Mungkinkah Indonesia Negara Keempat yang melarang kencing berdiri ?

Terdapat tiga Negara di dunia yang melarang warganya kencing (buang air kecil) sambil berdiri. Taiwan, dan Swiss dan swedia adalah negara-negara menghimbau warganya untuk kencing jongkok atau duduk sesuai pertimbangan masing-masing.

Di tahun 2012 Taiwan Menteri Adminitrasi Perlindungan Lingkungan menghimbau warganya untuk tidak kencing berdiri dengan pertimbangan kebersihan WC. Kencing dengan duduk seperti wanita menjadikan WC lebih bersih. Dengan merujuk penelitian bahwa 30% lelaki jepang telah kencing dengan jongkok. Kementrian juga menyurati para pemerintah daerah untuk memasang pemberitahuan di WC Umum agar kencing dilakukan dengan duduk. 

Sedangkan di Swiss para pria dilarang kencing berdiri di atas pukul 22.00 waktu setempat. Sementara di swedia di anggota dewannya menyatakan mosi agar kencing dilakukan dengan duduk. Partainya mengklaim bahwa buang air kecil dengan duduk lebih higienis. Dan kencing duduk juga dapat mencegah terjadinya masalah prostat dan terjaga vitalitas dengan lebih baik.
  Mungkinkah Indonesia Negara Keempat yang melarang kencing berdiri ?

Secara kesehatan himbauan untuk kencing dengan duduk (jongkok) atau Larangan kencing berdiri sejalan dengan penelitian Leiden University Medical Centre. Penelitian Kampus di Belanda ini memperlihatkan bahwa justru laki-laki yang kencing jongkok bisa terhindar dari masalah prostat. Karena orang kencing dengan jongkok, maka otot saluran kemihnya akan lebih optimal mendorong keluar urinenya.. 

Hal ini sejalan dengan ajaran Islam dimana kencing dengan jongkok adalah salah satu sunnah Rasulullah SAW. Menjaga kebersihan dari air kencing termasuk salah bagian dari ibadah. Disamping untuk tujuan kebersihan dan ibadah, sunnah-sunah buang air kecil juga dilakukan untuk menjaga kesehatan lingkungan. 

Lalu mungkinkah Indonesia Negara Keempat yang melarang kencing berdiri?

Sebenarnya Indonesia memiliki peribahasa Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Peribahasa ini bermakna bahwa agar guru, orang tua pejabat, tokoh masyarakat untuk tidak memberi contoh yang buruk sehingga dapat ditiru anak-anak. Oleh karenanya kencing berdiri dapat dinyatakan termasuk kebiasaan yang kurang elok dalam budaya Indonesia.

Secara kesehatan, sebuah penelitian juga menyatakan bahwa 50% Laki-laki Indonesia yang berusia diatas 50 tahun mengalami penyakit prostat. 

Oleh karena itu bukan tidak mungkin Indonesia akan termasuk negara yang perlu menghimbau masyarakatnya untuk melakukan pola hidup sehat. Salah satunya gerakan kencing dengan jongkok atau duduk. 

Jika Pemerintah berkemauan untuk melakukan ini, maka akan membawa banyak dampak dalam berbagai bidang diantaranya :
  1. Bidang Kesehatan bahwa akan lebih Laki-laki Indonesia yang diselamatkan dari kemungkinan terkena penyakit prostat. 
  2. Bidang anggaran atau APBN bahwa mengurangi biaya penanggulangan berobat yang mesti ditanggung oleh BPJS
  3. Bidang Lingkungan bahwa fasiltas –fasiltas seperti wc umumnya akan lebih terpelihara dan lebih nyaman digunakan.
  4. Bidang SDM bahwa akan menumbuhkan generasi yang lebih mencintai hidup bersih dan sehat.
  5. Bidang agama bahwa akan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk menjalankan sunah Nabinya syariat agamanya.
Dan mungkin masih banyak keutamaan yang didapatkan, jika pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah mau melakukan himbauan hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Kencing Jongkok.

Dan tidak menjadi permasalahan pokok, Indonesia mau menjadi negara keempat atau kelima yang menghimbau warganya untuk kencing jongkok. Yang terpenting adalah kemauan untuk memulai gerakan hidup sehat ini. Jikapun pemerintah belum melakukannya, masyarakat dapat mendorongnya melalui kesadaran diri sendiri untuk melakukan pola hidup sehat.
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar