Islam telah meluas dan timbul komunitas-komunitas Islam di daerah-daerah baru itu, maka hal untuk menentukan pengisian jabatan khilafah tidak lagi merupakan hak mereka yang berada di Madinah saja. Sikap Mu’awiyah, yang di dukung juga oleh sejumlah sahabat di Madinah dan yang kemudian bergabung dengan dia di Suria. Kepemimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib menandai berakhirnya khalifah Ar rasidin.
Pada kepemimpinan selanjutnya kepemimpinan Islam lebih berbentuk kerajaan yang garis kepemimpinan ditentukan oleh garis keturunan.
Posting Komentar
Posting Komentar