Islamophobia dari dalam dan dari luar umat

Islamphobia adalalah padan dua suku kata yaitu islam dan phobia. Islam berarti agama kedamaian dan islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin. sedangkan phobia adalah ketakutan atau kebencian yang berlebihan. Oleh karenanya Islamophobia dapat dimaknai sebagi sebuah ketakutan atau kebencian yang berlebihan terhadap islam. 
hikmah 313 Islamophobia dari dalam dan dari luar umat

Banyak faktor yang menyebabkan islamophobia yang berkembang pasca kejadian kontroversi yakni runtuhnya gedung WTC tahun 2001. Sebagian ada yang mengembangkan islamophobia untuk meningkatkan ketakutan dan kebencian orang-orang di luar islam terhadap islam. Sebagian lagi memang mereka tidak mengetahui bagaimana islam sebenarnya. oleh karena tidak heran banyak terjadi diskriminasi yang dialami oleh umat islam. inilah islamophobia yang muncul dari luar umat islam sendiri. 

Salah satu contohnya yang sederhana saja. jenggot jika dipelihara oleh orang yang beragama islam, kesan radikal tudingan bibit teroris bakal terarah kepadanya. Coba lihat jika yang lain berjenggot, apa pendapat anda ? karena fashionkah atau memang untuk gaya dan tren serta mode. 

Terkait jenggot ini, saya pernah diskusi dengan abang angkatan yang kebetulan berjenggot. mungkin bagi sebagian kita aneh jika ada pegawai negeri yang berjenggot. saya cuma mengatakan jempol untuk abang, dengan berani memelihara jenggot saja saya sudah salut dan berikan jempol. dan beliau memang mengatakan banyak suka duka dan cibiran yang dilayangkan hanya karena jenggot yang dipeliharanya karenan mengikuti sunnah Rasul. 

Begitu juga saat ini juga lagi gencar di kampanyekan terkait mau pilkada di DKI Jakarta. Jika umat islam mendukung atau memuji ahok, disebut umat Islam yang toleran dan demokratis. Jika umat agama lain mendukung ahok disebut wajar. Jika umat islam tidak mendukung disebut intoleran dan tidak demokratis.Jika sikap kita bersebrangan dengan ahok disebut tidak suka dengan RAS nya ahok. 

Kebetulan tudingan ini saya dapatkan kemarin dari teman ahoklah, bahwa saya maju untuk mengalahkan ahok disebut karena suku dan agamanya. Saya cukup senyum saja, saya cukup memaparkan kinerja ahok yang tidak sebersih yang dia bayangkan. saya cukup gambarkan bahwa ahok tidak setransparan yang dipikirkan. Saya cukup gambarkan bahwa ahok tidak seprofesional yang dia rasakan. Disamping itu dia mungkin belum mengenal siapa saya sebenarnya. Jadi ngelantur ya.. untuk siapa ahok dan saya bisa dilanjutkan dilain waktu.

Saat ini coba kita lihat islamphobia dari dalam umat islam itu sendiri. Untuk hal ini dapat terlihat dari prilaku umat islam yang takut dengan indentitas dirinya sendiri. Serangan islamphobia dari luar umat islam bisa jadi mengakibatkan ketakutan pada umat islam dengan ajarannya sendiri. Umat islam kadang takut untuk memperlihatkan identitas islamnya. 

Contohnya seperti sungkan, ragu untuk ucapkan assalamu alaikum. takut ragu menggunakan pakaian atau penampilan yang mencirikan islam, takut ragu menyampaikan sesuatu tentang ajaran islam, seperti ayat atau sunnah. Untuk hal ini seperti kita umat harus belajar pada ahok, dalam berbagai pidato dengan fasihnya beliau mengatakan assalamu alaikum..  jadi teringat sesuatu.. hehe.

Mungkin sekian dulu, lain waktu disambung kembali.. semoga kita selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk tetap istiqomah dalam menjalankan amal dan ibadah baik selaku khalifah maupun hamba Allah.

Berita terkait :





  1. Ketika Kebenaran Tidak Berani Disuarakan 
  2. Kebenaran berita tidak ditentukan oleh medianya  
  3. Postingan sebagai Ladang Pahala dan Dosa yang terus mengalir 
  4. Kebenaran tidak ditentukan jlh like komentar dan share 
  5. Islamophobia dari dalam dan dari luar umat  
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar