Perbedaan Siksa Neraka dan Nikmat Surga yang paling rendah

Pada hari akhir terdapat dua tempat yang disediakan bagi manusia. Surga sebagai balasan orang berat timbangan amalnya dan neraka bagi yang ringan timbangannya. Percaya pada hari akhir merupakan salah satu rukun iman bagi umat islam, dan untuk mendapatkan perbandingan keduanya dpat dilihat dari siksa neraka dan nikmat surga yang paling rendah.

siksa yang paling ringan itu ada ditepian neraka. Dimana air dineraka menyentuh hanya semata kaki namun otak ikut mendidih. 

أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذُكِرَ عِنْدَهُ عَمُّهُ فَقَالَ لَعَلَّهُ تَنْفَعُهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُجْعَلُ فِي ضَحْضَاحٍ مِنْ النَّارِ يَبْلُغُ كَعْبَيْهِ يَغْلِي مِنْهُ دِمَاغُهُ
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau bercerita di sampingnya, beliau menyebutkan tentang pamannya (Abu Thalib). Beliau berkata: "Semoga syafa'atku bermanfaat baginya pada hari qiyamat". Maka dengan syaa'at beliau itu, Abu Thalib berada di tepian neraka dimana air neraka (yang mendidih) mencapai kedua mata kakinya dan membuat bergolak otaknya". (Shahih Bukhari 3596)

Dineraka paling ringan ini paman Nabi SAW Abu Thalib ditempatkan. Padahal kita ketahui paman Nabi ini selalu mendukung perjuangan dan dakwah rasulullah SAW dari gangguan para kafir quraisy, namun beliau meninggal tetap dalam kemusyrikan. Semoga syafa'at Rasulullah SAW bermanfaat baginya pada hari qiyamat. Aamiin

Sedangkan surga yang rendah seperti nikmat didunia dapat kita bayangkan dan masih ditambah 10 kali lipat dunia.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْرِفُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْهَا زَحْفًا فَيَقُولُ يَا رَبِّ قَدْ أَخَذَ النَّاسُ الْمَنَازِلَ قَالَ فَيُقَالُ لَهُ انْطَلِقْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَذْهَبُ لِيَدْخُلَ فَيَجِدُ النَّاسَ قَدْ أَخَذُوا الْمَنَازِلَ فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ قَدْ أَخَذَ النَّاسُ الْمَنَازِلَ قَالَ فَيُقَالُ لَهُ أَتَذْكُرُ الزَّمَانَ الَّذِي كُنْتَ فِيهِ فَيَقُولُ نَعَمْ فَيُقَالُ لَهُ تَمَنَّ قَالَ فَيَتَمَنَّى فَيُقَالُ لَهُ فَإِنَّ لَكَ مَا تَمَنَّيْتَ وَعَشْرَةَ أَضْعَافِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ
"Sesungguhnya aku mengetahui penduduk neraka yang paling terakhir keluar, dia adalah seorang laki-laki yang keluar darinya dalam keadaan merangkak seraya berkata: 'Wahai Rabbku manusia telah mengambil tempat-tempatnya.'" Rasulullah berkata: "Lalu diperintahkan kepadanya: 'Pergilah, lalu masuklah surga.' Lalu dia pergi untuk masuk surga, dan dia mendapatkan manusia telah mengambil tempat-tempat mereka. Maka dia kembali seraya berkata: 'Wahai Rabbku, manusia telah mengambil tempat-tempatnya (sedangkan saya tidak memiliki tempat).' Lalu diperintahkan kepadanya: 'Apakah kamu mengingat zaman yang mana kamu berada di masanya.' Dia menjawab: 'Ya.' Lalu dikatakan kepadanya: 'Berangan anganlah (untuk tempatmu).' Maka dia mengangan angankannya. Kemudian dikatakan kepadanya: 'Sesungguhnya kamu mendapatkan sesuatu yang telah kamu angan-angankan dan sepuluh kali lipat dunia.' Maka dia berkata: 'Apakah Engkau mengejekku (dengan pahala yang melimpah ini), sedangkan Engkau adalah Raja Diraja.'" Perawi berkata: "Sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa sehingga tampaklah gigi gerahamnya." (Sunan Tirmidzi 2520)

Surga yang paling rendah ini diperuntukan bagi orang yang berkata LA ILAHA ILLA AllAH (tidak ada ilah kecuali Allah) jika dalam hatinya terdapat kebaikan walau sebiji gandum, dan akan keluar dari neraka orang yang berkata LA ILAHA ILLA AllAH jika dalam hatinya terdapat kebaikan walau sebiji sawi" (Sunan Ibnu Majah 4303) dan dalam hadits disebutkan 

Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Jika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka memasuki neraka, Allah berfirman: 'siapa saja yang dalam hatinya masih terdapat sebiji sawi keimanan, keluarkanlah dia dari neraka, ' (Shahih Bukhari 6075)

Subhanaka Allahumma Wa Bihamdika Asyhadu Alla Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu Ilaik
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar