73 Golongan Umat Islam termasuk tafsir Surah Al Fatiha (bag.2)

Pecahnya umat Islam dalam tujuh puluh tiga kelompok telah dijelaskan bahwa tafsirnya lebih condong kepada perbuatan umat, bukan siapa kelompoknya. 


dan secara umum73 golongan umat Islam tersebut terbagi atas empat kelompok yaitu 
1) 70 (tujuh Puluh) golongan musyrik
2) 1 (satu) Golongan orang kafir
3) 1(satu) golongan orang fasik, dan
4) 1 (satu) golongan yang berada di jalan lurus adalah mereka orang-orang mukmin yang mengikuti Allah (AlQuran) dan RasulNya (hadits).

Penafsiran ini merupakan tafsir surat Al fatiha ayat 6-7. 

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧) 
6. Tunjukilah Kami jalan yang lurus, 7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. Al Fatiha ayat 6-7) 

Ayat ke-6 dan 7 surat Al Fatiha menjelaskan bahwa terdapat empat jalan yaitu 
1) jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang diberi nikmat Allah; bukan jalan mereka yang dimurkai  dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
2) jalan yang tidak lurus (bengkok) , yaitu jalan orang-orang tidak diberi nikmat Allah
3)  jalan yang tidak lurus (bengkok) yaitu jalan orang-orang yang dimurkai Allah 
4) Jalan  yang tidak lurus (bengkok) yaitu jalan orang-orang yang sesat.

Bahwa adanya jalan lain selain jalan yang lurus yaitu jalan yang bengkok disebutkan dalam surah an Nahl 

وَعَلَى اللَّهِ قَصْدُ السَّبِيلِ وَمِنْهَا جَائِرٌ وَلَوْ شَاءَ لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ (٩) 
dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. dan Jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar). (QS. An Nahl ayat 9) 

Manusia cenderung mengikuti dunia dan nafsu keinginan sehingga memilih jalannya bengkok berliku, padahal Allah telah menjelasakan jalan yang lurus. Hal ini karenanya setiap manusia dibebaskan memilih jalan hidupnya. 

Bagi orang yang ingkar berarti mengkhinati fitrahnya. dan Bagi orang-orang yang berada dijalan lurus berarti mereka menjalankan sumpah dan kesaksiannya ketika di alam ruh. 

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا (١٧٢) 
dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (QS. Al A’Raaf ayat 172) 

Kesaksian tersebut mengikat setiap jiwa agar tidak ada manusia yang beralasan bahwa 
1)  Mereka termasuk orang-orang lengah 

أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ 
(kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS. Al A’Raaf ayat 172) 
2) Mereka hanyalah keturunan nenek moyang yang telah mempersekutukan Allah 
3) mereka hanya mengikuti perbuatan orang-orang sesat pada waktu lalu 

أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ (١٧٣) 
atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua Kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang Kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka Apakah Engkau akan membinasakan Kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" (QS. Al A’Raaf ayat 173)

Namun karena manusia lebih memperturutkan hawa nafsu dan duniawinya sehingga lebih memilih tiga jalan yang bengkok ketimbang satu jalan yang lurus.
Dan Insya Allah penjelasan 72 golongan umat Islam yang memilih jalan yang bengkok dan berliku akan disampaikan dalam tulisan berikutnya.


Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar