Hikmah Pemuda Alkahfi Dalam Memegang Kebenaran sekalipun sendiri dan Meninggalkan kemewahan

Kebenaran selalu menjadi barang yang mahal dalam kehidupan. Mahal karena kebenaran menjadi sulit dan langka untuk didapatkan. Seperti hal prinsip ekonomi yang barang yang langka akan menjadi mahal. 

Terlebih di akhir zaman antara benar dan salah sangat tipis, sehingga terkadang sulit untuk membedakannya. Perselisihan dan perdebatan yang ada justeru terkadang makin membingungkan mana yang benar dan sepertinya semuanya benar? 

Namun tidak perlu khawatir karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah meninggalkan petunjuk. Hingga kebenaran akan selalu terlihat sekalipun ditutupi dengan kepalsuan, kebohongan dan penyesatan. Kebenaran akan terlihat jelas dan terang sebagaimana malam terlihat seperti terangnya siang. 

Dari 'Irbadl bin Sariyah berkata: 

وَعَظَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ هَذِهِ لَمَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا قَالَ قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيغُ عَنْهَا بَعْدِي إِلَّا هَالِكٌ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِمَا عَرَفْتُمْ مِنْ سُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَعَلَيْكُمْ بِالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّمَا الْمُؤْمِنُ كَالْجَمَلِ الْأَنِفِ حَيْثُمَا قِيدَ انْقَادَ 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kami satu nasehat yang membuat air mata mengalir dan hati menjadi gemetar. Maka kami berkata kepada beliau: "Ya Rasulullah, sesungguhnya ini merupakan nasihat perpisahan, lalu apa yang engkau wasiatkan kepada kami?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku telah tinggalkan untuk kalian petunjuk yang terang, malamnya seperti siang. Tidak ada yang berpaling darinya setelahku melainkan ia akan binasa. Barangsiapa di antara kalian hidup, maka ia akan melihat banyaknya perselisihan. Maka kalian wajib berpegang teguh dengan apa yang kalian ketahui dari sunnahku, dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjukk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham. Hendaklah kalian taat meski kepada seorang budak Habasyi. Orang mukmin itu seperti seekor unta jinak, di mana saja dia diikat dia akan menurutinya." Sunan Ibnu Majah 43 

Dan dalam hadits tersebut, Nabi juga menyatakan untuk mendengar dan mengikuti kebenaran tanpa melihat siapa yang menyampaikan. Karena perintahnya ikuti sekalipun kebenaran itu disampaikan oleh seorang budak habasyi (euthopia). 

Dan kebenaran juga tidak ditentukan oleh jabatan, pendidikan atau kedudukan seseorang jika memang keimanan mereka rusak. Tidak sedikit kita melihat pembesar, intelektual dan tokoh agama yang nyeleneh. Untuk itu sangat tepat wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengikuti dengan teguh Alquran dan sunnahnya serta sunnah para Khulafaur Rasyidin sebagai petunjuk, atau dengan bahasa Nabi “gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham” diatas telah meninggalkan 
Hikmah Pemuda Alkahfi Dalam Memegang Kebenaran sekalipun sendiri dan Meninggalkan kemewahan

Berkaitan dengan keteguhan memegang kebenaran dapat kita lihat pada kisah beberapa pemuda yang ditidurkan selama 300 tahun lebih sebagai hikmah dalam mencari kebenaran. Kisah pemuda ini merupakan salah satu kebesaran Allah yang ditunjukkan kepada manusia hingga akhir zaman dan yang diceritakan dalam surat Al Kahfi. 

أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا (٩) 

atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka Termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? (QS. Al Kahfi ayat 9) 

Kisah yang mengagumkan ini dalam dalam kitab agama lainnya disebut dengan The Seven Sleepers. Dan dari kisah Israiliyat bahwa para pemuda tersebut diantaranya termasuk juga pembesar kerajaan, yang memiliki pangkat, jabatan dan kekayaan. 

Namun mereka tidak menerima penyesatan yang dilakukan terjadi di negeri mereka. pangkat, jabatan, kekayaan dan semua kemewahan dunia mereka tinggalkan dan pergi berlindung ke gua dan bermohon untuk diberikan petunjuk jalan yang lurus. 

إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا (١٠) 
(ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)." (QS. Al Kahfi ayat 10) 

Kisah para pemuda ini juga memperlihatkan bahwa kebenaran tidaklah ditentukan oleh jumlah atau banyaknya pendukung. 

سَيَقُولُونَ ثَلاثَةٌ رَابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَا يَعْلَمُهُمْ إِلا قَلِيلٌ فَلا تُمَارِ فِيهِمْ إِلا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلا تَسْتَفْتِ فِيهِمْ مِنْهُمْ أَحَدًا (٢٢) 

nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka. (QS. Al Kahfi ayat 22) 

Ayat di atas menjelaskan akan ada penafsiran berbeda tentang jumlah pemuda yang ditidurkan tersebut, dan Alquran telah menjelaskannya. Namun yang menjadi poinnya adalah berapa jumlah mereka? Tiga, lima, tujuh. Dapat kita katakan mereka sendirian jika dibanding jumlah penduduk negeri. Jumlah mereka tidak seberapa dengan jumlah penduduk negeri yang tersesat tersebut. Berapa banyak penduduk yang diam dengan kesesatan yang dilakukan oleh raja dan pemerintahannya. 

Demikian halnya berapa umat yang mengikuti nabi Luth ketika negeri sodom di hancurkan? berapa banyak umat ikut di kapal nabi Nuh ketika negerinya ditenggelamkan? Bandingkan dengan kaum yang tinggal di negeri kehancuran tersebut. Sama juga halnya kebenaran tidak ditentukan oleh jumlah dapat dilihat mana lebih banyak antara penduduk surga atau neraka? 

Kesabaran akan menjadikan kebenaran selalu menjadi pemenang. Meskipun hal itu harus menunggu ratusan tahun sebagaimana para pemuda ditidurkan selama tiga ratus tahun. (lihat Berapa lama Pemuda Al kahfi di dalam Gua) Dan Mereka dibangunkan kembali dan hidup bersama dengan umat yang beriman dan bertuhan kepada Allah. 

وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا (٢٥) 
dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi). (QS. Al Kahfi ayat 25) 

Itulah mahalnya kebenaran hingga Allah telah menyiapkan surga yang penuh kenikmatan. Dan orang-orang memegang teguh kebenaran di salah satu tempat disurga yang tertinggi yaitu surga firdaus dengan gelar shiddiqin. (lihat Buku Jejak Perjalanan Akhirat dan Syafa'at)
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar