Mendamaikan Amalan Bulan Rajab antara Boleh atau Tidak

Teringat sebuah ungkapan seseorang kepada saya, bahwa ustadz ini mirip dengan dokter. Lain dokter lain diagnosa lain resepnya. Ustdaz juga gitu, yang ini bilang boleh, yang sana bilang gak boleh. Kita skip aja, ya. Ini hanya untuk pembukaan maklum agak panjang kalau diterusin.

Fenomena dua kelompok yang sebelum telah disebutkan dalam tulisan sebelumnya memang cukup terpelihara. Dalam Islam hal ini biasa, namun menjadi luar biasa jika kita tidak jeli menyikapinya. Hampir sering terjadi ada gap antara dua kelompok yang selalu berbeda pandangan atau pendapat. 

Salah satunya terkait amalan pada bulan Rajab, dan kebetulan hari ini memang tepat awal bulan rajab. Bulan rajab memiliki keutamaan sebagai salah satu dari 4 bulan haram selain Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah dan Al Muharram. Pada bulan ini juga Rasulullah melaksanakan Isra Mi’raj.
Mendamaikan Amalan Bulan Rajab antara Boleh atau Tidak

Namun ketika memasuki amalan terjadi perbedaan yang mendasar. Dan perbedaan ini mungkin sudah lama dan turun temurun hingga saat ini. setidaknya ada dua kelompok terkait amalan pada bulan rajab yaitu :
  1. Kelompok pertama adalah kelompok yang mengamalkan Dzikir-dzikir dalam jumlah tertentu dan berpuasa pada 10 hari pertama bulan rajab terutama di tiga hari pertama.
  2. Kelompok kedua adalah kelompok yang menyatakan bahwa amalan-amalan yang dilakukan oleh kelompok pertama tidak mempunyai dali atau dasar yang kuat. Jika ada, lebih pada dalil hadits yang lemah, bahkan para ulama pendukung ini menilai hadits-hadits yang digunakan dalam amalan tersebut termasuk dusta. Sehingga melarang ibadah-ibadah puasa dan dzikir tersebut dilakukan pada bulan Rajab.

Dalam perkembangannya dua kelompok ini saling menuding. Kelompok pertama menuding kelompok yang mengatakan amalan mereka tidak berdasar adalah faham atau doktrin wahabi. Sedangkan kelompok pertama juga tidak lepas dari tudingan bahwa amalan-amalan tersebut mirip dengan yang diamalkan oleh penganut syiah.

Oleh karenanya Insya Allah dalam tulisan selanjutnya akan membahas bagaimana mendamaikan perbedaan ini. Namun mendamaikan disini bukan mendamaikan kelompoknya, namun mendamaikan amalan dan ibadahnya. Untuk mendamaikan amalan ini dibahas dengan kembali ke Alquran dan hadits.

Semoga amalan dan Ibadah kita menjadi lebih berkah.

tulisan terkait
Bulan Haram dan Peringatan Rasulullah kepada Umatnya

Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar