Hingga hari ke-22 penyebaran virus corona dan kematian cukup dibandingkan negara-negara lainnya dan ini cukup mengkhwatirkan perhatian serius. Di Indonesia masih terus mengemuka perdebatan antara pilihan lockdown dan sosial distance.
Lockdown yang artinya mengunci seluruh wilayah sehingga tidak ada pergerakan dari masyarakat dari luar dan kedalam. Hal ini efektif telah dilakukan di china, italia, spanyol dan malaysia. Dan secara Islam metode ini yang dianjurkan dengan kaidah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bahwaBila kalian mendapatkan suatu negeri yang terkena wabah itu, maka janganlah memasukinya, dan bila wabah tersebut menjangkiti negeri yang kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri tersebut." Musnad Ahmad 20768
Dan ini opsi telah diatur dalam UU no 6 tahun 2018 kekarantinaan. Hal ini tentu akan mengakibatkan bahwa kebutuhan seluruh masyarakat menjadi tanggungjawab pemerintah. Hal ini yang dikhawatirkan akan menjadi ekonomi merosot.
Sementara Pemerintah mengambil sikap untuk sosial distance yaitu pembatasan jarak antara manusia. Model ini yang dilakukan oleh korea selatan. Dan model ini harus didukung kesadaran dan kemampuan seluruh masyarakat. Sanggupkah masyarakat melakukan ini sementara mereka harus bekerja memenuhi kebutuhan hidup? dan sanggupkah masyarakat mengurangi kehidupan sosial yang melibatkan orang banyak seperti pesta, arisan termasuk ibadah didalamnya?
Sosial distance ini dipilih dengan harapan agar roda ekonomi tetap berputar. Namun sosial distance sedikit banyaknya juga akan tetap memukul ekonomi diantara masyarakat kecil diantara pedagang makanan dan minuman, jasa angkutan dan lainnya. Pemerintah tentang harus berpikir bagaimana melonggarkan kewajiban masyarakat yang terbebani dengan hutang bank dan lainnya. Dan jika penularan wabah virus semakin tinggi maka lockdown tetap menjadi pilihan terakhir. Semoga pemerintah tetap cepat dan jeli melihat kondisi sehingga tidak bertambah memburuk.
Kondisi yang ada menuntut umat untuk mandiri. Dan apapun pilihan pemerintah sosial distance atau lockdown tetap peluang bagi kita umat untuk berjihad. Dalam wabah virus ini sbelum telah dijelaskan ada tiga jihad yaitu kemanusiaan, ribath dan Harta. Jihad Kemanusiaan adalah jihad mereka terlibat langsung menyelamatkan manusia dan memutus penyebaran virus seperti paramedis, keamanan, informasi komunikasi. Dan Jihad ribath adalah bertahannya masyarakat di rumah-rumah sebagai perbatasan agar tidak tertular dan menulari virus. Sedangkan jihad harta adalah jihad masyarakat atas harta mereka untuk membantu mereka yang berjihad kemanusiaan dan ribath.
Jihad Harta dapat membantu melalui infak sumbangan untuk memenuhi kebutuhan peralatan dan makanan. Hal ini dapat kita dengan membantu kekurangan sarana dan prasarana para tenaga medis dan yang lainya yang berjihad di kemanusiaan. Sedangkan mereka yang berjihad ribath dengan bertahan dirumah, tentu lebih membutuhkan bahan makanan. Dengan Jihad harta ini, maka mereka termasuk membantu meringankan beban Masyarakat, para pejuang kemanusiaan dan pemerintah.
Adapun keutamaan dan pahala berjihad harta setidaknya ada 15 yaitu
Keutamaan di dunia.
(1) Harta mereka tidak akan berkurang
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Tidaklah harta seorang berkurang karena sedekah, Sunan Tirmidzi 2247
(2) Hartanya diganti sepuluh kali lipat
dari Anas radliyallahu 'anhu, ia berkata:
كَانَ الرَّجُلُ يَجْعَلُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّخَلَاتِ حَتَّى افْتَتَحَ قُرَيْظَةَ وَالنَّضِيرَ وَإِنَّ أَهْلِي أَمَرُونِي أَنْ آتِيَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْأَلَهُ الَّذِي كَانُوا أَعْطَوْهُ أَوْ بَعْضَهُ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَعْطَاهُ أُمَّ أَيْمَنَ فَجَاءَتْ أُمُّ أَيْمَنَ فَجَعَلَتْ الثَّوْبَ فِي عُنُقِي تَقُولُ كَلَّا وَالَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَا يُعْطِيكَهُمْ وَقَدْ أَعْطَانِيهَا أَوْ كَمَا قَالَتْ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَكِ كَذَا وَتَقُولُ كَلَّا وَاللَّهِ حَتَّى أَعْطَاهَا حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ عَشَرَةَ أَمْثَالِهِ أَوْ كَمَا قَالَ
Seseorang memberikan kebun kurma kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika Bani Quraizhah dan Bani Nadlir dapat ditaklukkan. Orang itu berkata: "Sesungguhnya keluargaku menyuruh aku untuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu meminta apa yang telah aku berikan atau sebagiannya." Sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan kebun kurma itu kepada Ummu Aiman. Lalu Ummu Aiman datang dan meletakkan kain di leherku seraya berkata: "Sekali-kali tidak. Demi Dzat Yang tidak ada sesembahan selain Dia, janganlah engkau berikan kepada mereka karena engkau telah memberikannya kepadaku." Atau sebagaimana yang telah dikatakan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kamu mendapatkan bagian segini." Ummu Aiman berkata: "Tidak, demi Allah." Akhirnya beliau memberikan kepadanya. Perawi berkata: Aku kira dia (Anas) berkata: "Sepuluh kali lipat atau sekitar itu atau sebagaimana yang telah dikatakan." Shahih Bukhari 3811
(3) Hartanya Diganti dengan berlipat ganda dan akan berkembang
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ (١٨)
Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul- Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (Qs. Hadid ayat 18)
dari Abu Hurairah ia berkata:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَصَدَّقَ امْرُؤٌ بِصَدَقَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا طَيِّبًا إِلَّا وَضَعَهَا حِينَ يَضَعُهَا فِي كَفِّ الرَّحْمَنِ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُرَبِّي لِأَحَدِكُمْ التَّمْرَةَ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ فَصِيلَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ أُحُدٍ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang bersedekah dengan sesuatu yang berasal dari usaha yang baik, dan tidak Allah menerima kecuali yang baik, melainkan ia telah meletakkannya ketika ia meletakkannya di telapak tangan Allah yang Maha Pengasih. Dan sesungguhnya Allah akan mengembangkan satu biji kurma salah seorang dari kalian sebagaimana salah seorang dari kalian mengembangkan anak kuda atau anak unta hingga menjadi seperti gunung Uhud." Sunan Darimi 1613
(4) Keberkahan Harta
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ (٢٧٦)
Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. QS. Albaqarah 276
(5) Menolak bencana atas dirinya
Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah (HR. Imam Baihaqi)
(6) Menghapus fitnah atas dirinya, hartanya dan tentangganya
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Fitnah seseorang terhadap keluarga, harta dan tetangganya yang(dosanya) bisa dihapus dengan shalat, sedekah, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran." Shahih Muslim 5150
(7) melapangkan dada dan hati
Abu Hurairah dia berkata:
ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلَ الْبَخِيلِ وَالْمُتَصَدِّقِ كَمَثَلِ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا جُبَّتَانِ مِنْ حَدِيدٍ قَدْ اضْطُرَّتْ أَيْدِيهِمَا إِلَى ثُدِيِّهِمَا وَتَرَاقِيهِمَا فَجَعَلَ الْمُتَصَدِّقُ كُلَّمَا تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ انْبَسَطَتْ عَنْهُ حَتَّى تَغْشَى أَنَامِلَهُ وَتَعْفُوَ أَثَرَهُ وَجَعَلَ الْبَخِيلُ كُلَّمَا هَمَّ بِصَدَقَةٍ قَلَصَتْ وَأَخَذَتْ كُلُّ حَلْقَةٍ بِمَكَانِهَا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَأَنَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بِإِصْبَعِهِ هَكَذَا فِي جَيْبِهِ فَلَوْ رَأَيْتَهُ يُوَسِّعُهَا وَلَا تَتَوَسَّعُ
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam membuat perumpamaan orang yang bakhil dan orang yang suka bersedekah seperti dua orang yang memakai dua jubah dari besi, mulai dari payudara (dada) sampai tulang selangka mereka berdua. Jika orang tersebut ingin berinfak, maka baju besinya melebar atau bergerak hingga menutupi ujung jarinya dan menghilangkan bekas jalannya. Jika orang yang bakhil ingin berinfak, baju besinya mengerut, dan setiap baju besi tetap di tempatnya (tidak melebar) hingga mengambilnya dengan tulang selangkanya atau dengan lehernya." Abu Hurairah berkata: 'Aku menyaksikan bahwa ia melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam memberi isyarat dengan jari-jarinya dengan melebarkan tameng besi, namun aku melihat baju tersebut tidak melebar.' Shahih Bukhari 5351
2, Keutamaan di Alam kubur dan Hari kiamat
(8) Dihapuskan dosanya
sedekah dapat menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api. Sunan Tirmidzi 558
(9) Menghapus dosa orang telah meninggal
dari Abu Hurairah,
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَبِي مَاتَ وَتَرَكَ مَالًا وَلَمْ يُوصِ فَهَلْ يُكَفِّرُ عَنْهُ أَنْ أَتَصَدَّقَ عَنْهُ قَالَ نَعَمْ
bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Ayahku telah meninggal dunia dan meninggalkan harta, namun dia tidak memberi wasiat terhadap harta yang ditinggalkannya, dapatkah harta itu menghapus dosa-dosanya jika harta tersebut saya sedekahkan atas namanya?" beliau menjawab: "Ya." Shahih Muslim 3081
(10) Terlepas dari Penyesalan alam kubur
(11) Diganjar Pahala 700 kali lipat di Akhirat
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (٢٦١)
perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (Qs. Al Baqarah ayat 261)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang mengeluarkan sedekah di jalan Allah, maka akan ditulis baginya menjadi tujuh ratus kali lipat kebaikan."
