Hadits Takbiran Dimulai Saat Subuh dan Pagi Hari

Tulisan Hadits sebagai dasar Takbiran Dimulai pada Subuh dan pagi hari berkaitan dengan pelarangan takbiran di Ibukota Jakarta. Baca Pecahnya Umat Islam dan Alasan dibalik Pelarangan Takbiran Keliling di Ibukota Jakarta. Dan dalam tulisan hikmah Hikmah Pelarangan Takbiran Keliling di Ibukota Negara? Juga telah disampaikan bagaimana kita menyikapi Pelarangan Takbiran keliling yang dilakukan Pemerintah DKI. 

Dan pada kesempatan ini akan disampaikan Hadits sebagai dasar Takbiran Dimulai pada Subuh dan pagi hari. Adapun tulisan ini diangkat dari salah bagian bahasan buku Masjidil Haram menyatukan kalender islam.

Bahwa Takbiran Keliling yang merupakan tradisi di Indonesia yang telah turun temurun tanpa diketahui kapan dan oleh siapa dimulai. Tradisi berkeliling kampung atau kota baik berjalan maupun berkenderaan dengan mengumandangkan takbiran dilakukan pada malam sebelum lebaran Idul Fitri dan idul Adha. Oleh karenanya hadits yang berkaitan takbiran disampai berdasarkan lebarannya yaitu :

A. Takbir Saat Idul Fitri

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan bahwa Takbir dilakukan saat keluar rumah hingga tiba dilapangan. Dan beliau tidak bertakbir lagi setelah shalat id
Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai shalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621)
Hadits Takbiran Dimulai Saat Subuh dan Pagi Hari

Ibnu Umar juga bertakbir ketika saat keluar rumah dan tetap melanjutkan takbir hingga imam datang
Dari Nafi: “Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang.” (HR. Al Faryabi dalam Ahkam al Idain)

Dan Abu Qotadah juga bertakbir ketika keluar rumah dan sampai dilapangan

Dari Muhammad bin Ibrahim (seorang tabi’in), beliau mengatakan: “Dulu Abu Qotadah berangkat menuju lapangan pada hari raya kemudian bertakbir. Beliau terus bertakbir sampai tiba di lapangan.” (Al Faryabi dalam Ahkam al Idain)

Dari keterangan dan Hadits diatas jelas bahwa takbir yang yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri adalah dilakukan saat keluar rumah hingga dilapangan shalat dan imam datang, ketika selesai shalat takbir telah dihentikan.

B. Takbir ketika Idul Adha

Bahwa bertakbir pada hari raya Idul Adha dilakukan mulai 9-13 Dzulhijjah. Takbir dimulai tanggal 9 Dzulhijjah setelah shalat subuh (Fajar/subuh). Dan takbir berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah. Namun untuk waktu berakhir terdapat 4 perbedaan waktunya dan yaitu

1. Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu sampai setelah dzuhur atau ashar sebagamaina yang dicontohkan oleh Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dengan hadits sebagai berikut

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau dulu bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah dluhur pada tanggal 13 Dzulhijjah. (Ibn Abi Syaibah & Al Baihaqi dan sanadnya dishahihkan Al Albani)
Dari Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai ashar tanggal 13 Dzulhijjah. (HR. Al Hakim dan dishahihkan An Nawawi dalam Al Majmu’)

2. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu bertakbir sampai setelah ashar

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Beliau juga bertakbir setelah ashar. (HR Ibn Abi Syaibah & Al Baihaqi. Al Albani mengatakan: “Shahih dari Ali radhiyallahu ‘anhu“)

3. Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu tidak bertakbir setelah maghrib

Dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah. Beliau tidak bertakbir setelah maghrib (malam tanggal 14 Dzluhijjah). (HR Ibn Abi Syaibah & Al Baihaqi. Al Albani mengatakan: Sanadnya shahih)

Demikian kiranya Hadits sebagai dasar Takbiran Dimulai pada Subuh dan pagi hari, semoga dapat mengingatkan bahwa Rasulullah dan sahabat telah memberikan contoh Takbiran saat Idul Fitri dan idul Adha. Semoga kita termasuk orang-orang dapat selalu diberi kesempatan untuk mengikuti sunah-sunah nabi dengan petunjukNya. Aamiin Ya Rabb
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar