Bagaimana sikap Jokowidodo selaku Presiden terkait undangan sholat jumat di mesjid Ahok ?
tentunya akan menjadi pertanyaan jika Anda sudah membaca Bongkar Pasang Masjid Ala Ahok di DKI Jakarta dan 3 in 1 Surat AtTaubah Mirip dengan Pembangunan Mesjid oleh Ahok di DKI Jakarta, serta Masjid Fatahillah dibangun Ahok bukan untuk Muslim
Sekaligus tentunya anda menjadi dapat memahami kenapa muncul tulisan Akankah Jokowi mengikuti Jejak Rasulullah ?
Sekedar refresh Pada tulisan pertama ahok membangun sejumlah mesjid dan mushola setelah sebelumnya ada beberapa mesjid yang yang juga dibongkar. disana Ada pertanyaan kita disana apakah benar Ahok seorang yang munafik?
Pada tulisan kedua, sejumlah kemiripan kejadian pembangunan mesjid pada zaman Rasulullah yang kemudian dihancurkan sebagaimana dalam surat At taubah dengan pembangunan mesjid yang dilakukan Ahok di DKI Jakarta.
Pada kemiripan yang pertama sepertinya sudah terjadi, yakni
1. dimana Ahok telah menyambangi Istana untuk mengundang Jokowi sholat jumat bersama di masjid Fatahillah yang dibangunnya. Sama seperti dalam tafsir Surat Attaubah ayat 107. dan sesuai berita Posmetro Ahok ajak jokowi untuk tunaikan shalat
2. Jokowi tidak dapat hadir sesuai undangan karena ada kunjungan ke daerah dan akan memenuhi undangan setelahnya. Rencananya hari jum’at tanggal 29 Januari 2016. "Kemungkinan bisa tanggal 29 (Januari) karena tanggal 22 dia (Jokowi) ke luar kota," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (13/1). Lihat Detik.com melihat dari dekat mesjid Fatahillah
sama halnya dahulu Rasulullah tidak dapat memenuhi undangan untuk sholat di masjid yang dibangun Abu Umar karena mau berangkat perang Tabuk. Rasulullah berjanji akan memenuhi undangan Abu Umar sekembali dari perang Tabuk. tafsir Surat Attaubah ayat 107
Untuk kemiripan kedua dan ketiga dapat dilihat pada tulisan 3 in 1 Surat AtTaubah Mirip dengan Pembangunan Mesjid oleh Ahok di DKI Jakarta
Sedangkan kemiripan keempat dapat terjadi dengan syarat jika Jokowi mengikuti Jejak Rasulullah.
Rasulullah pada waktu perjalanan pulang ke Madinah dari peperangan Tabuk, dan berada pada jarak sehari perjalanan atau kurang, dari tempat berdirinya bangunan itu, turunlah malaikat Jibril memberitahukan kepada Rasulullah mengenai mesjid celaka yang dibangun oleh para pendirinya dengan maksud untuk memecah belah kaum muslimin yang beribadah di mesjid Quba yang didirikan sejak semula atas dasar ketakwaan kepada Allah semata-mata. Setelah mendapat pemberitahuan itu, maka Rasulullah saw. mengirim orang-orang untuk meruntuhkan dan membakar bangunan itu sebelum beliau sendiri sampai ke Madinah. Maka mereka melaksanakan perintah Rasulullah itu, sehingga bangunan tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah. Diriwayatkan, bahwa orang-orang yang mendirikan bangunan tersebut dan menjadikannya sebagai mesjid adalah terdiri dari dua belas orang dari kalangan kaum munafik suku Aus dan Khazraj.
Sehingga wajar kita bertanya Akankah Jokowi mengikuti Jejak Rasulullah ?
Kemiripan pembangunan mesjid oleh Ahok di Jakarta dan yang dinyatakan dalam surat At Taubah 107-110 begitu mirip alurnya.
Sebagai warga negara dan sesama umat muslim tentu sudah berkewajiban saling mengingatkan. Dengan ilmu yang terbatas, sampaikanlah walau itu satu ayat. Oleh karena itu saya dengan segala kerendahan hati kiranya Bapak Presiden Jokowidodo dapat mempertimbangkan kehadirannya untuk sholat yang dibangun oleh Gubernur DKI Bapak Ahok atau Basuki Tjahja Purnama.
Besar harapan saya kiranya bapak Jokowi berkenan mengikuti Jejak atau sunah rasul untuk tidak hadir sholat di masjid Balai Kota. Orang-orang disekitar Bapak pasti mumpuni untuk memberi pertimbangan baik dari sisi agama maupun politik.
Diakhir ceritanya mungkin jikalau, andaikata pilihan mengikuti sunah menjadi pilihan, dan harus turut menghancurkan masjid tidak mesti menjadi tempat sampah seperti yang dilakukan rasulullah sebagai bentuk ketegasan dalam menghadapi orang munafik. Hal ini mengingatkan kita pada kisah Rasulullah yang dilarang Allah untuk memintakan ampunan dan sholat jenazah bagi Ubay bin Abdullah.
Sebagai alternatif Penghancuran masjid dapat dilakukan secara elegan, mengingat uang yang digunakan untuk membangun masjid tersebut adalah kas APBD DKI Jakarta tahun 2015 dalam tanda kutip uang rakyat Jakarta yang dititipkan untuk dikelola oleh pemda DKI Jakarta. Pembangunan masjid tersebut mungkin tidak lepas dari usul musyawarah pembangunan, persetujuan DPRD Provinsi DKI termasuk Pemerintah Pusat.
Salah satunya mengubah bentuk menjadi bangunan pemerintah atau publik lainnya yang berguna bagi pemerintah dan masyarakat.
Untuk kebutuhan di twitter yang lazim menggunakan hastag, kebetulan ada yang mention tentang hastag. Saya coba beri alternatif
#papajanganmausholatdimesjidahok
#papajangansholatdimesjidbalaikota
#papajangansholatdimesjidFatahillah
Semoga bermanfaat dan ada hikmahnya
Kebenaran datangnya hanya dari Allah, adapun kesalahan dan khilaf datangnya dari pribadi penulis. Oleh karenanya saya mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung saudara/i sekalian dan kepada Allah, saya mohon ampun.
Posting Komentar
Posting Komentar