Sebelumnya pembahasan hikmah ari kita refresh dulu tentang virus corona ini. Sebagai virus wabah penyakit awalnya hanya sekitar china dengan fokus di wuhan. Kita umat diseluruh dunia terperangah seakan virus ini hanya menjangkiti orang- orang china saja. Tidak jarang juga diantara yang mencap itu sebagai azab bagi mereka atas perlakukannya terhadap muslim uighur dan lainnya.
Namun beberapa waktu terakhir wabah corona mulai menyebar ke seluruh dunia secara cepat terutama di tiga negara korea selatan italia dan iran. Kenapa ini bisa terjadi?
Kita kembalikan ke hadits bahwa
Sa’ad bin abi Waqqash bahwa ia pernah bertanya pada Usamah bin Zaid:
أَنَّهُ سَأَلَ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ مَاذَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الطَّاعُونِ فَقَالَ أُسَامَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ رِجْزٌ أُرْسِلَ عَلَى طَائِفَةٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَوْ عَلَى طَائِفَةٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ الشَّكُّ فِي الْحَدِيثِ فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ قَالَ أَبُو النَّضْرِ فِي حَدِيثِهِ لَا يُخْرِجُكُمْ إِلَّا فِرَارًا مِنْهُ
"Apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam tentang penyakit tha'un (kolera)?, " Usamah menjawab: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam bersabda: "Ia merupakan dosa yang dikirimkan kepada bani Isra`il atau sekelompok umat sebelum kalian, " -ia ragu-ragu dalam redaksi haditsnya- "Bila kalian mendapatkan suatu negeri yang terkena wabah itu, maka janganlah memasukinya, dan bila wabah tersebut menjangkiti negeri yang kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri tersebut." Musnad Ahmad 20768
Tapi apa yang terjadi? Yang justeru sebaliknya dari hadits ini. Dilarang memasuki justeru dimasuki diantaranya untuk menjemput. Dilarang keluar dari negeri tersebut, sebagian justeru pada melarikan diri dan sebagian dijemput oleh pemerintahnya. Wajar jika virus tersebut bisa menyebar dan menular meskipun pemerintah china melakukan lockdown secara ketat.
Padahal Khalifah umar Ibnu khattab sudah memberikan contoh bagaimana Beliaudengan rombongan besar dari madinah ke syam tapi bergitu dengan sargh disebut ada wabah penyakit di syam. Beliau langsung musyawarah.
Abu Ubaidah bin Jarrah bertanya: 'Apakah engkau akan lari dari takdir Allah? ' maka Umar menjawab: 'Kalau saja yang berkata bukan kamu, wahai Abu 'Ubaidah! Ya, kami lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain. Bagaimana pendapatmu, jika kamu memiliki unta kemudian tiba di suatu lembah yang mempunyai dua daerah, yang satu subur dan yang lainnya kering, tahukah kamu jika kamu membawanya ke tempat yang subur, niscaya kamu telah membawanya dengan takdir Allah. Apabila kamu membawanya ke tempat yang kering, maka kamu membawanya dengan takdir Allah juga.' Ibnu Abbas berkata: "Kemudian datanglah Abdurrahman bin 'Auf, dia tidak ikut hadir (dalam musyawarah) karena ada keperluan. Dia berkata: "Saya memiliki kabar tentang ini dari Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Jika kalian mendengar suatu negeri terjangkit wabah, maka janganlah kalian menuju ke sana, namun jika dia menjangkiti suatu negeri dan kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dan lari darinya." Ibnu 'Abbas berkata: "Lalu Umar memuji Allah kemudian pergi." Shahih Bukhari 5288
Itu sikap khalifah ketika mempimpin rombongan tidak mengorbankan pasukannya dengan memilih takdir Allah yang lebih baik. Ini yang dijadikan sebagai dasar untuk melakukan lockdown ketika terjadi wabah penyakit seperti corona.
Jadi Kenapa corona bisa juga memasuki atau menyerang negeri-negeri muslim. Sudah jelas?
Karena kita juga abai dengan kaidah dari Nabi Shalla Allahu 'alaihi wa sallam ketika terjadi wabah menular.
Jadi benar disebutkan alquran bahwa
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (٣٠)
dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy Syuraa ayat 30)
dan menyikapi sebuan virus hal ini mayoritas negeri-negeri muslim melakukan pembatasan terhadap masjid masjid dan pengumpulan massa atau tabligh pengajian akbar dan lainnya. Arab saudi langsung menutup pintu umroh dan shalat berjamaah di masjid masjid lain selain masjidil dan nabawi. Tidak heran jika masjid2 ada yang mengumandangkan adzan dengan tambahan ashsholatu fii buyutikum.
Ya itu memang itu telah dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan shabat. diantaranya
Ibnu Abbas berkata
- قَالَ لِمُؤَذِّنِهِ فِي يَوْمٍ مَطِيرٍ إِذَا قُلْتُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَلَا تَقُلْ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ قُلْ صَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا ذَلِكَ فَقَالَ قَدْ فَعَلَ ذَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّي إِنَّ الْجُمُعَةَ عَزْمَةٌ وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أُخْرِجَكُمْ فَتَمْشُونَ فِي الطِّينِ وَالْمَطَرِ
kepada Mu'adzinnya ketika hujan lebat: "Jika aku mengucapkan: ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH maka jangan kamu teruskan dengan: HAYYA 'ALASH SHALAH tapi serukanlah: SHALLU FI BUYUTIKUM (shalatlah kalian di rumah kalian masing-masing)."
Mendengar hal itu, orang-orang banyak mengingkarinya, maka Ibnu Abbas berkata: "Yang demikian itu telah di kerjakan oleh orang-orang yang lebih baik daripadaku, sesungguhnya jum'at merupakan suatu kewajiban, namun aku tidak bermaksud menyuruh kalian keluar rumah melalui jalan yang berlumpur lagi becek." Sunan Abu Daud 900
Oleh karenanya pembatasan masjid juga di ikuti oleh negara negara muslim lain seperti turki, malaysia dan singapura juga melakukan hal yang sama. Terakhir ini MUI juga melakukan hal yang sama bahkan memberikan batasan berjamaah hingga ramadhan dan shalat ied. Jadi diperkirakan ini cukup panjang. Mudahmudahan hal ini bisa dapat kita atasi sehingga Insya Allah ibadah Ramadhan Syawal hingga hari raya ied fitri tidak terkendala oleh corona.
Fatwa yang dikeluarkan baik ulama negara negara didunia seperti arab saudi mesir turki, hingga malaysia singapura termasuk MUI memang menimbulkan perbedaan tanggapan.
Harusnya kita bisa ambil dari sisi positif bahwa yang dilakukan para ulama negeri muslim adalah untuk menghindarkan umat dari kemusnahan karena wabah. Karena dua penyebab kemusnahan umat islam, disebutkan dari Mua`dzah Al-Adawiyah berkata
دَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَفْنَى أُمَّتِي إِلَّا بِالطَّعْنِ وَالطَّاعُونِ
: "saya menemui Aisyah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Umatku tidak akan musnah kecuali dengan pembunuhan dan wabah thoun." Musnad Ahmad 23869
Disamping itu kepatuhan pada ulama yang memiliki tanggungjawab dan otritas adalah kewajiban dan sanksi serius juga bag kita yang tidak mengikutinya.
An Nisaa ayat 59
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kewajiban bagi kita metaati mereka
المستدرك ٤٢٣: أَخْبَرَنِي أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلَمَةَ الْعَنْبَرِيُّ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ الدَّارِمِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، فِي قَوْلِهِ تَعَالَى: {أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ} [النساء: 59] يَعْنِي: «أَهْلَ الْفِقْهِ وَالدَّيْنِ، وَأَهْلِ طَاعَةِ اللَّهِ الَّذِينَ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ مَعَالِيَ دِينِهِمْ وَيَأْمُرُونَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ، وَيَنْهَوْنَهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ، فَأَوْجَبَ اللَّهُ طَاعَتَهُمْ» . »
dari Ibnu Abbas, bahwa
tentang firman Allah, "Taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri di antara kamu,” (QS. An-Nisa : 59) dia berkata, "Maksudnya adalah orang- orang ahli agama (kaum ulama), orang-orang yang taat kepada Allah yang mengajarkan ajaran-ajaran agama, beramar makruf dan nahi mungkar. Allah mewajibkan kita untuk menaati mereka." Al Mustadrak 423 dari riwayat 'Atha` dalam Sunan Darimi 221
bahkan ada juga hadits menyatakan sanksi atas ketidaktaatan kita kepada ulil amri Telah disebutkan dari Ibnu 'Abbas
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنْ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang tidak menyukai kebijakan amir (pemimpinnya) hendaklah bersabar, sebab siapapun yang keluar dari ketaatan kepada amir sejengkal, ia mati dalam jahiliyah." Shahih Bukhari 6530
Dalam Hadits lain disebutkan
Maka Ibnu Umar berkata
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ نَزَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَهُوَ مَفَارِقٌ لِلْجَمَاعَةِ فَإِنَّهُ يَمُوتُ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Beliau bersabda: 'Barangsiapa yang menarik tangannya dari ketaatan, ia datang pada hari kiamat sedang ia tidak memiliki hujjah. Dan barangsiapa mati sementara ia memisahkan diri dari jama'ah, ia mati dalam keadaan jahiliyah.'" Musnad Ahmad 6135
Kita Umat Islam memang diberikan karunia tidak takut dengan kematian. Karena kematian itu pasti, sudah ditetapkan siapa mati dimana dan kapan sudah ditetapkan. Jdi kematian bukan hanya karena corona, bahkan diatas tempat tidur didalam kamarnya tanpa anda gejala sakit apapun seseorang bisa mati.
Negeri-negeri islam tentu bukan seperti negeri komunis yang dapat melakukan yang mungkin tidak dapat banyak dilakukan negara negara lain seperti halnya negara negara muslim. Dan fatwa ulama dalam pembatasan shalat berjamaah bersifat kondisional karena keadaan darurat. Dimana pada Zaman Nabi dan sahabat pernah tidak melakukan shalat berjamaah karena hujan lebat, malam yang dingin, angin yang kencang. Karena hal itu dibolehkan shalat berjamaah dan jumatan dirumah, tentunya lebih dibolehkan sebagai alasan atau udzur karena penyebaran penyakit dari virus corona.
Oleh karena nya hati-hati jangan sampai karena perbedaan pandangan justeru muncul mengkafirkan sesama saudara muslim. Karena bagi yang membatasi shalat jamaah di masjid, hal ini adalah iktiar untuk memutus mata rantai virus dan mengatasinya. Dan pembatasan shalat berjamaah juga masih dalam tataran syariat bukan tauhid ataupun akidah yaitu takut akan kematian atau takut kepada corona mengalahkan takut kepada Allah.
Hindari Karena tuduhan kafir terhadap saudara muslim jika dapat berbalik .
Hikmah Virus corona menyerang Dunia bahwa
1. Memberikan azab kepada yang Allah kehendaki tapi Rahmat bagi mukmin
meskipun corona adalah musibah namun ia tetap merupakan rahmat bagi orang beriman.
'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa dia pernah mengabarkan kepada kami,
أَنَّهَا أَخْبَرَتْنَا أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَهَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ فَجَعَلَهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَنْ يُصِيبَهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ
bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai penyakit lepra, lantas Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahukan kepadanya: "Bahwa penyakit lepra merupakan azab yang Allah timpakan terhadap siapa yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Tidaklah seseorang yang berada di wilayah yang terjangkit penyakit lepra, kemudian ia tetap tinggal di negerinya dan selalu bersabar, ia mengetahui bahwa penyakit tersebut tidak akan mengjangkitinya kecuali apa yang Allah tetapkan kepadanya, maka baginya seperti pahalanya orang yang mati syahid." Shahih Bukhari 5293
2. Allah Naikkan derajat orang mukmin dengan Syahid. Tapi bukan otomatis ada lima syaratnya
mereka yang terkena wabah tha`un di tempat tinggalnya
lalu ia berdiam diri ditempat tinggalnya
ia sabar
ia berharap pahala
ia tahu wabah yang menimpanya itu merupakan ketetapan Allah
3. Lebih merekatkan hubungan keluargga dan sel sel kecil dalam lingkungan keluarga
4. Lebih merekatkan umat dilingkungan kerja. Karena orang yang biasa berjamaah rugi rasanya tidak berjamaah. Maka ia akan mencari jamaah dengan lingkungan kecilnya.
Abu Musa berkata:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Jika seorang hamba sakit atau bepergian (lalu beramal) ditulis baginya (pahala) seperti ketika dia beramal sebagai muqim dan dalam keadaan sehat". Shahih Bukhari 2774
5. Menjadi sarana tafakur untuk lebih meningkatkan kualitas ibadah wudhu, shalat, puasa dan lainnya dengan mengingat pada kematian dan hari kiamat.
6. Tumbuhnya imam imam baru
سنن أبي داوود ٤٩٣: حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبَّادٍ الْأَزْدِيُّ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ حَدَّثَتْنِي طَلْحَةُ أُمُّ غُرَابٍ عَنْ عَقِيلَةَ امْرَأَةٍ مِنْ بَنِي فَزَارَةَ مَوْلَاةٍ لَهُمْ عَنْ سَلَامَةَ بِنْتِ الْحُرِّ أُخْتِ خَرَشَةَ بْنِ الْحُرِّ الْفَزَارِيِّ قَالَتْ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَتَدَافَعَ أَهْلُ الْمَسْجِدِ لَا يَجِدُونَ إِمَامًا يُصَلِّي بِهِمْ
: Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abbad Al Azdi telah menceritakan kepada kami Marwan telah menceritakan kepadaku Thalhah, Ummu Ghurab dari 'Aqilah, seorang wanita dari Bani Fazarah, maula mereka dari Salamah binti Al Hurr, saudara wanita Kharasyah bin Al Hurr Al Fazari dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Diantara tanda-tanda Hari Kiamat, jama'ah Masjid saling dorong karena mereka tidak mendapatkan imam yang bisa mengimami mereka shalat." Sunan Abu Daud 493
7. dakwah dakwah baru melalui media online
jika dulu dominasi dor to door sekarang dari akun ke akun
8. Islam sebagai agama menjadi lebih populer dimata masyarakat dunia. Islamphobia yang selama ini menghiasi media menjadi lebih lunak. Bahkan mereka mau tidak mau mengikuti kebiasaan umat islam bahkan tidak jarang pula mereka berbondong2 masuk islam.
9. Bumi kembali lebih bersih dari polusi umat Manusia
Posting Komentar
Posting Komentar