Memuji Allah namun Tanpa Sadar Justeru MenghinaNya

Anda pasti sering mendengar orang-orang yang bersyukur atau memuji Allah karena berhasil atau sukses atas sesuatu. Namun tahukah Anda bahwa sebagian dari ungkapan rasa syukur atau pujian tersebut justeru malah menghina Allah. Bahkan tidak jarang menjadi pengikaran terhadap sifat Allah.
Memuji Allah namun Tanpa Sadar Justeru MenghinaNya

Coba perhatikan kata-kata pujian berikut ini :

1) Terima kasih Ya Allah, Engkau telah mendengar do’aku. Hari ini skripsiku telah ditandatangani dosen pembimbing. 

2) Alhamdulillah ya.. Allah, terima kasih atas kebaikanMu hari ini kami telah berhasilkan mendapatkan kemenangan.

Adakah yang aneh dengan pujian atau ungkapan syukur tersebut? Silahkan...!



Coba bedakan dengan pernyataan ini :

“Hei, Syahrini .. cantik kali lah tas mu itu!!!,.....seperti tas branded kulihat... minjam punya siapa? 



Bagaimana sudah kelihatan seperti apa pujian terhadap Allah di atas?

Kalimat di atas memang agak sedikit berbeda namun cukuplah menjadi analoginya. Kalimat dibawah menyiratkan bahwa awalnya dipuji namun kemudian dijatuhkan eh ditimpa tangga juga. udah cantik-cantik tas,dan dipuji .. eh malah diejek pula dengan kata “seperti” yang berarti dituduh “memang bukan tas branded” dan ditambah lagi dengan “minjam punya siapa makin jatuhlah. Ini namanya habis dipuji.

Seperti hal itu yang terjadi pada kalimat pujian kepada Allah di atas. Rasa syukur dan Memuji Allah namun Tanpa sadar malah MenghinaNya. Mari kita lihat kalimatnya :

1) Rasa terima kasih disampaikan karena skripsinya telah diteken dosennya. Oleh karenanya ia bersyukur dengan kalimat “Terima kasih Ya Allah, Engkau telah mendengar do’aku.” Kalimat ini bersayap bahwa secara tersirat menyatakan bahwa selama ini Allah tidak mendengar do’anya. Apakah ia beranggapan skripsinya disetujui baru setelah do’anya didengar Allah padahal Allah Maha Mendengar. Apakah hal ini bentuk pengingkaran terdapat sifat Allah yang maha mendengar? Karena sesungguhnya hal itu merupakan salah satu nama dari 99 nama Allah. Dan terdapat keutamaan surga bagi orang yang hafal, mengamalkan dan membenarkan, dan menjaganya 99 asmaul husna .

Dari Abu Hurairah

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama. Barang siapa yang hafal, mengamalkan dan membenarkan, dan menjaganya akan masuk Surga." Sunan Tirmidzi 3430


2) Rasa syukur disampaikan karena mendapat kemenangan dengan kalimat “Alhamdulillah ya.. Allah, terima kasih atas kebaikanMu hari ini”. Apakah dengan kalimat ia beranggapan bahwa Allah pernah berbuat tidak baik kepadanya?

Bukankah Allah maha pemurah dan semua yang ada di langit dan bumi tunduk pada hukumnya.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَيُمْسِكُ السَّمَاءَ أَنْ تَقَعَ عَلَى الأرْضِ إِلا بِإِذْنِهِ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ (٦٥)

Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (QS. Al Hajj ayat 65)

Dan Allah sedikitpun tidak berbuat zalim kapada manusia.

إِنَّ اللَّهَ لا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَكِنَّ النَّاسَ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (٤٤)
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia Itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus ayat 44)

Bahkan kepada orang zalim sekalipun allah memberikan penangguhan waktu terhadap azab mereka.

وَلا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الأبْصَارُ (٤٢)
dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, (QS. Ibrahim ayat 42)

Berdasarkan dua contoh kalimat di atas terlihat bahwa ketika Memuji Allah namun Tanpa sadar kita justeru malah Menghina Allah. Dan banyak ayat-ayat lain yang justeru dengan kita langgar karena kalimat tersebut. Semoga kita dapat memahami apa yang kita lisankan sehingga tidak menjerumuskan kita pada perbuatan secara tanpa sadar ternyata mengingkari Allah.
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar