Orang yang Merendahkan Manusia termasuk kesombongan dan diancam tidak masuk surga

Manusia Diciptakan Dari Diri Yang Satu Usapan Punggung Yang Satu Tidak pantas Saling Merendahkan
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, (QS. An Nisaa ayat 1)

Ayat ini menjelaskan bahwa kita diciptakan dari seseorang yaitu dari Nabi Adam. Disebutkan bahwa kita diciptakan dari usapan pad tulang sulbi (punggung) Nabi Adam.

Umar bin Al Khaththab berkata: 

Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pernah ditanya tentangnya lalu beliau menjawab: 

"Sesungguhya Allah menciptakan Adam kemudian Dia mengusap punggungnya dengan tangan kananNya lalu mengeluarkan keturunan, setelah itu berfirman: 'Aku ciptakan mereka semua untuk (menghuni) surga dan dengan amalan ahli surga.' Kemudian Ia usap punggungnya, maka keluarlah keturunan darinya, setelah itu Ia berfirman: 'Aku ciptakan mereka untuk (menghuni) neraka dan dengan amalan ahli neraka'." Sunan Tirmidzi 3001 Hal senada juga disebutkan dalam al mustadrak 74

Oleh karena kita adalah bani adam yang langsung diciptakan Allah di Alam Ruh. 

Kita memiliki fisik, kemampuan yang sama dan bersaksi bahwa Allah adalah Rabb kita.  

Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Rabbmu? ' 

Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.' (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb)." (Qs. Al A'raaf ayat 172)

Yang kemudian kita diturunkan ke bumi dititipkan pada jiwa-jiwa yang sesuai dengan zaman dan tempatnya masing-masing.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (١٣)

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Qs. Al Hujuraat ayat 13)

Allah titipkan kita pada fisik yang berbeda. Ada yang dititipkan pada tubuh yang tingginya berbeda-beda ada yang tinggi sedang, pendek. Allah titipkan kita pada tubuh yang beraneka warna kulit, hitam, putih, kuning, sawo matang dan lainnya. Allah titipkan kita dengan rambut yang lurus, keriting, ikal dan lainnya. Allah titipkan kita dengan mata yang hitam, biru, coklat dan lainnya. Semua itu adalah yang dititipkan kepada kita manusia yang akan diminta pertanggungjawabkan. Karena orang yang paling mulia bukan karena bentuk tubuhnya, matanya tapi mereka yang mulia adalah mereka orang yang bertaqwa, mereka yang dapat mempertanggungjawabkan semua yang dititipkan. Mata yang dititipkan , mulut yang dititipkan semua akan dipertanggung jawabkan.

Oleh karena itu pantaskah kita menghina orang lain yang merupakan saudara kita sendiri, satu ciptaan, satu usapan dari punggung yang sama?

Salah satu contoh hinaan yang mungkin lazim terdengar adalah menyamakan manusia dengan hewan. Hampir semua hewan terkadang disematkan pada seseorang baik karena fisik maupun karakternya.

Ketika kita menghina merendahkan orang lain, sadarkah bahwa kita juga sedang merendahkan Yang menciptakannya. Pantas Nabi menyebut orang yang merendahkan orang lain termasuk orang yang sombong dan haram surga bagi mereka.

dari Abdullah bin Mas’ud 

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ وَلَا يَدْخُلُ النَّارَ يَعْنِي مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ قَالَ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ إِنَّهُ يُعْجِبُنِي أَنْ يَكُونَ ثَوْبِي حَسَنًا وَنَعْلِي حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ بَطَرَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

"Tidak akan masuk surga bagi seseorang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong meskipun hanya sebesar biji dzarrah. Dan tidak akan pula masuk neraka, yaitu seorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya sebesar biji dzarrah." Abdullah berkata: Kemudian seseorang berkata kepada beliau: "Sesungguhnya aku merasa bangga, jika pakaianku bagus dan sandalku juga bagus." Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah menyukai keindahan. Akan tetapi yang dimaksud kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia." Sunan Tirmidzi 1922

Dan dalam hadits lain disebutkan merendahkan orang lain yang dimaksud adalah merendahkan orang lain dengan pandangan mata.

Dari Abu Raihanah berkata:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ شَيْءٌ مِنْ الْكِبْرِ الْجَنَّةَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَتَجَمَّلَ بِحَبْلَانِ سَوْطِي وَشِسْعِ نَعْلِي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ ذَلِكَ لَيْسَ بِالْكِبْرِ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ إِنَّمَا الْكِبْرُ مَنْ سَفِهَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ بِعَيْنَيْهِ 

saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sedikit saja dari kesombongan tidak akan masuk surga, " (Abu Raihanah Rasulullah) berkata: lalu ada seseorang yang berkata: "Wahai Nabiyullah, saya senang berdandan dengan dua tali cemetiku dan tali sandalku." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itu bukan termasuk kesombongan, sesungguhnya Allah Azzawajalla Maha indah dan menyukai keindahan. Sesungguhnya kesombongan itu siapa saja yang tidak mau tahu terhadap kebenaran dan meremehkan manusia dengan kedua matanya." Musnad Ahmad 16575

Jika merendahkan orang lain dengan mata saja, kita sudah termasuk orang yang sombong dan diancam dengan haram untuk masuk surga. Bagaimana dengan orang merendahkan orang lain dengan ucapan dan perbuatan. Menghina orang dengan cacian maikian yang merendahkan atau mengusir orang lain karena berbeda dengan nya .
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar