Terdapat dua riwayat hadits yang menggambarkan besarnya amalan pada hari jum’at. Hal ini memperkuat bahwa hari jum’at adalah hari yang paling utama. Sebaik-baik dan seagung-agung hari dibandingkan hari yang lainnya. Bahkan dalam hadits Sunan Ibnu Majah 1074 Rasulullah bersabda bahwa hari jum’at lebih utama dari hari Idul Fitri dan Idul Adha. Tulisan ini untuk melengkapi tulisan sebelumnya yaitu Dapatkan Pahala Puasa dan Ibadah Malam Satu Tahun di setiap hari Jum’at.
Keutamaan pada hari jum’at ini berdasarkan dua riwayat ini dari sahabat Rasulullah SAW yaitu satu riwayat dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dan 13 riwayat Aus bin Aus Ats Tsaqofi. Kedua riwayat ini menjelaskan bahwa Rasulullah pernah bersabda setiap langkah kita menuju pada hari jum’at akan dihitung setara ibadah satu tahun. Namun seperti apa amalan dapat dilihat melalui hadits dan uraian sebagaimana berikut :
Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dan Aus bin Aus Ats Tsaqofi
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ وَغَدَا وَابْتَكَرَ وَدَنَا فَاقْتَرَبَ وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ قِيَامِ سَنَةٍ وَصِيَامِهَا
Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Barangsiapa mandi (pada hari Jum'at), pergi di awal waktu, lalu mendekat kemudian mendengarkan (khutbah) dan diam, maka setiap langkah yang dilangkahkannya akan mendapat pahala seperti qiyamullail dan berpuasa selama setahun." (Musnad Ahmad 6660)
Dari Aus bin Aus
Setiap langkah menuju masjid dihitung sebagai pahala puasa dan ibadah malam (tahajud) satu tahun bagi yang
- membasuh kepalanya pada hari Jum'at dan mandi menyiram sekujur tubuhnya,
- lalu dia pergi untuk shalat Jum'at pada awal waktu dan sampai mendapatkan awal khutbah
- dengan berjalan kaki dan tidak berkendaraan,
- lalu duduk mendekat kepada imam untuk mendengarkan khutbah (Musnad Ahmad 15586)(Sunan Tirmidzi 456) dan tidak berbicara (Sunan Abu Daud 292)(Musnad Ahmad 15587)(Musnad Ahmad 16348) atau tidak berbuat sia-sia (Sunan Ibnu Majah 1077) (Musnad Ahmad 15585)(Musnad Ahmad 16349) atau diam tanpa berbuat perbuatan yang sia-sia (Sunan Nasa'i 1367)
- secara Khusus sebagai tambahan amalan ini diawali perbuatan menggauli istrinya (Sunan Nasa'i 1364 dan 1381) dan ditutup dengan tidak melakukan perbuatan sia-sia hingga imam pergi (Sunan Darimi 1503)
secara lengkap hadits dari Aus bin Aus Ats Tsaqafi
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
"Barangsiapa yang membasuh kepalanya pada hari Jum'at dan mandi menyiram sekujur tubuhnya, lalu dia pergi untuk shalat Jum'at pada awal waktu dan sampai mendapatkan awal khutbah dengan berjalan kaki dan tidak berkendaraan, lalu duduk mendekat kepada imam untuk mendengarkan khutbah dan tidak berbicara, maka setiap langkahnya dicatat pahala puasa dan ibadah malam satu tahun." (Sunan Abu Daud 292)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا
Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa mandi pada hari Jum'at, membersihkan badannya dan bersegera (pergi kemasjid) kemudian berdiam diri dengan penuh konsentrasi, mendengarkan (khutbah), maka setiap langkah yang diayunkan mendapatkan pahala seperti pahala setahun, yaitu pahala puasanya dan shalat malamnya." (Sunan Tirmidzi 456)
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ وَغَدَا وَابْتَكَرَ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا
Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menggauli istrinya dan mandi, lalu ia segera berangkat (ke masjid) sedini mungkin serta mendekat kepada imam, dan ia tidak melakukan hal yang sia-sia, setiap langkahnya laksana amalan satu tahun disertai puasa dan shalat malamnya." (Sunan Nasa'i 1364)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَلَ وَغَدَا وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ وَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: 'Barangsiapa mandi pada hari Jum'at dan berwudhu, lalu sedini mungkin berangkat dengan berjalan kaki tidak naik kendaraan, dan mendekat kepada imam lalu ia diam tanpa berbuat perbuatan yang sia-sia, tiap langkahnya laksana amalan (ibadah) satu tahun." (Sunan Nasa'i 1367)
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ وَابْتَكَرَ وَغَدَا وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ وَأَنْصَتَ ثُمَّ لَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ كَأَجْرِ سَنَةٍ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Barangsiapa menggauli istrinya dan mandi pada hari Jum'at, lalu pergi sedini mungkin dan mendekat kepada imam, serta ia tidak melakukan hal yang sia-sia, setiap langkahnya laksana ibadah satu tahun, berikut puasa dan shalat malamnya." (Sunan Nasa'i 1381)
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خَطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Barangsiapa membasuh kepala dan seluruh badannya pada hari Jum'at, berangkat di awal waktu dan mendapat awal khutbah, berjalan dan tidak berkendaraan, mendekati imam dan mendengarkan khutbah serta tidak berbuat sia-sia maka setiap langkah akan dihitung sebagai ibadah selama satu tahun dengan pahala puasa dan tahajud." (Sunan Ibnu Majah 1077)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ وَغَدَا وَابْتَكَرَ فَدَنَا وَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ كَأَجْرِ سَنَةٍ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mencuci anggota wudlu atau mandi lalu berangkat sedini mungkin lalu mendekat imam dan diam, tidak melakukan perbuatan yang sia-sia, maka setiap langkahnya seperti pahala puasa satu tahun dan shalatnya". (Musnad Ahmad 15584)
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ فَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mandi pada hari jum'at lalu berangkat pada awal pagi, lalu berjalan dan tidak naik kendaraan, lalu mendekat kepada imam dan mendengarkannya, tidak melakukan perbuatan yang sia-sia, maka setiap langkahnya seperti amalan setahun dari pahala puasa dan shalatnya". (Musnad Ahmad 15585)
َرَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَكَرَ الْجُمُعَةَ فَقَالَ مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ غَدَا وَابْتَكَرَ وَخَرَجَ يَمْشِي وَلَمْ يَرْكَبْ ثُمَّ دَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ كَأَجْرِ سَنَةٍ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari jum'at. Beliau bersabda: "Barangsiapa mencuci anggota wudlu dan mandi, lalu berangkat pada awal pagi, dan keberangkatannya dengan berjalan, tidak naik kendaraan, lalu mendekat kepada imam dan diam, serta tidak melakukan perbuatan yang sia-sia, maka baginya seperti pahala setahun puasa dan shalat". Yahya berkata: saya tidak mendengarnya perkataan, berjalan dan tidak menaiki kendaraan. (Musnad Ahmad 15586)
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ ثُمَّ ابْتَكَرَ وَغَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ ثُمَّ جَلَسَ قَرِيبًا مِنْ الْإِمَامِ حَتَّى يُنْصِتَ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ خَطَاهَا عَمَلُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا
dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mandi pada hari jum'at, mencuci anggota wudlunya, lalu berangkat pagi-pagi menuju masjid, lalu duduk di dekat imam dan dia diam, maka setiap langkah yang di langkahkan seperti amalan setahun puasanya dan shalatnya." (Musnad Ahmad 15587)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ وَغَدَا وَابْتَكَرَ فَدَنَا وَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ كَأَجْرِ سَنَةٍ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berwudlu, mandi dan pergi ketika masih pagi lalu dia duduk mendekat dan diam dan dia tidak mengucapkan kalimat yang tidak ada manfaatnya maka setiap langkahnya (dicatat) sebagaimana pahala satu tahun baik puasanya maupun shalatnya." (Musnad Ahmad 16348)
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ فَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ وَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berwudlu, mandi dan pergi ketika masih pagi lalu dia berjalan dan tidak berkendaraan, lalu dia duduk mendekati imam dan mendengarkannya, dia tidak mengucapkan kalimat yang tidak ada manfaatnya maka setiap langkahnya (dicatat) sebagaimana pahala satu tahun baik puasanya maupun shalatnya." (Musnad Ahmad 16349)
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ثُمَّ غَدَا وَابْتَكَرَ ثُمَّ جَلَسَ قَرِيبًا مِنْ الْإِمَامِ وَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغُ حَتَّى يَنْصَرِفَ الْإِمَامُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا كَعَمَلِ سَنَةٍ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata: "Barangsiapa mandi pada hari Jum'at kemudian pergi dan bersegera datang ke masjid, kemudian duduk dekat dengan imam, ia diam dan tidak melakukan perbuatan sia-sia hingga imam pergi, maka baginya dengan setiap langkah yang ia lakukan seperti amalan puasa satu tahun dan shalat malam satu tahun." (Sunan Darimi 1503)
Posting Komentar
Posting Komentar