Tiga golongan manusia sesuai cahaya pada Wajah dan Kaki di Hari Kiamat

Wajah dan kaki bekas air wudhu akan bercahaya putih di hari kiamat. Melalui tanda ini Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dapat mengenali siapa yang termasuk umatnya. Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengibaratkan seperti mengenali kuda putih diantara sekelompok kuda hitam.

Wudhu utamanya dilakukan untuk shalat, dari Ibnu Abbas bahwa
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ الْخَلَاءِ فَقُرِّبَ إِلَيْهِ طَعَامٌ فَقَالُوا أَلَا نَأْتِيكَ بِوَضُوءٍ قَالَ إِنَّمَا أُمِرْتُ بِالْوُضُوءِ إِذَا قُمْتُ إِلَى الصَّلَاةِ
suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari kakus, lalu disuguhkanlah makanan kepada beliau, kemudian para sahabatpun bertanya, "Maukah engkau kami ambilkan air untuk wudlu?"

Beliau menjawab: "Sesungguhnya aku diperintahkan untuk berwudhu hanya ketika aku hendak menunaikan shalat."
Sunan Tirmidzi 1770

Namun apakah semua yang berwudhu dan shalat, maka wajah dan kakinya, akan bercahaya di hari kiamat?

Tidak demikian halnya, karena di hari kiamat setidaknya terdapat tiga kelompok sesuai cahaya wajah dan kakinya, yaitu orang yang wajah dan kakinya bercahaya tidak bercahaya di akhirat,
orang yang wajah dan kakinya bercahaya  dan Oorang yang wajah dan kakinya bercahaya bercahaya namun meredup di telaga Alkautsar.
Adapun ketiga golongan tersebut adalah sebagai berikut : 

1. Orang dengan wajah dan kaki yang tidak bercahaya
Pada hari kiamat banyak wajah-wajah manusia yang tertunduk hina, dan banyak juga wajah yang tertutup debu dan kegelapan dan ada juga wajah-wajah yang biru muram (lembam). Hal ini disebutkan dalam ayat-ayat sebagai berikut : 

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ (٢)
banyak muka pada hari itu tunduk terhina, (QS. Al Ghaasyiyah ayat 2).
وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ (٤٠)تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ (٤١)

40. dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, 41. dan ditutup lagi oleh kegelapan (QS. Abasa ayat 40-42)
يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ وَنَحْشُرُ الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا (١٠٢)

(yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram; (Qs. Thaahaa ayat 102),

Mereka adalah orang-orang berwudhu dan shalat, namun shalatnya dilakukan tidak karena Allah, atau shalat dilakukan karena riya atau shalat karena ingin dinilai orang lain. Mereka termasuk orang-orang berjalan dibawah sirath menuju neraka dan tidak akan sampai berkumpul ditelaga.

2. Orang dengan wajah yang berseri-seri
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ (٣٨)ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ (٣٩)
38. banyak muka pada hari itu berseri-seri, 39. tertawa dan bergembira ria,(QS. Abasa ayat 38-39)

dan wajah kaki mereka juga bercahaya putih hingga berkumpul di telaga dan mendapatkan minum air yang dihidangkan langsung oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka adalah mukmin yang beramal shaleh shalat ikhlas karena Allah dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

dari Abu Hurairah,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى الْمَقْبُرَةَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا قَالُوا أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ فَقَالُوا كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِنْ أُمَّتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا

bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendatangi pekuburan lalu bersabda: "Semoga keselamatan terlimpahkah atas kalian penghuni kuburan kaum mukminin, dan sesungguhnya insya Allah kami akan bertemu kalian, " sungguh aku sangat gembira seandainya kita dapat melihat saudara-saudara kita." Para Sahabat bertanya, 'Tidakkah kami semua saudara-saudaramu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab dengan bersabda: "Kamu semua adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita ialah mereka yang belum berwujud." Sahabat bertanya lagi, 'Bagaimana kamu dapat mengenali mereka yang belum berwujud dari kalangan umatmu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab dengan bersabda: "Apa pendapat kalian, seandainya seorang lelaki mempunyai seekor kuda yang berbulu putih di dahi serta di kakinya, dan kuda itu berada di tengah-tengah sekelompok kuda yang hitam legam. Apakah dia akan mengenali kudanya itu? ' Para Sahabat menjawab, 'Sudah tentu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda lagi: 'Maka mereka datang dalam keadaan muka dan kaki mereka putih bercahaya karena bekas wudlu. Aku mendahului mereka ke telaga. Ingatlah! Ada golongan lelaki yang dihalangi dari datang ke telagaku sebagaimana dihalaunya unta-unta sesat'. Aku memanggil mereka, 'Kemarilah kamu semua'. Maka dikatakan, 'Sesungguhnya mereka telah menukar ajaranmu selepas kamu wafat'. Maka aku bersabda: "Pergilah jauh-jauh dari sini." Shahih Muslim 367

3. Manusia yang Cahaya Wajah dan Kakinya Ketika sampai di Telaga.

Hadits atau dalil di poin kedua menggambarkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam masih mengenali mereka sebagai umatnya, namun mereka terusir. Hal ini menggambarkan bahwa mereka masih memiliki tanda cahaya putih wajah dan kakinya karena mereka juga berwudhu dan shalat. Namun cahayanya menjadi redup karena mereka mengerjakan perkara-perkara bid’ah dan menukar-nukar ajaran ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan merekapun terusir dari  telaga AlKautsar.
 
Tiga golongan  manusia sesuai cahaya pada Wajah dan Kaki di Hari Kiamat
Ilustrasi telaga foto tripadvisor.co.za
Terusirnya orang-orang dari telaga disebutkan Ibnul Musayyab: bahwasanya ia menceritakan dari beberapa sahabat Nabi,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَرِدُ عَلَى الْحَوْضِ رِجَالٌ مِنْ أَصْحَابِي فَيُحَلَّئُونَ عَنْهُ فَأَقُولُ يَا رَبِّ أَصْحَابِي فَيَقُولُ إِنَّكَ لَا عِلْمَ لَكَ بِمَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ إِنَّهُمْ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ الْقَهْقَرَى

bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beberapa orang sahabatku mendatangi telaga, lalu mereka dijauhkan dari telaga, maka aku berkata: '(mereka) para sahabatku, ' Allah menjawab: 'Sungguh engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu, mereka berbalik ke belakang dengan melakukan murtad, bid'ah dan dosa besar." Shahih Al Bukhari 6098
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar