Dalam tulisan 313 Cara Menyatukan Kalender Islam Dunia (Hijriah) telah disampaikan bahwa salah satu syarat untuk menyatukan Kalender Hijriah tersebut adalah menjadikan Makkah Mean Time (MMT) dalam Standar Waktu Islam.
Bahwa dengan menjadikan Makkah Mean Time (MMT) sebagai zona Waktu pertengahan dalam standar waktu Islam merupakan pelaksanaan dari Surat Al Maidah ayat 97 yaitu
جَعَلَ اللَّهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيَامًا لِّلنَّاسِ
Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, (QS.5:97)
Bahwa dengan menjadikan Makkah Mean Time (MMT) sebagai zona Waktu pertengahan dalam standar waktu Islam, maka
- Pada saat penetapan Awal Ramadahan Wilayah/negara yang berada pada GMT +9 lebih atau MMT +6 lebih hingga ketimur seperti Indonesia bagian timur (Papua), Papua Nugini, Sidney, Salomon Island hingga Negara kepulauan Kiribati tetap dapat mengikuti awal puasa, sekalipun menunggu hasil rukhyat Mekkah. Hal ini menjadikan puasa ramadhan dan termasuk Hari Raya Idul Fitri dapat terjadi dalam hari yang bersamaan di seluruh negara-negara di dunia.
- Pada saat Hari Arafah Wilayah/negara yang berada pada GMT +9 lebih atau MMT +6 juga tidak dapat bersamaan dengan wukuf arafah sekalipun dalam hari dan tanggal yang sama. Hal ini karena wilayah/ negara tersebut telah memasuki hari Idul Adha, sementara pada saat yang bersamaan wukuf di arafah belum dimulai. Dengan MMT yang dikombinasi dengan menjadikan subuh sebagai awal hari, maka wilayah-wilayah tersebut benar-benar satu hari tanggal dengan Mekkah. Demikian hanya pada saat yang bersamaan, seluruh negara di dunia menjadi dalam satu hari satu tanggal sesuai berdasarkan kalender masehi (syamsiah) sekaligus kalender Hijriah (komariah) Lihat Hikmah subuh Awal hari : Satu hari satu tanggal arafah 9 Dzulhijjah.
- Penyatuan kalender Islam (Hijriah) akan menjadi lebih mudah. Hal ini karena dengan metode Rukhyat Dunia telah dapat menjadi satu hari satu tanggal. Tentunya akan menjadi mudah lagi jika menggunakan metode hisab atau imkanu rukhyat.
Dan dalam tulisan ini disampaikan peta zona waktu Islam (Islamic Time Coordinated, ITC). Peta ini juga memuat zona waktu standar waktu dunia (Universal Time Coordinated, UTC) berdasarkan Greenwich Mean Time sebagai perbandingan. Dan Peta ini juga memberikan gambaran dua pilihan waktu yang dapat dipilih umat Islam sebagai awal waktunya. Yaitu pukul 01:00 atau 02:00 UTC sebagai awal waktu islam. (baca juga Lima pilihan awal waktu dalam Islam dalam tulisan saatnya Jadikan Pukul 01:00 dinihari sebagai awal waktu Islam).
Dua pilihan awal yang waktu tersebut (pukul 01:00 atau 02:00 UTC) dipilih dengan pertimbangan diantaranya :
- Pukul 00:00 ITC bersamaan dengan waktu subuh disebagian negara dan sebagiannya lagi berada diwaktu sepertiga malam akhir. Pilihan waktu yang baik sebagai awal waktu baik secara dalil maupun kebaikan prilaku umat.
- Pada saat yang bersamaan di greenwich akan memasuki waktu Istiwa’ (pertengahan Siang). Hal ini menjadi Greenwich tetap termasuk waktu pertengahan.
- Pada saat yang bersamaan di makkah akan memasuki waktu wustha (pertengahan hari). Hal ini menjadikan Makkah sebagai pertengahan bumi sekaligus diwaktu pertengahan hari antara ujung timur dan ujung barat. Adapun penetapan batas ujung barat dan timur sesuai dengan perjalanan Dzulkarnain sebagaimana disebutkan dalam surat Al Kahfi. lihat tulisan Defenisi Barat dan Timur sesuai perjalanan Dzulkarnain
- Dan pada saat Ujung Timur akan memasuki waktu terbit Fajar (subuh), wilayah Makkah berada di waktu magrib. Oleh karenanya ketika bulan Ramdahan, hasil rukhyat Makkah masih dapat digunakan oleh umat Islam di ujung timur.
Semoga Makkah Mean Time (MMT) dalam Standar Waktu Islam dapat menjadi masukan rekomendasi untuk menyatukan kalender Islam Dunia (hijriah) baik untuk keperluan ibadah maupun untuk kepentingan sipil.
Posting Komentar
Posting Komentar