Siang Permulaan Hari : Persiapan Perang Rasul di Siang Hari

Anda yang sudah membaca hadits-hadits tentang takbir Idul fitri dan idul Adha tentu mengetahui bahwa waktu takbir adalah siang. Dimana Rasulullah dan para sahabat mulai bertakbir Hari raya Idul Fitri ketika berangkat dari rumah ke lapangan. Dan ketika Idul Adha takbir dimulai tanggal 9 dzulhijjah setelah shalat subuh. Dari dua waktu tersebut mempertegas fakta bahwa hari dalam Islam dimulai siang.

Dan pada kesempatan ini, penegasan bahwa hari dalam Islam dimulai siang dapat dilihat dari kebiasaan atau kesukaan Rasulullah dalam memilih waktu berangkat berperang. Rasulullah lebih menyukai berangkat berperang pada hari kamis dan waktunya pada siang hari. Rasulullah lebih suka untuk berangkat berperang hari kamis di pagi harinya (HR. Ahmad 25922)

Adapun waktu keberangkatan Rasulullah dalam berperang terdiri atas tiga waktu yaitu

1. Waktu awal pagi

2. Waktu matahari telah condong (dzuhur)

3. Waktu akhir siang


Ketiga waktu ini dapat dilihat melalui hadits berikut ini

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berangkat pada awal hari (pagi) atau berangkat pada akhir hari (siang) untuk berperang di jalan Allah lebih baik dari pada dunia dan apa saja yang ada diatasnya ". (HR. Bukhari 2585, 2678; Musnad Ahmad 25994) 

Dari riwayat An Nu'man bin Muqarrin berkata, "Aku pernah mengikuti peperangan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Jika di awal hari (pagi hari) beliau tidak memulai peperangan, beliau menunggu matahari condong dan angin bertiup, sehingga kemenangan pun turun."  (HR. At Tirmidhi 1538)

Pemilihan waktu pagi untuk peperangan ini juga dapat dilihat dari hadits penyerahan bendera perang. Rasulullah lebih memilih bendera perang keesokan pagi, padahal malam sebelumnya telah bertemu dengan Ali. RA.
Siang Permulaan Hari :  Persiapan Perang Rasul di Siang Hari foto: hizbut-tahrir.or.id

dari Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhu berkata: 'Ali radliallahu 'anhu pernah tertinggal dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam peperangan Khaibar karena dia menderita sakit mata. 'Ali berkata: "Aku terlambat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam". Kemudian dia berangkat lalu bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika malam hari yang keesokan paginya Khaibar ditaklukan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh pasti aku kan menyerahkan bendera perang ini", atau Beliau bersabda: "Sungguh (bendera ini) akan diambil besok pagi oleh orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya", atau Beliau bersabda: "Orang yang mencintai Allah dan Rosul-Nya, dimana Allah akan memberikan kemenangan melalui tangannya". Maka ketika kami sedang bersama 'Ali, dan ini perkata yang kami tidak harapkan, mereka berkata: "Inilah 'Ali". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan bendera itu kepadanya kemudian Allah memenangkan peperangan Khaibar ini melalui tangannya. (HR. Bukhari 2753)

Hadits yang berkaitan dengan perang pada masa Rasulullah dilakukan pada siang hari. Hal ini menegaskan bahwa siang adalah permulaan hari dalam Islam.

Semoga hal ini dapat menggugah kita untuk mengikuti tuntunan Rasulullah dengan menjadi siang sebagai awal hari. Disamping itu ada banyak keutamaan yang dapat kita peroleh dengan mengganti awal hari dari malam menjadi siang. Diantaranya Insya Allah akan bersatunya Kalender Islam dan terhindarnya kita dari perbuatan bertasyabuh atau menyerupai umat terdahulu.

Wallahu a’lm bishawab

Hikmah 313, 14 Jumada Awal 1438 H
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar