“Hei .. Ucok.. bangun.. bangun.. udah jam berapa ini.. jam berapa kau nya sholat subuh..,” teriak sang emak sambil menggoreng telur untuk serapan.
Hei... ucok, yang tak sekolahnya kau.. ko tengok itu jam berapa, bangun kau.., atau perlu kubawa ember baru kau bangun.”kembali sang berteriak lebih kencang.
Setelah sekian waktu si ucok belum bangun, sang emakpun membawa ember dengan air dingin mengguyur siucok. Dan dengan megap-megap siucokpun terbangun..
“ada apa, mak. Ada apa mak.. kog basah, mak?” tanya ucok
“ko tanya lagi kenapa basah, gak tengok itu udah terang, gak sekolah kau rupanya.” Repet sang emak.
“Macem mana mamak, yg udah pikun nya mamak? khan ini hari libur.” Kata si ucok dengan bangga
“pikun pula ko bilang, Jadi mentang-mentang libur, bisa bangun siang-siang kau. Gak sholat subuh rupanya kau.” Jawab si emak lagi (memang kalau emang memang tak pernah salah.. hehe.. dan memang tak pantas untuk dilawan)
Ilustrasi di atas mungkin sepenggal cerita kehidupan keluarga dipagi hari. Si emak-emak kerap berteriak di pai hari untuk membangunkan anak-anak. Menjadi rame karena anak-anak sulit dibangunkan.
Tahu kah anda bahwa secara ilmu kedokteran, bahwa telinga tidak berfungsi ketika seseorang dalam tidur yang sangat nyenyak atau bahasa luarnya non-REM (Rapid Eye Movement)? Makanya jangankan teriakan emak-emak, suara bom jatuh saja mungkin ia tidak akan terbangun, Jikam emang ia sangat nyenyak dan tenang dalam tidurnya.
Fakta unik ketika tidur inilah yang kemudian menjadi saran bagi kita kalau mau membangun orang lagi tidur akan lebih baik menggunakan sentuhan daripada suara. Demikian juga kalau tidur tidak perlu menggunakan headset karena tidak akan didengar dan yang rusak malah bagian telinga bagian lainnya yaitu konklea.
Dan tahukah Anda bahwa fakta unik ketika tidur pendengaran munasia tidak berfungsi telah disebutkan dalam alquran?
Dalam surat Al kahfi yang merupakan surat yang banyak mengungkapkan ilmu pengetahuan modernyang mengungkapkan fakta unik ketika tidur dalam ayat tentang sekelompok pemuda yang ditidurkan selama tiga ratus tahun lebih.
فَضَرَبْنَا عَلَى آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا (١١)ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا (١٢)
11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,
12. kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).(QS. Al Kahfi ayat 11-12)
Dalam ayat 11 surat alkahfi disebutkan bahwa Allah menutup telinga mereka (فَضَرَبْنَا عَلَى آذَانِهِمْ )dan tidak disebutkan dengan kata ditidurkan. Padahal ayat sesudahnya disebutkan dengan kata dibangunkan. Secara logika tentunya akan lebih tepat jika ayat 11 menggunakan kata tidur. Allah maha mengetahui segalanya dan penggunaan kata yang mungkin kita anggap kurang cocok atau tidak nyambung ternyata mengandung hikmah yang dalam.
Secara tidak langsung Allah telah mengingatkan manusia bahwa menutup telinga mereka dapat bermakna bahwa ketika manusia tiduur telinganya tidak difungsikan. Subhanallah ternyata tidak hanya penggunaan kata susunan kata dalam alquran juga mengungkapkan ahwa fakta ilmiah .
Fakta ilmiah surat al kahfi ini semakin melengkapi hikmah yang telah penulis sebutkan dalam tulisan sebelumnyanya yaitu :
Semoga melalui tulisan dapat memotivasi umat Islam untuk dapat menggali hikmah hikmah dan ilmupengetahuan yang belum terungkap dalam alquran.
Posting Komentar
Posting Komentar