Amalan Menjawab Tiga Pertanyaan Alam Kubur

Sejak kecil mungkin kita sering mendengar pertanyaan alam kubur. Hanya tiga pertanyaan yang diajukan kepada mayat oleh malaikat. Namun jika bisa dijawab maka ia selamat di alam kubur, namun jika tidak dapat menjawabnya maka siksa dan azab alam kubur dan jaminan neraka setelahnya. 

Tiga pertanyaan tersebut adalah 
  1. 'Siapa Rabbmu? 
  2. 'Apa agamamu?' 
  3. 'Siapa Nabimu?' 
Saat ini mungkin kita akan mudah untuk menjawab tiga pertanyaan Alam kubur tersebut. Namun yakinkah kita akan bisa menjawabnya ketika telah terbujur menjadi mayat? Yakinkah lisan kita akan sanggup menjawab pertanyaan tersebut? 
Amalan Menjawab Tiga Pertanyaan Alam Kubur

Terdapat amalan yang memudahkan kita untuk menjawab tiga pertanyaan tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam hadits-hadits tentang kubur. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 

Pertama bahwa Allah yang berkuasa meneguhkan lisan orang beriman baik di dunia maupun akhirat 

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ (٢٧) 
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. Ibrahim ayat 27) 
Ayat diatas menjelaskan bahwa lisan orang-orang yang beriman akan diteguhkan Allah di dunia dan akhirat. Dan di alam kubur sebagai alam transisi dunia dan akhirat, manusia tidak memiliki kuasa apapun termasuk lisannya. Hanya Allah yang berkuasa. 

Kedua tiga pertanyaan malaikat tersebut hanya dapat dijawab oleh orang yang beriman. Hingga dihamparkanlah permadani untuknya di surga, dibukakan baginya pintu-pintu surga dan diberikan kepadanya pakaian surga serta wangian surga 

dari Al Bara bin azib berkata bahwa 

"Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk melihat jenazah seorang laki-laki Anshar, kami pun tiba di pemakaman. Ketika lubang lahad telah dibuat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk, lalu kami ikut duduk di sisinya. Kami diam, seakan-akan di atas kepala kami ada burung. Saat itu beliau memegang sebatang kayu yang ditancapkan ke dalam tanah, beliau lalu mengangkat kepalanya dan bersabda: "Mintalah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur." Beliau ucapkan kalimat itu hingga dua atau tiga kali. Demikianlah tambahan dalam hadits Jarir.
Beliau melanjutkan: "Sungguh, mayat itu akan dapat mendengar derap sandal mereka saat berlalu pulang, yakni ketika ditanyakan kepadanya: 'Wahai kamu, siapa Rabbmu? Apa agamamu? Dan siapa Nabimu?'
-Hannad menyebutkan: Beliau bersabda:- "Lalu ada dua malaikat mendatanginya seraya mendudukkannya. Malaikat itu bertanya: 'Siapa Rabbmu?' Ia menjawab: 'Rabbku adalah Allah.' Malaikat itu bertanya lagi: 'Apa agamamu?' Ia menjawab: 'Agamaku adalah Islam.' Malaikat itu bertanya lagi: 'Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian ini?' ia menjawab: 'Dia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Malaikat itu bertanya lagi: 'Apa yang kamu ketahui?' Ia menjawab: 'Aku membaca Kitabullah, aku mengimaninya dan membenarkannya.' Dalam hadits Jarir ditambahkan: "Maka inilah makna firman Allah: {Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman} hingga akhir ayat. (Ibrahim: 27) kemudian kedua perawi sepakat pada lafadz: Beliau bersabda: "Kemudian ada suara dari langit yang menyeru: 'Benarlah apa yang dikatakan oleh hamba-Ku, hamparkanlah permadani untuknya di surga, bukakan baginya pintu-pintu surga dan berikan kepadanya pakaian surga.' Beliau melanjutkan: "Kemudian didatangkan kepadanya wewangian surga, lalu kuburnya diluaskan sejauh mata memandang."
Beliau melanjutkan: "Jika yang meninggal adalah orang kafir, maka ruhnya akan dikembalikan kepada jasadnya. Saat itu datanglah dua malaikat seraya mendudukkannya. Kedua malaikat itu bertanya: 'Siapa Rabbmu?' Ia menjawab: 'Hah, hah, hah, aku tidak tahu.' Malaikat itu bertanya: 'Apa agamamu?' Ia menjawab: 'Hah, hah, aku tidak tahu.' Malaikat itu bertanya lagi: 'Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian ini?' ia menjawab: 'Hah, hah, aku tidak tahu.' Setelah itu terdengar suara dari langit: 'Ia telah berdusta. Berilah ia hamparan permadani dari neraka, berikan pakaian dari neraka, dan bukakanlah pintu-pintu neraka untuknya.' Beliau melanjutkan: "Kemudian didatangkan kepadanya panas dan baunya neraka. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulangnya saling berhimpitan." Dalam hadits Jarir ditambahkan: Beliau bersabda: "Lalu ia dibelenggu dalam keadaan buta dan bisu. Dan baginya disediakan sebuah pemukul dari besi, sekiranya pemukul itu dipukulkan pada sebuah gunung niscaya akan menjadi debu." Beliau melanjutkan: "Laki-laki kafir itu kemudian dipukul dengan pemukul tersebut hingga suaranya dapat didengar oleh semua makhluk dari ujung timur hingga ujung barat -kecuali jin dan manusia- hingga menjadi debu." Beliau meneruskan ceritanya: "Setelah itu, ruhnya dikembalikan lagi." Sunan Abu Daud 4127 

