Allah Telah mudahkan Alquran untuk dipelajari, Maka hisablah diri sendiri dengannya


Dalam surat Al Qamar disebutkan bahwa Alquran telah Allah mudahkan untuk dipelajari. 


وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (١٧)

17. dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS. Al qamar ayat 17)

Ayat ini Allah ulang sebanyak 4 kali dalam surat yang sama yaitu ayat 17, 22, 32 dan 40. Hal ini menandakan ayat ini cukup penting untuk menegaskan bahwa Alquran benar-benar telah dipermudah untuk dipelajari.

Pentingnya ayat ini juga dapat dilihat ayat sebelum keempat ayat tersebut. empat ayat sebelum ayat tersebut juga merupakan ayat pengulangan yang menyebutkan tentang gambaran betapa dahsyatnya adzab Allah dan peringatanNya. Jika sebelum tiga yang pertama disebutkan dalam bentuk isim, namun khusus sebelum ayat ke-4 atau diayat 39 adzab dan peringatan sudah menggunakan kata fiil madhi. Hal ini mengisyarat bahwa jika sudah tiga kali diberitahu tidak mau juga memahami dan mengambil alquran sebagai pelajaran, maka Allah akan timpakan azabNya.

Pentingnya ayat ini juga ditegaskan dengan ayat-ayat setelah keempat ayat tersebut. Dimana ayat-ayat setelahnya berisikan tentang azab telah menimpa kaum sebelumnya yaitu
  1. Setelah ayat ke 17 menceritakan azab yang Allah turunkan ke Kaum ‘Ad
  2. Setelah ayat ke 23 menceritakan azab yang Allah turunkan ke Kaum Tsamud atau kaumnya Nabi Shaleh
  3. Setelah ayat ke 32 menceritakan azab yang Allah turunkan ke Kaumnya Nabi Luth
  4. Setelah ayat ke 40 menceritakan azab yang Allah turunkan ke Fir’aun dan kaumnya

Ayat-ayat di atas menegaskan bahwa pelajarilah Alquran, jadikan Alquran sebagai sumber kebenaran, pedoman hidup, dan sarana untuk menghisab diri.

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا (١٤)

"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu".(QS. Al Israa ayat 14)

Ketika bertindak, berpikir,  belajar, berguru, bermajelis, bergaul, ataupun bersosial media cukup jadikan Alquran sebagai intropeksi dan koreksi diri. Ketika ada sesuatu tersebut yang bertentangan dengan ayat alquran, maka itu sudah dapat menjadikan mawas diri dan menjadi lampu kuning sebagi bentuk kehati-hatian.

Namun sering menjadi pertanyaan atas pemahaman siapa ayat-ayat alquran ditafsirkan. Sesuai ayat tersebut, sudah cukup dengan pemahaman kita sendiri ketika membaca Alquran. Tidak dapat memahami alquran dengan bahasa Arab, maka dapat kita fahami dengan bahasa kita sendiri sesuai terjemaahan.

Cukupkah terjemaahan Alquran sebagai pemahaman kita? 
Cukup, namun sesuaikan dengan kemampuan. Untuk ayat-ayat yang sulit atau yang masih aneh menurut kita, cobalah untuk mengulanginya hingga dua atau tiga kali. Insya Alllah akan mendapatkan penafsiran yang lebih baik, sebagaimana kita menilai ciptaan Allah belum sempurna

ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلْقِ ٱلرَّحْمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٍ ۖ فَٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ ﴿٣﴾


"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?" (Q.S.67:3)

ثُمَّ ٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنقَلِبْ إِلَيْكَ ٱلْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ ﴿٤﴾

"Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. (Q.S.67:4)

Hal ini karena Alquran adalah kitab yang sempurna tidak ada kebathilan didalamnya baik dari depan maupun belakang.

لَّا يَأْتِيهِ ٱلْبَٰطِلُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِۦ ۖ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ ﴿٤٢﴾

"Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (Q.S.41:42)

untuk itu ketika membaca Alquran, Allah mengingatkan agar membacanya perlahan-lahan 

فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلْمَلِكُ ٱلْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِٱلْقُرْءَانِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰٓ إِلَيْكَ وَحْيُهُۥ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا ﴿١١٤﴾

"Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan"." (Q.S.20:114)

dan di akhir disebutkan doa agar kiranya Allah menambahkan ilmu kepada kita.

Namun jika merasa belum mampu untuk menghisab diri dengan Alquran, tentu jangan segan untuk berguru kepada yang telah lebih membaca. Pemahaman mereka juga dapat mengantarkan pada pemahaman kita yang lebih baik.

فَإِن كُنتَ فِى شَكٍّ مِّمَّآ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ فَسْـَٔلِ ٱلَّذِينَ يَقْرَءُونَ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكَ ۚ لَقَدْ جَآءَكَ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُمْتَرِينَ ﴿٩٤﴾

"Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu."Q.S.10:94)



Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar