Tulisan Keajaiban Shalat Ashar sebagai Wustha ini diangkat dari salah satu bahasan buku masjidil Haram menyatukan kalender Islam untuk menegaskan bahwa Siang lebih dulu daripada malam. Pendapat Siang sebagai awal hari dalam Islam dapat diperkuat dengan kedudukan shalat ashar sebagai shalat wustha.
Wustha yang bermakna pertengahan terdapat dalam surat Al baqarah 238. Dalam ayat ini diperintahkan untuk memelihara shalat dan dilakukan dengan khusyu’.
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. (QS.2:238)
kata wustha dalam ayat tersebut merupakan penegasan terhadap salah satu shalat yang berada dipertengahan. Dalam sebuah hadits wustha disebutkan sebagai shalat ashar
Dari Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu dia berkata: "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika perang Khandaq, lalu beliau bersabda: 'Semoga Allah memenuhi kubur mereka dan rumah mereka dengan api sebagaimana mereka menyibukkan kami dari shalat wustha hingga matahari terbenam.'" Shalat wustha adalah shalat Ashar. (HR. Bukhari 5917)
Terkait shalat wustha adalah shlat Ashar terdapat perbedan pendapat dikalangan ulama. Ada yang menyatakan bahwa shalat wustha adalah subuh, dzuhur dan ashar. Hal ini dimaklumi mengingat terdapat hadits yang menyatakan shalat wustha itu juga termasuk shalat subuh dan dzuhur.
Namun ulama jumhur bersepakat bahwa shalat Ashar sebagai Wustha. Hal ini juga sesuai dengan kajian penulis terhadap tingkatan isi hadits yang berkaitan dengan shalat wustha. Hadits yang paling kuat adalah yang menyatakan Ashar sebagai shalat wustha.
Demikian juga kedudukan ashar sebagai shalat wustha juga dapat dilihat melalui keajaiban kedudukan shalat ashar sebagai sebagai shalat wustha. Keajaiban itu dapat dilihat melalui tiga kedudukannya yaitu :
1. Pertengahan diantara semua shalat baik siang saja atau sehari semalam. Dimana ada empat shalat siang yaitu Shalat Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib dan satu shalat malam yaitu shalat Isya.
2. Pertengahan kedudukan shalat Ashar tersebut bukan hanya berdasarkan pertengahan menurut pendapat umum bahkan pertengahan berdasarkan teori Golden Ratio. Padahal Teori golden ratio atau teori fibonaci baru dikenal tahun 1200. Sementara Alquran telah diturunkan enam abad sebelumnya.
3. Pertengahan shalat ashar dapat dilihat secara keseluruhan maupun per-rakaat-nya baik mulai rakaat pertama hingga keempat.
Secara terperinci dapat dilihat dalam gambar :
Secara terperinci dapat dilihat dalam gambar :
Keajaiban Shalat Ashar sebagai Wustha ini semakin mempertegas bahwa permulaan hari dalam islam adalah siang yang ditandai dengan shalat subuh sebagai awalnya.
Semoga Islam dapat menyatukan kalendernya untuk kesatuan kegiatan. Insya Allah melalui perubahan awal hari dari magrib menjadi subuh menjadi pembuka jalan untuk penyatuan kalender Hijriah. Aamiin Ya Rabbal Alamin
Hikmah 313, 14 jumada Awal 1438 H
Baca juga :
1. 313 Cara Menyatukan Kalender Islam Dunia (Hijriah)
2. Hapusnya amalan sehari karena meninggalkan shalat ashar
Baca juga :
1. 313 Cara Menyatukan Kalender Islam Dunia (Hijriah)
2. Hapusnya amalan sehari karena meninggalkan shalat ashar
Bagaimana kalau kita baru terbangun dari tidur siang dan sholat ashar nya
BalasHapusTerlambat tetapi tidak ada unsur kesengajaan apakah tetap menghapus
Amalan sholat kita pada hari itu juga???
sekilas hadits terkait:
Hapus1. Dalam perang uhud, Nabi dikepung kaum musyrik yang menunggu umat lengah, Nabi shalat ashar berjamaah dgn dua kelompok gantian antara shalat dan berjaga. ( Sunan An Nasa'i 1532)
2. Dalam perang Khandaq, Nabi dan shabat pernah dilalaikan shalat ashar. Mereka shalat stelah matahari terbenam dan dilanjutkan dengan shalat maghrib (Shahih Albukhrai 561)
3. tidur termasuk udzur shalat. maka dirikan ketika telah terbangun (QS. Thaha 14 dalm Sahih Muslim 1097)
Pertanyaan :
apakah amalan kita sehari itu akan hapus karena meninggalkan shalat ashar? mungkin pertanyaan ini terkit link https://31.ayobai.org/2018/06/hapusnya-pahala-puasa-dan-amalan-karena.html
Jawab:
1) Insya Allah orang yang lalai shalat ashar karena ketiduran tidak akan menghapus amalnya pada hari itu karena ketidak tahuan keutamaan shalat ashar.
2) seharusnya ketika bangun tidur dan ingat belum shalat ashar, maka segera laksanakan shalat ashar walupun waktu tersebut telah berada di waktu magrib.
3) kedepan alangkah lebih baik jika memilih waktu tidur sebagaimana sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam yaitu malam stelah shalat isya, siang dengan tidur sebentar sebelum dhuhur. sedangkan tidur diwaktu pagi, diwaktu ashar dan magrib kiranya ditinggalkan karena Rasulullah dalam beberapa riwayat melarangnya.
semoga menjadi berkah untuk kita semua