Lebih dulu Malam atau Siang ? Laksana membahas duluan Telur atau Ayam

Anda tentu mengetahui bahwa secara umum malam dipahami sebagai awal sebuah hari. Namun pemahaman itu tidak mematikan semangat untuk mengemukakan pendapat bahwa awal sebuah hari adalah siang. Pendapat yang berbeda dengan pendapat yang umum memang acapkali dianggap sebuah kesalahan atau ketidaknormalan. Sehingga sulit mengembangkan pendapat yang berbeda dengan pendapat umum. Namun kata sulit bukan berarti tidak mungkin.

Lebih dulu Malam atau Siang ? (bag.1) Laksana membahas duluan Telur atau Ayam

Dan bagi sebagian kalangan mungkin Kajian lebih dulu Malam atau Siang dianggap seperti membahas mana yang duluan Telur atau Ayam. Hal seperti ini tidak perlu dibahas, mana yang lebih dahulu ? perdebatan Antara duluan ayam dan telur tidak akan ada habis-habisnya. Sehingga tidak menjadi penting mana duluan antara ayam atau telur. Yang penting dua-duanya berguna bisa dimakan. Hehe.. demikian juga antara malam atau siang duluan, sama saja, tinggal masalah pilihan.

Memang ada benarnya pendapat tersebut, hal itu masalah pilihan. Namun dibalik itu tentu tersedia pilihan yang lebih benar, lebih bermanfaat dan lebih baik. Dan sejatinya manusia adalah mahluk pembelajar yang terus mencari kebenaran, kemaslahatan dan kebaikan yang lebih hakiki. Kita diberikan akal untuk dapat memilih pilihan yang lebih baik. 

Demikian halnya malam dan siang adalah sama-sama pilihan waktu, namun nilainya berbeda. Kita ambil contoh yang lain, yaitu : anda menyimpan uang di dua bank yang berbeda, yang satu konvensional dan yang satu syariah. Pertambahan uang anda di bank konvesional dianggap bunga atau riba sedangkan yang di bank syariah termasuk bagi hasil. Dan uang anda sama-sama bertambah, namun nilai berbeda.

Oleh karenanya antara lebih dahulu Malam atau siang memang sama-sama pilihan waktu, namun nilai waktunya berbeda. Bagi Umat Islam nilai yang berbeda akan menghasilkan ganjaran yang berbeda dan bahkan yang satu bisa bernilai pahala dan satu lagi bisa bernilai dosa. Tentunya kita tidak ingin terjerumus dosa cuma karena beda pilihan. Apalagi dengan perbedaan pilihan tersebut dapat meruntuhkan aqidah kita, tentu hal ini kita hindari.

Seperti halnya makan ayam atau telur memang sama-sama makan namun tentunya jelas rasanya jauh berbeda. Sehingga kurang tepat jika kita menyamakan pilihan tersebut. Apalagi telah ditemukan jawaban yang sebenarnya antara mana yang lebih dulu telur apa ayam. Dan jawabannya dapat dikisahkan mulai dari cerita tokoh klasik yang mengelitik dari negeri 1001 malam, hingga jawaban berdasarkan Kajian Islam serta sesuai perkembangan Ilmu Pengetahuan.

Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar