Perbedaan kata Memperkaya Makna :
Menyingkap Perjalanan Orang-orang Kafir dan Munafik di Sirath pada Hari Kiamat.
Perbedaan dalam tafsir Alquran bisa terjadi karena ada perbedaan arti kata. Bahkan artinya bila diterjemahkan seperti tidak nyambung atau berbeda jauh. Hal ini yang terkadang membuat kita saling berdebat bertahan dengan pendapat masing-masing. Padahal bisa jadi perbedaan arti katanya justeru memperkaya makna.
Sebagai contoh ayat tentang perjalanan orang kafir atau munafik di Sirath pada hari kiamat.
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٢٠)
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqarah ayat 20)
Kata (قَامُوا ) adalah fiil madhi yang diterjemahkan Mereka telah berhenti. Namun kata tersebut juga dapat berarti mereka bangkit atau berdiri, karena kata (قَامُوا ) berasal dari kata (قَام ) yang setidaknya dapat berarti dia berhenti, berdiri, atau bangkit.
Jika dilihat ketiga arti tersebut memang sepertinya tidak berhubungan satu dengan lainnya. Dan kata (قَامُوا ) sepertinya tidak cocok diterjemaahkan dengan mereka berdiri atau mereka bangkit, karena kondisi orang kafir dan munafik ketika kilat menyinari mereka berjalan, tentu tidak mungkin mereka kemudian berjalan atau bangkit?
Jika masing-masing bertahan dengan terjemahaan yang dimilikinya, otomatis perdebatan tak berujung tidak bisa terelakkan.
Padahal jika ketiga arti tersebut dapat menjadikan pemahaman kita terhadap ayat tersebut yang menjelaskan bagaimana kondisi perjalanan orang orang kafir dan munafik ketika di Sirath pada hari kiamat. Yaitu
- Bahwa Perjalanan menuju Neraka bagi orang-orang Kafirditempuh dengan berjalan dibawah sirath sedangkan orang munafik berjalan di atas sirath kemudian dijatuhkan ke neraka.
- Bahwa kondisi Perjalanan baik orang kafir maupun munafik dalam keadaan gelap gulita yang berlapis yang bahkan mereka tidak dapat melihat tangan mereka sendiri. Dan kondisi jalan yang licin penuh aral rintang, dan disamping terdapat besi-besi pengait seperti tumbuhan berduri yang siap mencabik-cabik mereka.
- Bahwa ketiga terjemaah kata (قَامُوا ) yang berarti mereka berhenti, berdiri, atau bangkit adalah benar semuanya. Karena ada diantara mereka yang berjalan dengan Merangkak, dan merayap dan bahkan ada diantara mereka yang berjalan dengan wajahnya sesuai dengan tingkat dosanya. Mereka berjalan ketika kilat menyambar, bisa dibayang berapa lama cahaya karena kiat menyambar. Selama itu mereka berjalan dan ketika sudah gelap maka (قَامُوا ) mereka berhenti, mereka bangkit dan mereka berdiri. Dan ketika kilat kembali menyambar penglihatan mereka, maka mereka pun berjalan lagi dengan cara sesuai tingkatan dosanya, ada yang merangkak, ada yang merayap dan ada berjalan dengan wajahnya. Demikian seterusnyaperjalanan orang kafir hingga sampai jarak 40 tahun dari Neraka, mereka sudah yakin bakal menjadi penghuninya, maka merekapun dilemparkan kedalamnya ketempat yang sempit dalam keadaan terbelenggu. Sedangkan orang-orang munafik dijatuhkan dari jembatan sirath yang tingginya 70 tahun lemparan batu daru dasar neraka.
Dari uraian diatas didapatkan bahwa Perbedaan kata dapat Memperkaya Makna. Perbedaan kata (قَامُوا ) yang berarti mereka berhenti, berdiri, atau bangkit yang seyogyanya seperti kata yang tidak berhubungan adalah justeru perbedaan kata menjadikan pemahaman yang utuh tentang bagaimana perjalanan orang-orang kafir dan munafik di sirath ketika hari kiamat.
Oleh karena hikmah dari tulisan ini adalah kehati-hatian mematahkan pendapat orang lain yang berbeda dengan kebenaran pendapat yang kita miliki. Jika belum jelas dalil yang mematahkan suatu kebenaran, maka lebih bijak menjaga toleransi dan terus menggali InsyaaAllah akan diberikan petunjuk untuk itu.
Adapun dalil-dalil secara lengkap dalam dilihat dalam buku Jejak perjalanan akhirat dan syafaat atau buku Kemunafikan Orang Netral dalam kitab munafik. Buku dapat didownload melalui web hikmah 313 bagian buku.
Posting Komentar
Posting Komentar