Menjenguk sahabat dunia di neraka dan menolongnya

Hamba-hamba Allah adalah bukanlah manusia tanpa dosa, tapi mereka adalah manusia yang diberikan kesempatan Allah untuk dibersihkan dari dosa dan kesalahan . hingga mereka termasuk orang-orang dimuliakan dalam surga yang penuh nikmat. 

إِلا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (٤٠)أُولَئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَعْلُومٌ (٤١)فَوَاكِهُ وَهُمْ مُكْرَمُونَ (٤٢)فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (٤٣) 

40. tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). 41. mereka itu memperoleh rezki yang tertentu, 42. Yaitu buah-buahan. dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan, 43. di dalam syurga-syurga yang penuh nikmat. (QS. Ash Shaaffat ayat 40-43) 

Didalam surga tersebut para ibadallah diberikan nikmat kerajaan-kerajaan dengan takhtanya. Minuman surga yang nikmat tiada tara yang belum pernah dirasakan di dunia. Dan pedamping hidup yang menyejukam hati dan mata serta tidak pernah berubah menua. 

عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ (٤٤)يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ (٤٥)بَيْضَاءَ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ (٤٦)لا فِيهَا غَوْلٌ وَلا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُونَ (٤٧)وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ (٤٨)كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَكْنُونٌ (٤٩) 
44. di atas takhta-takhta kebesaran berhadap-hadapan. 45. Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir. 46. (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. 47. tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya. 48. di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, 49. seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik. (QS. Ash Shaaffat ayat 44-49) 
Menjenguk sahabat dunia di neraka dan menolongnya

Suatu ketika di dalam surga sekitar ±18,5 juta-20 juta tahun setelah hari kiamat atau ±4,35-5,75 juta tahun setelah di surga (berdasarkan perhitungan perbandingan hari akhirat dan dunia sebagaimana disebut dalam buku jejak Perjalanan Akhirat). Seorang Abdullah (hamba Allah) berbicara dengan pendamping-pendampingnya (bidadarinya) tentang seorang sahabatnya ketika di dunia. Yaitu seorang sahabat yang meragukan tentang hari berbangkit, bahwa ia tidak percaya bahwa setelah mati akan dibangkitkan kembali. Saat ini ia ada di neraka 

فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ (٥٠)قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ (٥١)يَقُولُ أَئِنَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِينَ (٥٢)أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَدِينُونَ (٥٣) 
50. lalu sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap. 51. berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman, 52. yang berkata: "Apakah kamu sungguh-sungguh Termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)? 53. Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, Apakah Sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?" (QS. Ash Shaaffat ayat 50-53) 

Lalu Hamba Allah tersebut mengajak para bidadadrinya tersebut untuk mengunjungi sahabatnya tersebut ke tengah-tengah neraka yang apinya menyala-nyala. 

قَالَ هَلْ أَنْتُمْ مُطَّلِعُونَ (٥٤) 
berkata pulalah ia: "Maukah kamu meninjau (temanku itu)?" (QS. Ash Shaaffat ayat 54) 

Dengan didampingi para bidadarinya, mereka memasuki neraka dan mengunjungi sahabatnya ketika di dunia yang hampir mencelakakannya. Alangkah gagahnya dan terhormatnya seorang hamba Allah penduduk surga mau mengunjungi sahabatnya sedang di hukum di neraka. 

فَاطَّلَعَ فَرَآهُ فِي سَوَاءِ الْجَحِيمِ (٥٥) 
Maka ia meninjaunya, lalu Dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala. (QS. Ash Shaaffat ayat 55) 
Ketika di neraka, hamba Allah tersebut menceritakan kepada sahabatnya yang dineraka tentang penyesatannya ketika di dunia. Ia bersyukur karena nikmat Allah hingga tidak termasuk orang yang celaka 

قَالَ تَاللَّهِ إِنْ كِدْتَ لَتُرْدِينِ (٥٦)وَلَوْلا نِعْمَةُ رَبِّي لَكُنْتُ مِنَ الْمُحْضَرِينَ (٥٧)أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَ (٥٨)إِلا مَوْتَتَنَا الأولَى وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (٥٩) 
56. ia berkata (pula): "Demi Allah, Sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku, 57. Jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku Termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka). 58. Maka Apakah kita tidak akan mati?, 59. melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)? (QS. Ash Shaaffat ayat 56-59) 
Dan Hamba Allah yang beramal telah memperoleh kemenangan yang besar. 

إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (٦٠)لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ (٦١) 
60. Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar. 61. untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja"(QS. Ash Shaaffat ayat 60-61) 
Dan pada hari tersebut pula hamba Allah memberikan syafa’atnya sesuai kedudukannya. 

Hal ini dinyatakan dalam hadits dari Sa’id al khuldry bahwa

Sehingga ketika orang-orang mu'min terbebas dari neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidaklah salah seorang dari kalian yang begitu gigih memohon kepada Allah didalam menuntut al haq pada hari kiamat untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka, mereka berseru: wahai rabb kami, mereka selalu berpuasa bersama kami, salat bersama kami, dan berhaji bersama kami.” 

Maka dikatakan kepada mereka: “keluarkanlah orang-orang yang kalian ketahui.” Maka bentuk-bentuk mereka hitam kelam karena terpanggang api neraka, kemudian mereka mengeluarkan begitu banyak orang yang telah di makan neraka sampai pada pertengahan betisnya dan sampai kedua lututnya. Kemudian mereka berkata: “ wahai rabb kami tidak tersisa lagi seseorang pun yang telah engkau perintahkan kepada kami.” 

Kemudian Allah berfirman: “kembalilah kalian, maka barangsiapa yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan seberat dinar, maka keluarkanlah dia.” Mereka pun mengeluarkan jumlah yang begitu banyak, kemudian mereka berkata: “wahai rabb kami, kami tidak meninggalkan di dalamnya seorangpun yang telah Engkau perintahkan kepada kami.” 

Kemudian Allah berfirman: “kembalilah kalian, maka barangsiapa yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan seberat setengah dinar, maka keluarkanlah dia.” Maka mereka pun mengeluarkan jumlah yang banyak. Kemudian mereka berkata lagi: “wahai Rabb kami, kami tidak menyisakan di dalamnya seorang pun yang telah Engkau perintahkan kepada kami.” 

Kemudian Allah berfirman: “kembalilah kalian, maka siapa saja yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan seberat biji jagung, keluarkanlah.” Maka merekapun kembali mengeluarkan jumlah yang begitu banyak. Kemudian mereka berkata: “wahai Rabb kami, kami tidak menyisakan di dalamnya kebaikan sama sekali.” Shahih Muslim 269
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar