Shalat ashar memiliki keutamaan tersendiri sehingga Waktunya dijadinya sebagai salah satu surat dalam Alquran. Salah satu surat dari tiga surat yang hanya memiliki tiga ayat. yaitu surat Al ashr yang merupakan surat ke 103. Disamping itu, perintah shalat ashar juga disebutkan sebagai shalat wustha yang disebutkan dalam ayat tersendiri yaitu dalam surat Hud ayat 114.
Keutamaan waktu ashar juga disebutkan Rasulullah dengan menjadikannya perumpamaan. Waktu ashar dijadikan sebagai waktu perbandingan dengan umat terdahulu. Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar sebagai berikut :
صحيح البخاري ٦٩١٣: حدثنا الحكم بن نافع اخبرنا شعيب عن الزهري اخبرني سالم بن عبد الله ان عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال
سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو قايم على المنبر يقول انما بقاوكم فيما سلف قبلكم من الامم كما بين صلاة العصر الى غروب الشمس اعطي اهل التوراة التوراة فعملوا بها حتى انتصف النهار ثم عجزوا فاعطوا قيراطا قيراطا ثم اعطي اهل الانجيل الانجيل فعملوا به حتى صلاة العصر ثم عجزوا فاعطوا قيراطا قيراطا ثم اعطيتم القران فعملتم به حتى غروب الشمس فاعطيتم قيراطين قيراطين قال اهل التوراة ربنا هولاء اقل عملا واكثر اجرا قال هل ظلمتكم من اجركم من شيء قالوا لا فقال فذلك فضلي اوتيه من اشاء
Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Azzuhri telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah, bahwa Abdullah bin Umar berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shalllhu'alaihiwasallam di atas minbar berkata: "Keberadaan kalian dibandingkan umat-umat sebelum kalian adalah bagaikan antara shalat ashar hingga matahari terbenam. Ahli taurat diberi taurat, lantas mereka mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian mereka tak mampu bekerja lagi sehingga mereka diberi satu qirath. Lantas ahli injil diberi injil dan mengamalkannya hingga shalat ashar, kemudian mereka tak mampu lagi melaksanakannya, sehingga diberi satu qirath. Kemudian kalian diberi al Quran, lantas kalian mengamalkannya hingga matahari terbenam, lantas kalian diberi dua qirath, maka ahli taurat dan injil menyampaikan protes 'Bagaimana ini, mereka (umat Islam) lebih sedikit bekerja, namun pahalanya lebih banyak? ' Maka Allah menjawab, 'Namun apakah aku menzhalimi pahala kalian? ' Mereka menjawab, 'Engkau tidak menzhalimi! ' Maka Allah berkata: 'Itulah keutamaan-Ku yang Aku berikan kepada siapa saja yang Aku kehendaki'." (Shahih Bukhari 6913), hadits yang hampir sama juga terdapat pada (Musnad Ahmad 5636 dan 5859)
مسند احمد ٥٦٣٦: حدثنا مومل حدثنا سفيان عن عبد الله بن دينار سمعت ابن عمر يقول
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مثل هذه الامة او قال امتي ومثل اليهود والنصارى كمثل رجل قال من يعمل لي من غدوة الى نصف النهار على قيراط قالت اليهود نحن ففعلوا فقال فمن يعمل لي من نصف النهار الى العصر على قيراط قالت النصارى نحن فعملوا وانتم المسلمون تعملون من صلاة العصر الى الليل على قيراطين فغضبت اليهود والنصارى فقالوا نحن اكثر عملا واقل اجرا فقال هل ظلمتكم من اجركم شييا قالوا لا قال فذاك فضلي اوتيه من اشاء
قال سمعت من يحيى بن سعيد هذا الحديث فلم اكتبه عن سفيان عن عبد الله بن دينار عن ابن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم فعملت اليهود كذا والنصارى كذا نحو حديث ايوب عن نافع عن ابن عمر في قصة اليهود قال ابي و حدثناه مومل ايضا عن سفيان نحو حديث ايوب عن نافع عن ابن عمر ايضا
Telah menceritakan kepada kami Muammal telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin Dinar saya mendengar Ibnu Umar berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Perumpamaan umat ini -atau beliau berkata: umatku- dengan umat Yahudi dan Nasrani adalah sebagaimana seorang majikan yang bertanya, 'Siapa yang mau bekerja untukku dari sejak pagi sampai pertengahan hari dengan upah satu Qirath? ' orang-orang Yahudi menjawab, 'Kami', mereka pun bekerja untuknya. Kemudian majikan itu berkata lagi, 'Siapa yang bekerja untukku dari pertengahan hari sampai waktu Ashar tiba dengan upah satu Qirath? ' maka orang-orang Nasrani berkata: 'Kami.' Lalu mereka pun bekerja. Dan kalian wahai kaum Muslimin bekerja mulai shalat Ashar sampai malam dengan upah dua Qirath. Maka orang-orang Yahudi dan Nasrani marah seraya protes, 'Mengapa kami yang banyak bekerja justru sedikit upahnya.' Laki-laki majikan berkata: Apakah saya menzhalimi kalian terkait dengan sesuatu dari upah kalian? ' mereka menjawab, 'Tidak.' Dia berkata lagi, 'Itulah keutamaanku yang aku berikan kepada siapa saja yang aku kehendaki.'" Muammal berkata: Saya mendengar hadis ini dari Yahya bin Sa'id namun saya belum menulisnya dari Sufyan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam "Maka orang-orang Yahudi bekerja seperti ini, dan orang-orang Nasrani pun berkerja seperti ini" sebagaimana hadis Ayub dari Nafi' dari Ibnu Umar mengenai kisah orang-orang Yahudi. Telah berkata bapakku dan Muammal juga telah menceritakannya kepada kami, dari Sufyan sebagaimana juga hadits Ayub dari Nafi' dari Ibnu Umar. (Musnad Ahmad 5636)
Dari hadits diatas didapatkan perumpamaan bahwa :
1. Umat yang diberikan Taurat atau Yahudi yang beramal sampai tengah hari hingga mereka kelelahan dan berhenti. Mereka diberikan ganjaran pahala sebesar 1 qirath.
2. Umat yang diberikan Injil atau Nashrani yang beramal sampai waktu ashar hingga mereka kelelahan dan berhenti. Mereka diberikan ganjaran pahala sebesar 1 qirath.
3. Umat Islam yang diberikan Alquran beramal dari waktu ashar hingga terbenam matahari diberikan pahala sebesar 2 qirath.
Semoga keutamaan waktu ashar melalui perumpamaan Perbandingan Umat Islam dengan umat terdahulu bagaikan antara shalat ashar hingga terbenam matahari bermanfaat.
Posting Komentar
Posting Komentar