Harap dan Takut merupakan dua jalan menuju kebaikan dunia dan akhirat disebutkan dalam surat Al Isra ayat 57
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. (Qs. Al Isra ayat 57)
dan tidak berkumpul Harap dan Takut kecuali Allah akan mengabulkan yang diharapkannya dan memberi rasa aman kepadanya. disebutkan dari Anas
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ قَالَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنِّي أَرْجُو اللَّهَ وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjenguk seorang anak muda menjelang kematiannya, beliau bertanya: "Bagaimana dirimu?" Pemuda itu menjawab: "Wahai Rasulullah, aku mengharap Allah, namun aku juga takut akan dosa-dosaku."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah dua hal (khauf dan raja') terkumpul dalam jiwa seorang hamba pada keadaan seperti ini, kecuali Allah akan mengabulkan apa yang dia harapkan dan memberikan keamanan dari apa yang dia takutkan." Sunan Tirmidzi 905
Abu 'Isa berkata: "Ini merupakan hadits hasan gharib. dan Al albani menghasankan hadits ini
Rasa Harap menjadikan diri tidak putus asa atas rahmat Allah sekalipun ia adalah pelaku dosa dan maksiat. diakhirat digambarkan orang yang terakhir masuk surga termasuk orang yang berharap kepada Allah.disebutkan dari abu hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
Setelah Allah selesai memutuskan perkara di antara para hamba-Nya, dan tersisa diantara mereka seseorang yang menghadapkan wajahnya ke neraka, dialah penghuni surga yang terakhir kali masuk surga, ia berdoa: 'Ya Rabb, palingkanlah wajahku dari neraka, sebab baunya telah menggangguku dan jilatan apinya telah membakarku." Ia kemudian memohon kepada Allah sesuai yang di kehendakinya,
kemudian Allah berfirman: 'Apakah kamu akan meminta yang lain jika aku memenuhi permintaanmu?, " Ia menjawab: "Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta yang lain."
Dan Rabbnya pun mengambil janji dan ikrar sekehendak-Nya, lalu Dia memalingkan wajahnya dari nereka.
Ketika ia menghadap surga dan melihat keindahannya, ia lantas terdiam beberapa saat dan memohon: 'Ya Allah, letakkanlah aku berada di pintu surga."
Allah bertanya: 'Bukankah engkau telah menyerahkan janji-Mu dan ikrarmu untuk tidak meminta-KU selama-lamanya selain yang telah Aku berikan?, wahai Anak Adam, alangkah senangnya kamu berkhianat. Hamba itu berkata: " Hamba itu berkata: "Ya rabbku…!"
Dan dia masih saja memohon, hingga Allah bertanya kepadanya: 'Apakah kamu akan meminta yang lain, bila aku mengambulkan permintaanmu?
Ia menjawab: 'Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta-Mu lagi dengan permintaan yang lain."
Lantas orang itu menyerahkan janji dan ikrarnya sehingga Allah meletakkannya di pintu surga.
Ketika hamba itu telah berdiri di pintu surga, surga terbuka baginya sehingga ia melihat kenikmatan hidup dan kegembiraan di dalamnya, lalu ia terdiam sesaat, dan memohon: 'Ya Rabbku, masukkanlah aku ke dalam surga."
Allah berfirman: "Bukankah telah engkau serahkan janji-Mu untuk tidak meminta yang lain selain yang telah Aku berikan?, wahai Anak Adam, alangkah cepatnya engkau berkhianat." Hamba tadi berkata: "Wahai Rabbku, janganlah Engkau menjadikanku termasuk hamba-Mu yang paling sengsara." Dan tidak henti-hentinya dia memohon kepada Allah hingga Allah Tabaraka wa Ta'ala tertawa karenanya.
Dan jika Allah telah tertawa kepada seorang hamba, maka Allah pasti berkata kepadanya: 'Masuklah kamu ke dalam surga'. Jika seorang hamba telah memasukinya, Allah mengatakan kepadanya: 'Berangan-anganlah." Maka seorang hamba akan meminta Tuhannya dan berangan-angan, hingga Allah mengingatkannya dengan berfirman demikian-demikian hingga angan-angan seorang hamba sudah sampai puncaknya,
Allah berfirman kepadanya: 'Itu bagimu dan bagimu bahkan bagimu semisalnya lagi." shahih Muslim 267
Posting Komentar
Posting Komentar