Bersyukur kita tinggal di zaman multimedia abad modren ini. Segala informasi dengan mudah didapatkan melalui gadget hp dan smartphone dan lainnya. Jika dulu informasi baru didapatkan dalam hitungan hari, minggu ataupun bulan, sekarang jauh lebih cepat. Bukan hanya antar daerah di Indonesia saja. Bahkan dalam hitungan detik peristiwa atau kejadian yang terjadi di belahan dunia barat, bisa segera terinfomasi kebelahan dunia bagian timur.
Namun kemudahan informasi di zaman multimedia jangan sampai melalaikan. Dalam urusan agama Pahala dan dosa juga akan mudah didapatkan dalam era medsos. Lewat fitur share (bagikan), like (favorit, suka) dan komentar baik pahala maupun dosa bisa didapatkan. Fitur tersebut menjadikan rekan-rekan online kita akan dapat mengetahui dan mungkin juga mengikuti informasi yang disampaikan.
مذهبة فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم من سن في الاسلام سنة حسنة فله اجرها واجر من عمل بها بعده من غير ان ينقص من اجورهم شيء ومن سن في الاسلام سنة سيية كان عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير ان ينقص من اوزارهم شيء
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." (Shahih Muslim 1691)
Jika informasinya adalah kebaikan maka kita akan mendapatkan pahala dari apa yang kita sampaikan dan pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Berarti dengan media sosial maka peluang besar untuk mendapatkan pahala berlipat ganda dan berlimpah. Sahabat kita membagikan atau menyukai postingan kita, dan karena itu sahabatnya sahabat kita jadi mengetahui dan mengikutinya. Begitu seterusnya sahabat kesahabat, teman-ke teman hingga mirip dengan rantai jaringan tak habis. Dan bisa jadi walau sudah meninggal, hasil berbagi kebaikan tadi masih diikuti orang, maka otomatis pahalanya masih mengalir kepada kita. Ini juga yang disebutkan amal jariyah yaitu amalan yang tidak terputus walaupun sudah meninggal.
Begitu juga sebaliknya jika yang dibagikan adalah kebiasaan buruk, penyesatan dan lainnya maka otomatis dosa yang berlipat ganda juga yang didapatkan. Bahkan hingga meninggal juga, dosa itu bisa saja masih mengalir dan berlipat ganda. Oleh karenanya kelak di neraka akan ada orang-orang bermohon kepada Allah agar orang menyesatkan mereka di dunia diberikan azab yang berlipat ganda.
قَالُوا رَبَّنَا مَن قَدَّمَ لَنَا هَٰذَا فَزِدْهُ عَذَابًا ضِعْفًا فِي النَّارِ
Mereka berkata (lagi): "Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka". (QS. 38:61)
Semoga ini dapat menjadi pengingat bagi kita untuk mulai memperbaiki diri. Agar kita tidak termasuk orang bergabung dalam penghuni neraka terlebih di mohonkan mendapatkan azab yang berlipat ganda.
Posting Komentar
Posting Komentar