Hadits di atas menjelaskan bahwa orang yang beriman dapat menjawab karena membaca Kitabullah (Alqur’an), ia mengimaninya dan membenarkannya. 

Ketiga Orang Kafir dan Munafik tidak dapat menjawabnya. Sehingga dibukakan baginya pintu menuju neraka, dan malaikat akan memukulnya sekali pukul dengan alat pemukul yang dapat didengar oleh semua makhluk kecuali jin dan manusia. 

dari Abu Sa'id Al Khudri berkata: 
"Aku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat jenazah, lalu beliau bersabda: "Hai para manusia, sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya, apabila seseorang telah dikuburkan dan teman-temannya meninggalkannya, maka datanglah malaikat dengan membawa alat pemukul ditangannya, ia lalu mendudukkannya dan berkata: 'Apa yang engkau katakan tentang orang ini (Nabi Muhammad)? ' Jika ia seorang mukmin maka ia mengatakan: 'Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.' Maka Malaikat itu berkata: 'Engkau benar.' Kemudian dibukakan baginya pintu menuju ke neraka, lalu malaikat itu berkata: 'Ini adalah tempatmu jika engkau kafir terhadap Tuhanmu, adapun jika engkau beriman maka inilah tempatmu.' Lalu dibukalah untuknya pintu menuju surga, maka iapun ingin bangkit menuju ke surga, tetapi malaikat itu berkata: 'Tinggallah' kemudian ia melapangkan kuburnya. Adapun jika orang kafir atau munafik, malaikat itu berkata kepadanya: 'Apa yang engkau katakan tentang orang ini? ' Ia menjawab: 'Aku tidak tahu, aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, ' malaikat berkata: 'Engkau tidak tahu, tidak mau membaca maka engkau tidak mendapatkan hidayah, ' lalu dibukakan untuknya pintu menuju surga, malaikat itu kemudian berkata: 'Ini adalah tempatmu sekiranya engkau mau beriman kepada Rabbmu, adapun jika engkau kafir kepada-Nya, maka sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla akan menggantikan itu untukmu.' Kemudian dibukakan baginya pintu menuju neraka, dan malaikat tersebut memukulnya sekali pukul dengan alat pemukul yang dapat didengar oleh semua makhluk kecuali jin dan manusia." Sebagian dari para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, tidaklah seseorang yang malaikat berdiri di hadapannya dengan membawa alat pemukul ditangannya, kecuali ia akan hilang akalnya seketika itu?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah menetapkan kepada orang-orang beriman dengan perkataan yang benar." Musnad Ahmad 10577 

Hadits di atas menjelaskan bahwa Orang kafir dan munafik menjawab mereka tidak dapat menjawab karena mereka hanya mendengarkan orang-orang membicarakan sesuatu. Dan Malaikat mengatakan bahwa ia tidak tahu, tidak mau membaca (Alqur’an) maka ia tidak mendapatkan hidayah, ' 

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa amalan yang memudahkan seseorang untuk menjawab tiga pertanyaan alam kubur adalah dengan membaca Alquran. Yaitu membaca dengan mengimaninya dan membenarkannya hingga mendapatkan hidayah. 

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا (١٤) 
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". (QS. Al Israa ayat 14) 
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar