Keutamaan Melihat Allah Pada Hari Kiamat

Aneh jika ada umat yang ingin atau dapat melihat Allah. Melihat Allah bukanlah terlarang, namun ada waktunya untuk itu. Jika permintaan itu mau dikabulkan saat di dunia, apa bedanya dengan yang terjadi kaum nabi musa. 

Bahwa melihat Allah dengan terang adalah salah satu permintaan kepada Nabi Musa oleh kaumnya sebagai syarat agar mereka beriman. Hingga Allah mengazab mereka dengan disambar halilintar. Namun Allah membangkitkan mereka kembali agar timbul rasa syukur. 
Keutamaan Melihat Allah Pada Hari Kiamat

Namun kebanyakan mereka adalah kaum yang yang tidak bersyukur dan menganiaya diri sendiri. Hal ini disebutkan dalam Alquran 

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ (٥٥)ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٥٦)وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (٥٧) 
55. dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum Kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya". 56. setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur. 57. dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka Menganiaya kami; akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri. (QS. Al Baqarah ayat 55-57) 

Melihat Allah adalah keutamaan yang diberikan Allah kepada orang mukmin di hari kiamat. Orang mukmin akan dapat melihat Allah seperti halnya dapat melihat bulan purnama ketika langin tanpa awan. 

Oleh karenanya pada hari kiamat manusia secara umum terbagi yaitu 

1) Orang Mukmin dapat Melihat Allah 

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ (٢٢)إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ (٢٣) 

22. Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. 23. kepada Tuhannyalah mereka melihat. (QS. Qiyamah ayat 22-23) 

Lebih lanjut dalam hadits disebutkan dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa 
sekelompok manusia pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, 'Wahai Rasulullah! Apakah kami melihat Rabb kami pada Hari Kiamat?" Beliau menjawab, "Apakah kalian berdesak-desakan dalam melihat matahari di siang hari yang terang tanpa awan?" Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah." Beliau pun berkata: "Apakah kalian berdesak-desakan dalam melihat bulan di malam purnama yang tidak ada awannya?" Mereka menjawab, "Tidak." Lalu beliau bersabda: "Tidaklah kalian berdesak-desakan dalam melihat Rabb kalian, melainkan sebagaimana kalian (tidak) berdesak-desakan dalam melihat salah satu dari keduanya. Shahih Muslim 269 

2) Orang-Orang Durhaka Terhalang Melihat Allah 

كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (١٤)كَلا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ (١٥)ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ (١٦) 
14. sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. 15. sekali-kali tidak, Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. 16. Kemudian, Sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.(QS. Al Muthaffifiin ayat 14-16) 

Dalil-dalil di atas menjelaskan bahwa dapat melihat Allah pada hari kiamat merupakan gambaran bahwa mereka adalah orang yang dapat melintasi sirath atau tidak hingga akhirnya menjadi penghuni surga atau neraka.
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar