Anda yang telah membaca tulisan AlKautsar itu Telaga, Surga, Kebaikan atau nikmat yang banyak? tentu telah memahami bahwa tafsiran AlKautsar itu semuanya benar dan mengerucut pada sebuah telaga pada hari kiamat. Orang yang berkesempatan minum dari Telaga Nabi Muhammad maka tidak akan kehausan hingga masuk surga.
Namun tidak semua umat Islam berkesempatan minum Air telaga AlKautsar. Akan ada segolongan umat yang akan terusir dari telaga. Diusirnya dari telaga diibaratkan Rasulullah seperti unta yang tersesat. Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh akan ada seorang dari kalian yang terusir dari talagaku seperti unta tersesat yang diusir (Musnad Ahmad 8924).
Terusirnya seseorang dari telaga pada hari akhir salah satu diantaranya diakibatkan oleh menjadi pendukung pemimpin pemerintahan yang bodoh, pendusta dan dzalim. Dalam beberapa riwayat hadits juga disebutkan bahwa pemimpin yang bodoh dan pendusta dan dzalim adalah salah satu tanda akhir zaman. Oleh karenanya pembahasan ini dapat dibagi dalam tiga poin yang disebutkan pertanyaanya yaitu :
- Siapa yang dimaksud pemimpin pemerintahan yang bodoh dan pendusta dan dzalim?
- Siapa yang dimaksud dengan pendukungnya tersebut?
- Dan amalan apa yang dilakukan untuk memperkuat diri?
Dan untuk menjawab pertanyaan tersebut menggunakan dalil Alquran surat Al Kautsar ayat 2 dan 3 hadits dari Musnad Ahmad dan Sunan An Nasa’i.
Siapa yang dimaksud pemimpin pemerintahan yang bodoh dan pendusta dan dzalim?
pemimpin pemerintahan yang bodoh adalah pemimpin negara sesudah Rasulullah yang tidak mengikuti petunjuknya dan tidak pula berjalan dengan sunnahnya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ ابْنِ خُثَيْمٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَابِطٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِكَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ أَعَاذَكَ اللَّهُ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ قَالَ وَمَا إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ قَالَ أُمَرَاءُ يَكُونُونَ بَعْدِي لَا يَقْتَدُونَ بِهَدْيِي وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ لَيْسُوا مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُمْ وَلَا يَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُمْ وَسَيَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ وَالصَّلَاةُ قُرْبَانٌ أَوْ قَالَ بُرْهَانٌ يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ النَّارُ أَوْلَى بِهِ يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ النَّاسُ غَادِيَانِ فَمُبْتَاعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا وَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُوبِقُهَا
Telah bercerita kepada kami Abdurrazaq telah menghabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Khutsaim dari Abdurrahman bin Sabith dari Jabir bin Abdullah Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Ka'b bin' Ujroh, "Semoga Allah melindungimu dari pemerintahan orang-orang yang bodoh", (Ka'b bin 'Ujroh Radliyallahu'anhu) bertanya, apa itu kepemerintahan orang bodoh? (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Yaitu para pemimpin negara sesudahku yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula berjalan dengan sunnahku, barangsiapa yang membenarkan mereka dengan kebohongan mereka serta menolong mereka atas kedholiman mereka maka dia bukanlah golonganku, dan aku juga bukan termasuk golongannya, mereka tidak akan datang kepadaku di atas telagaku, barang siapa yang tidak membenarkan mereka atas kebohongan mereka, serta tidak menolong mereka atas kedholiman mereka maka mereka adalah golonganku dan aku juga golongan mereka serta mereka akan mendatangiku di atas telagaku. Wahai Ka'b bin 'Ujroh puasa adalah perisai, sedekah memadamkan api neraka dan sholat adalah persembahan. Atau beliau bersabda: penerang. Wahai Ka'b bin Ujroh sesungguhnya tidak akan masuk syurga daging yang tumbuh dari hal yang di murkai Allah (haram), dan neraka adalah paling tepat untuknya, Wahai Ka'b bin 'Ujroh manusia berpagi dengan dua keadaan: yaitu ia terjual dirinya kemudian ia membebaskannya atau ia menjual dirinya kemudian ia menghancurkan dirinya. (Musnad Ahmad 13919)
Pemimpin pendusta dan dzalim adalah pemimpin yang berkuasa, mereka menyuruh kalian apa yang tidak mereka lakukan
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لَا يَفْعَلُونَ فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكِذْبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَنْ يَرِدَ عَلَيَّ الْحَوْضَ
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Akan ada para pemimpin yang berkuasa atas kalian, mereka menyuruh kalian apa yang tidak mereka lakukan. Barangsiapa membenarkan kedustaan mereka, dan mendukung kelaliman mereka berarti dia bukan golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan ia tidak akan memasuki telaga." Musnad Ahmad 5444
Siapa yang dimaksud dengan pendukung pemimpin pemerintahan yang bodoh dan pendusta dan dzalim?
Adalah Mereka menemui pemimpin pemerintahan dan membenarkan kedustaannya (kebohongannya) serta membantu kezhalimannya. Diceritakan dari Ka'b bin 'Ujrah
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ تِسْعَةٌ خَمْسَةٌ وَأَرْبَعَةٌ أَحَدُ الْعَدَدَيْنِ مِنْ الْعَرَبِ وَالْآخَرُ مِنْ الْعَجَمِ فَقَالَ اسْمَعُوا هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ مَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar kepada kami dan kami berjumlah sembilan, lima dan empat, salah satu dari dua kelompok dari Arab dan yang lainnya dari orang selain Arab. Kemudian beliau bersabda: "Apakah kalian pernah mendengar bahwa akan ada setelahku para pemimpin, barang siapa yang menemui mereka dan membenarkan kedustaan mereka serta membantu kezhaliman mereka maka ia bukan termasuk golonganku dan aku bukan darinya. Ia tidak akan menemuiku di telaga, serta tidak menemui mereka dan barang siapa yang tidak mempercayai kedustaan mereka dan tidak membantu kezhaliman mereka maka ia termasuk golonganku dan aku bagian darinya, ia akan menemuiku di telaga." Sunan Nasa'i 4137
Dan umumnya umat mendukung dengan mendekati pemimpin negara yang bodoh, membenarkan kebohongannya, membantu kedzaliman lebih didasarkan oleh kepentingan duniawi. Harta dunia menyilaukan mereka untuk memuaskan nafsu duniawi. Segala cara di halalkan untuk memperebutkan kekayaan dunia. Tidak jarang pula hingga harus memerangi umatnya sendiri. Inilah yang sangat diwanti-wanti oleh Rasulullah bahwa nafsu dunia lebih mengkhawatirkan dari perbuatan syirik.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَتْلَى أُحُدٍ بَعْدَ ثَمَانِ سِنِينَ كَالْمُوَدِّعِ لِلْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ ثُمَّ طَلَعَ الْمِنْبَرَ فَقَالَ إِنِّي فَرَطُكُمْ وَأَنَا عَلَيْكُمْ شَهِيدٌ وَإِنَّ مَوْعِدَكُمْ الْحَوْضُ وَإِنِّي لَأَنْظُرُ إِلَيْهِ وَلَسْتُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوا أَوْ قَالَ تَكْفُرُوا وَلَكِنْ الدُّنْيَا أَنْ تَنَافَسُوا فِيهَا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalati para korban perang Uhud setelah delapan tahun, seakan-akan perpisahan antara orang yang hidup dengan orang yang telah mati. Kemudian beliau naik mimbar seraya bersabda: "Sesungguhnya saya adalah pendahulu kalian dan saya adalah saksi atas kalian. Sungguh, yang dijanjikan bagi kalian adalah telagaku, dan saya benar-benar telah melihatnya. Saya tidaklah khawatir kalian akan berbuat syirik (sepeninggalku) atau kalian akan kufur, akan tetapi yang saya khawatirkan adalah dunia yang akan kalian jadikan sebagai bahan rebutan." Musnad Ahmad 16761. Hadits sejenis juga disebutkan dalam Musnad Ahmad 16705 dan 16756; Shahih Bukhari 1258, 3329, 3736, 3776, 5946, 6102; Muslim 4248
Dan adapun amalan yang dilakukan untuk memperkuat diri adalah
- Shalat sebagai penerang
- Berkorban
- Puasa sebagai perisai
- Sedekah
- Makanlah dari halal
Shalat dan berkorban adalah perintah dalam Alquran surat Al Kautsar ayat 2. Perintah diberikan setelah kita mendapatkan nikmat yang banyak. Dan pada tafsiran sebelumnya bahwa ini adalah amalan agar kita termasuk dalam golongan umat yang bergabung di telaganya Nabi yaitu Al Kautsar.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (QS. 108:2)
Sedangkan perintah shalat, puasa, sedekah, makan dari yang halal disebutkan dalam hadits dari Musnad Ahmad Musnad Ahmad 13919 diatas dan juga dimusnad nomor 14746
Subhanaka Allahumma Wa Bihamdika Asyhadu Alla Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu Ilaik
Posting Komentar
Posting Komentar