Setiap perbuatan sekecil apapun: perbuatan, Ucapan, penglihatan dan pendengaran akan mintai pertanggungjawabkan. Semua akan diadili termasuk isi hati tanpa luput sedikitpun. Setiap orang akan maju sendiri –sendiri tanpa ada pendamping seperti halnya seperti pengacara. Semua akan bersaksi atas perbuatan kita mata, tangan mereka akan berbicara.
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٦٥)
pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. Yaasiin ayat 65)
Ketika mulut dikunci maka paha lah yang pertama kali bersaksi.
kalian akan dikumpulkan di hari kiamat selepas kematian kalian di antara tujuh puluh umat, sedangkan kalian adalah umat yang paling terakhir dari mereka, sementara kalian adalah ummat yang dimuliakan disisi Allah Tabaraka Wata'ala. Kalian datang di hari kiamat dalam keadaan mulut kalian terkunci, dan yang pertama kali berbicara adalah kaki-kaki kalian (paha)." Musnad Ahmad 19160
Dan mungkin kita beranggapan bahwa persidangan itu hanya dilakukan sekali. Bahwa sesungguhnya pengadilan dilakukan berulang sesuai dosanya. Bebas dari satu pengadilan maka ia kan dimintai pertanggungjawaban dalam pengadilan selanjutnya.
1. Pengadilan Padang Mahsyar yaitu tempat mengadili manusia atas dosa-dosa kepada Allah baik dosa besar maupun dosa kecil. Mereka yang dihisab berarti juga tersiksa ketika diadili. Mereka yang bebas dari pengadilan ini akan menuju jembatan sirath. Sedangkan mereka yang musyrik, Kafir dan Fasik akan digiring dan kemudian dilemparkan ke Neraka.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Lantas ada seorang penyeru memanggil-manggil, "Hendaklah setiap kaum pergi menemui yang disembahnya!" Maka pemuja salib pergi bersama salib mereka, dan pemuja patung menemui patung-patung mereka, dan setiap pemuja Tuhan bersama tuhan-tuhan mereka hingga tinggal orang-orang yang menyembah Allah, entah baik atau durhaka dan ahli kitab terdahulu.
Kemudian jahannam didatangkan dan dipasang, ia seolah-olah fatamorgana, lantas orang-orang yahudi ditanya, "Apa yang dahulu kalian sembah?" Mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah Uzair anak Allah." Lalu ada suara, "Kalian dusta! Allah sama sekali tidak mempunyai isteri dan tidak pula anak." Lalu apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Kami ingin jika Engkau memberi kami minuman!" Lantas ada suara, "Minumlah kalian!" Lalu mereka berjatuhan di neraka jahannam.
Lantas orang-orang Nashara diseru, "Apa yang kalian dahulu sembah?" Mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah Isa al Masih, anak Anak Allah." Mereka dijawab, "Kamu semua bohong! Allah sama sekali tidak mempunyai isteri atau bahkan anak, dan apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Kami ingin agar Engkau memberi kami minuman!" Lalu dijawab, "Minumlah kalian!" Dan langsung mereka berjatuhan di neraka jahannam hingga tersisa manusia yang menyembah Allah, entah yang baik atau berbuat durhaka. Mereka ditanya, "Apa yang menyebabkan kalian tertahan padahal manusia lainnya sudah pergi?" Mereka menjawab, "Kami memisahkan diri dari mereka dan kami adalah manusia yang paling membutuhkan-Nya, kami dengar ada seorang juru seru menyerukan diri, "Hendaklah setiap kaum menemui yang mereka sembah! Hanyasanya kami menunggu-nunggu Tuhan kami." Beliau melanjutkan, " Lantas Allah (Al jabbar) mendatangi mereka dengan bentuk yang belum pernah mereka lihat pertama kali, lalu Allah firmankan: 'Akulah Tuhan kalian.' Mereka menjawab, 'Engkau adalah rabb kami, dan tidak ada yang berani mengajak-Nya bicara selain para nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas para nabi berkata: 'Bukankah di antara kalian dan Allah ada tanda yang kalian mengenalnya? ' Mereka menjawab, 'Ya, yaitu betis, ' maka Allah pun menyingkap betis-Nya sehingga setiap mukmin bersujud kepada-Nya. Lalu tersisalah orang-orang yang sujud kepada Allah karena riya dan sum'ah sehingga ia pergi sujud dan punggungnya kembali menjadi satu bagian, kemudian titian (jembatan) jahannam didatangkan dan dipasang antara dua tepi jahannam, kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, memang jembatan jahannam tersebut misterinya apa? ' Nabi menjawab: 'Jembatan itu bisa menggelincirkan, menjatuhkan, ada pengait-pengait besi, ada duri-duri yang lebar dan tajam, durinya besok yang terbuat dari kayu berduri namanya Sa'dan (kayu berduri tajam). Shahih Bukhari 6886
2. Pengadilan Jembatan Sirath yaitu tempat mengadili yang memisahkan orang mukmin dari orang munafik. Orang mukmin menyebrang jembatan yang keselamatan, kecepatan dan kecerahannya sesuai amal shalehnya. Dan orang- orang Munafik dijatuhkan ke Neraka setelah cahayanya di hilangkan.
Dari abu Hurairah dan Abu Sa’id al Khuldry bahwa
Sedang di neraka jahannam terdapat besi-besi pengait seperti duri pohon berduri yang namanya Sa'dan. Bukankah kalian sudah tahu pohon berduri Sa'dan?" Para sahabat menjawab, "Benar, wahai Rasulullah." Nabi meneruskan: "Sungguh pohon itu semisal pohon berduri Sa'dan, hanya tidak ada yang tahu kadar besarnya selain Allah semata. Pohon itu menculik siapa saja sesuai kadar amal mereka, ada diantara mereka yang celaka dengan sisa amalnya atau terikat dengan amalnya, diantara mereka ada yang binasa yang langgeng dengan amalnya atau terikat dengan amalnya, diantara mereka ada yang diseberangkan. (Shahih Bukhari 6885)
(Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Lalu (Allah AzzaWaJalla) menampakkan diri-Nya kepada mereka dengan tersenyum dan Dia memberikan cahaya kepada setiap orang dari mereka baik yang munafik maupun yang mukmin lalu ada kegelapan yang menyelimuti-Nya kemudian mereka mengikuti-Nya dan bersama mereka orang-orang munafik di atas jembatan Jahanam, yang terdapat pengait dan duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki (oleh Allah AzzaWaJalla). Kemudian cahaya orang munafik dipadamkan dan orang mukmin selamat, maka golongan pertama yang selamat, wajah mereka seperti rembulan di Malam Purnama, ada tujuh puluh ribu orang yang tidak dihisab, kemudian disusul orang-orang yang wajah mereka bagaikan cahaya bintang-bintang di langit, kemudian begitu seterusnya, Musnad Ahmad 14194
3. Pengadilan Qanthorah yaitu Mizan tempat mengadili dosa antara kedzaliman atara sesama manusia. Amal dan dosa setiap orang akan ditimbang. Disini mereka berat timbangan akan menuju Telaga (Al Haudl) sedangkan mereka yang ringan timbangan amalannya atau bahkan bangkrut akan dikirimkan ke neraka.
Jembatan qantharah adalah timbangan (mizan) yang meng-qisas hubungan antar manusia. Akhlak yang baik merupakan timbangan yang berat bahkan dapat mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. Hal ini dinyatakan abu Darda bahwa
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ
Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan daripada akhlak yang baik, dan sesungguhnya orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat." Sunan Tirmidzi 1926
Dalam Musnad Imam Ahmad juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda
يَبْلُغُ بِهِ مَنْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنْ الرِّفْقِ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنْ الْخَيْرِ وَلَيْسَ شَيْءٌ أَثْقَلَ فِي الْمِيزَانِ مِنْ الْخُلُقِ الْحَسَنِ
"Barangsiapa diberikan kepadanya bagian dari kelembutan, berarti telah diberikan kepadanya bagian dari kebaikan, dan tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari Kiamat) daripada akhlak yang baik." Musnad Ahmad 26273
Pertama diputuskan adalah tentang darah
dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ الصَّلَاةُ وَأَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Sesuatu pertama yang dengannya seorang hamba dihisab adalah shalat dan sesuatu pertama yang diputuskan diantara para manusia adalah mengenai darah." Sunan Nasa'i 3926
Ringan Timbangan dan Bangkrut akan dilemparkan ke neraka
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (٨)فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (٩)
8. dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, 9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. (QS. Al Qari’ah ayat 8-9)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat: "Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab: 'Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' Shahih Muslim 4678
4. Pengadilan Telaga yaitu tempat diadili orang orang sesuai dengan dosa kepada Nabinya. Mukmin yang paling baik dengan akhlaknya, maka paling dekat dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam ditelaga Alkautsar dan menuju surga. Mereka yang keluar atau meninggalkan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam atau membuat perkara baru dari yang diajarkan beliau maka mereka akan tersesat di Haudl atau dikirimkan ke neraka.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya telagaku sejauh jarak antara Ailah dengan Adn. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku menghalau beberapa orang darinya sebagaimana seorang laki-laki menghalau unta lain dari telaganya." Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami? ' Beliau menjawab: 'Ya. Kalian menemuiku dalam keadaan putih bersinar disebabkan bekas air wudlu yang mana tidak seorang pun memilikinya selain kalian'." Shahih Muslim 366
Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Saya menunggu kalian di tengah-tengah kalian, jika kalian tidak melihatku maka saya berada di telagaku dengan sejauh jarak 'Ailah dan Makkah. Akan datang para lelaki dan wanita dengan membawa geriba dan bejana lalu mereka tidak memakan daripadanya sama sekali". Musnad Ahmad 14192
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beberapa orang sahabatku mendatangi telaga, lalu mereka dijauhkan dari telaga, maka aku berkata: '(mereka) para sahabatku, ' Allah menjawab: 'Sungguh engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu, mereka berbalik ke belakang dengan melakukan murtad, bid'ah dan dosa besar." Shahih Bukhari 6098 dan 6097.
Yang kecil tak ada yang mau makan,
BalasHapusTapi yang terlihat oleh mata nafsu besar ada