Sering muncul pertanyaan kenapa Puasa Ramadhan dan arafah dan awal Syawal antara Arab Saudi dan Indonesia kadang Berbeda? Padahal bulan yang dilihat satu dan sama antara Indonesia dan Arab saudi.
Jawaban singkatnya jangankan antara Indonesia dan Arab saudi yang perbedaan waktunya 4 jam. Perbedaan melihat hilal juga bisa terjadi antara Medan dan Jakarta. Padahal keduanya berada dalam satu zona waktu yaitu WIBB (waktu Indonesia Bagian barat).
Makanya Indonesia biasanya melakukan rukhyat 70-80 titik rukhyat yang tersebar diseluruh propinsi Indonesia.
Karena banyak faktor yang menyebabkan perukhyat di satu wilayah bisa melihat hilal (bulan) sementara diwilayah lain tidak melihat hilal. Sebagai contoh dalam hadits shahih muslim diriwayatkan dari seorang sahabat Kuraib bahwa hilal terlihat di negeri syam pada malam jumat sementara Sahabat Ibnu abbas menyatakan hilal baru terlihat di madinah pada malam sabtu.
Salah satu alasannya karena visibilitas hilal setiap bulannya tidak meliputi seuruh permukaan bumi dan wilayah visibilitasnya juga dapat berubah setiap bulannya sesuai ukurannya. Sehingga perbedaan melihat hilal bukan saja hanya yang di Indonesia dengan Mekkah tapi antara yang di Jakarta dan Bandung saja bisa terjadi perbedaan dalam melihat hilal. Jika visibiltas hilal hanya sampai Cikampek maka orang di Jakarta bisa melihat hilal sementara yang dibandung tidak dapat.
Makanya jika Rukhyat hilal mekkah (arab saudi) dapat mempersatukan waktu dan kalender Dunia sementara rukhyat Indonesia berlaku untuk Indonesia. Rukhyat Hilal mekkah bisa mempersatukan karena didukung dengan dalil dan fakta
Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia, (Qs. Al Maidah ayat 97)
dan penyatuan ini bisa dilakuan dan telah di bahas dalam buku Masjidil Haram menyatukan Kalender Islam Dunia
Posting Komentar
Posting Komentar