Keutamaan Membuat Allah tertawa (1) Tidak di Hisab Akhirat

Hisab adalah sesuatu yang pasti akan di alami setiap mahluk di hari akhirat. Suatu hari perhitungan yang menentukan kedudukan setiap anak manusia. Beratnya amal baik akan membawa pada kehidupan akhir di surga, sedangkan beratnya amalan yang buruk akan menggiring ke neraka. 

Seorang mukmin akan mempersiapkan diri untuk menghadapi yaumul hisab. Karena ia meyakini akan adanya hari perhitungan amal. 

إِنِّي ظَنَنتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ
Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. (Qs.69:20)
Berbeda dengan orang-orang yang pendosa calon penghuni neraka. Mereka tidak meyakini dan tidak berharap adanya hari perhitungan.

إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَابًا
Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab (QS. 78:27)

Mukmin sejati tentunya juga akan berharap tidak mendapatkan hisab, bukan karena tidak meyakini hisab. Karena keutamaan amalan yang dimiliki sehingga dibebaskan dari hisab. Jikapun dihisab hanya dalam bentuk diperlihatkan amalannya (ardh) saja.


ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَا تَسْمَعُ شَيْئًا لَا تَعْرِفُهُ إِلَّا رَاجَعَتْ فِيهِ حَتَّى تَعْرِفَهُ وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى { فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا } قَالَتْ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ
Abu Mulaikah menyatakan bahwa Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah mendengar sesuatu yang tidak dia mengerti kecuali menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sampai dia mengerti, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Siapa yang dihisab berarti dia disiksa" Aisyah berkata: maka aku bertanya kepada Nabi: "Bukankah Allah Ta'ala berfirman: "Kelak dia akan dihisab dengan hisab yang ringan" Aisyah berkata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang dimaksud itu adalah pemaparan (amalan). Akan tetapi barangsiapa yang didebat hisabnya pasti celaka." Shahih Bukhari 100

Orang-orang yang masuk surga tanpa dihisab.

Orang-orang yang masuk surga tanpa hisab sering disebut sebagai umat Islam yang berjumlah 70.000 orang. 

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ قَالُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan masuk surga dari golongan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab." Mereka bertanya, 'Siapakah mereka wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab, "Meraka dalah orang yang tidak melakukan ruqyah, tidak bertathayyur, dan tidak melakukan pengobatan kay, dan mereka bertawakkal kepada Rabb mereka'." Shahih Muslim 321
Keutamaan Membuat Allah tertawa (1) Tidak di Hisab Akhirat

Masuk Surga Tanpa Hisab karena membuat Allah Tertawa

Hadits diatas menjelaskan bahwa beberapa orang-orang masuk surga tanpa hisab diantaranya tidak melakukan ruqyah, tidak bertathayyur, dan tidak melakukan pengobatan kay, dan mereka bertawakkal kepada Allah.

Namun ada beberapa ciri-ciri lainnya seperti mati syahid dan lainnya. Demikian juga pada kesempatan ini akan disampaikan salah ciri lain orang-orang yang masuk surga tanpa hisab yaitu membuat Allah tertawa padanya di dunia.

عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الشُّهَدَاءِ أَفْضَلُ قَالَ الَّذِينَ إِنْ يُلْقَوْا فِي الصَّفِّ يَلْفِتُونَ وُجُوهَهُمْ حَتَّى يُقْتَلُوا أُولَئِكَ يَنْطَلِقُونَ فِي الْغُرَفِ الْعُلَى مِنْ الْجَنَّةِ وَيَضْحَكُ إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ وَإِذَا ضَحِكَ رَبُّكَ إِلَى عَبْدٍ فِي الدُّنْيَا فَلَا حِسَابَ عَلَيْهِ
dari Nu'aim bin Hammar bahwa seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Siapa syuhada yang paling utama? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang yang bila masuk ke barisan perang mereka memfokuskan pandangan mereka hingga terbunuh, mereka itulah orang-orang yang pergi menuju kamar-kamar disurga yang tinggi, Rabb mereka tertawa kepada mereka. Dan bila Rabbmu tertawa kepada seorang hamba didunia, maka ia tidak dihisab." Musnad Ahmad 21438. Hadits dinilai kuat oleh Syuaib Al Arnauth.
Dan Salah satu sahabat yang masuk kategori ini Insya Allah Sa'ad bin Mu'adz. Karena ia adalah orang pertama yang membuat Allah tertawa. Seorang sahabat yang ketika meninggalnya, arsy pun ikut bergetar.
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar