Hari kemunculan Dajjal ditandai dengan mudahnya orang bertukar keimanan dipagi hari seorang laki-laki itu beriman, namun menjadi kafir di waktu sore.
Hal ini yang kemudian menjadikan manusia menjadi dua kelompok:
1. sekelompok orang yang beriman dan tidak ada kemunafikan dalam keimanannya,
2. dan sekelompok orang yang penuh kemunafikan dan tidak ada keimanan padanya.
Jika ini telah telah terjadi maka hari tersebut atau keesokan harinya adalah kemunculan Dajjal.
Bibit terbaginya Bangsa Indonesia menjadi dua kelompok sudah terlihat, hal ini terlihat Pilpres 2014 dan berlanjut di Pilkada DKI 2017. Amerika Serikat yang sudah terbiasa dengan pemilihan yang hanya melibatkan dua kelompok. Namun pada Pilpres tahun 2016, pertarungan tidak semata berdasarkan ideologi politik, namun sudah melibatkan keimanan, keyakinan dan agama.
Akankah ini pertanda cikal bakal pembagian manusia menjadi dua kelompok sebagai disebutkan dalam hadits kemunculan Dajjal.
Allahu A’lam
سنن ابي داوود ٣٧٠٤: حدثنا يحيى بن عثمان بن سعيد الحمصي حدثنا ابو المغيرة حدثني عبد الله بن سالم حدثني العلاء بن عتبة عن عمير بن هاني العنسي قال سمعت عبد الله بن عمر يقول
كنا قعودا عند رسول الله فذكر الفتن فاكثر في ذكرها حتى ذكر فتنة الاحلاس فقال قايل يا رسول الله وما فتنة الاحلاس قال هي هرب وحرب ثم فتنة السراء دخنها من تحت قدمي رجل من اهل بيتي يزعم انه مني وليس مني وانما اوليايي المتقون ثم يصطلح الناس على رجل كورك على ضلع ثم فتنة الدهيماء لا تدع احدا من هذه الامة الا لطمته لطمة فاذا قيل انقضت تمادت يصبح الرجل فيها مومنا ويمسي كافرا حتى يصير الناس الى فسطاطين فسطاط ايمان لا نفاق فيه وفسطاط نفاق لا ايمان فيه فاذا كان ذاكم فانتظروا الدجال من يومه او من غده
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Utsman bin Sa'id Al Himshi berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Al Mughirah berkata: telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Salim berkata: telah menceritakan kepadaku Al 'Ala bin Utbah dari Umair bin Hani Al 'Ansi ia berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata: "Saat kami duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bercerita tentang fitnah, panjang lebar beliau bercerita seputar fitnah itu hingga beliau menyebutkan tentang fitnah Al Ahlas." Seorang laki-laki lalu bertanya: "Wahai Rasulullah, apa itu fitnah Al Ahlas?" beliau menjawab: "Adanya permusuhan dan peperangan, kemudian fitnah kesenangan yang asapnya muncul dari bawah kedua kaki seorang laki-laki ahli baitku. Ia mengaku berasal dari keturunanku, padahal bukan. Wali-waliku hanya orang-orang yang bertakwa. Kemudian orang-orang akan berdamai pada seorang laki-laki layaknya pangkal paha yang bertumpuk di tulang rusuk (kesepakatan yang semu). Kemudian akan muncul fitnah seorang yang buta (dengan kekuasaan), tidak seorang pun dari umat ini kecuali ia akan mendapat satu tamparan di mukanya (bencana kerusakan darinya). Ketika fitnah itu telah dianggap usai, namun fitnah tersebut justru berkelanjutan. Seorang laki-laki yang paginya beriman menjadi kafir di waktu sore, sehingga manusia akan menjadi dua kelompok: sekelompok orang yang beriman dan tidak ada kemunafikan dalam keimanannya, dan sekelompok orang yang penuh kemunafikan dan tidak ada keimanan padanya. Jika kondisi kalian sudah begitu, maka tunggulah munculnya Dajjal pada hari itu atau keesokan harinya." (Sunan Abu Daud 3704)
Posting Komentar
Posting Komentar