(12) Allah ganti dengan 700 Unta Padang Mahsyar
dari Abu Mas'ud Al Anshari dia berkata:
جَاءَ رَجُلٌ بِنَاقَةٍ مَخْطُومَةٍ فَقَالَ هَذِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكَ بِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ
Seorang laki-laki datang dengan menuntun seekor unta yang telah diikat dengan tali kekangnya seraya berkata: "Ini saya berikan untuk berjuang di jalan Allah." Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mudah-mudahan pada hari kiamat kamu akan mendapatkan tujuh ratus unta beserta tali kekangnya." Shahih Muslim 3508
3, Keutamaan di Akhirat
(13) Masuk Surga dari Pintu Sedekah
dari Abu Hurairah bahwa
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ فِي الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى أَحَدٍ يُدْعَى مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang bersedekah sepasang kuda perang untuk membela agama Allah (fi sabilillah), maka ia akan dipanggil kelak di dalam surga, 'Wahai hamba Allah! Inilah pahala kebaikanmu.' Siapa yang rajin shalat, dia akan dipanggil dari pintu shalat: dan siapa yang ikut berjihad untuk menegakkan agama Allah, dia akan dipanggil dari pintu jihad: dan siapa yang rajin bersedekah, dia akan dipanggil dari pintu sedekah: dan siapa yang rajin berpuasa, dia akan dipanggil dari pintu AR ROYYAN." Kemudian Abu Bakar bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah orang yang dipanggil dari semua pintu itu sekaligus?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ya, ada, dan aku mengharap kamulah salah seorang dari mereka." Shahih Muslim 1705
(14) Masuk Surga dari pintu Mana saja bagi yang mensedekahkan sepasang karena sedekah sepasang kuda
Abu Hurairah berkata:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ دَعَاهُ خَزَنَةُ الْجَنَّةِ كُلُّ خَزَنَةِ بَابٍ أَيْ فُلُ هَلُمَّ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَلِكَ الَّذِي لَا تَوَى عَلَيْهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barngsiapa yang bersedekah sepasang kuda perang untuk membela agama Allah (fi sabilillah), maka ia akan dipanggil kelak oleh penjaga surga, bahkan setiap penjaga pintu surga mengatakan, 'kemarilah.'" Kemudian Abu Bakar berkata: "Wahai Rasulullah, itulah orang yang tidak ada kebinasaan baginya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, saya berharap kamu termasuk salah seorang dari mereka." Shahih Muslim 1706
(15) Menjauhkan dari api neraka
صحيح ابن حبان ٤٧٣: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ الْحَوْضِيُّ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ مُحِلِّ بْنِ خَلِيفَةَ، عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ.
Shahih Ibnu Hibban 473: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, Hafash bin Umar Al Haudhi menceritakan kepada kami, dari Syu’bah, dari Muhalli bin Khalifah, dari Adi bin Hatim, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah api neraka meskipun dengan (bersedekah) separuh kurma. Dan jika kalian tidak mempunyainya, maka (jauhilah api neraka itu) dengan (berbicara menggunakan) kalimat yang baik” 232 1:2
Kenapa disebut jihad harta?
(1) karena sedekah yang diberikan untuk dijalan Allah.
(2) Ad dharuriyyatul khams, yaitu lima pokok hukum islam, dengan menjaga Agama (Ad Diien), Jiwa (An Nafs), akal (Al Aqlu), keturunan (An Naslu) dan harta (Al Maal)
(3) Ia mendapatkan pahala jihad kemanusian dan ribath karena ia turut memfasilitasi sehingga saudaranya dapat berjihad kemanusiaan dan ribath dengan baik.
Kapan jihad harta terbaik dilakukan? ketika sehat sebelum virus corona menjangkit diri dan lingkungannya
dari Abu Hurairah, ia berkata:
قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ حَرِيصٌ تَأْمُلُ الْبَقَاءَ وَتَخْشَى الْفَقْرَ وَلَا تُمْهِلَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ
Seseorang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama?" Beliau berkata: "Engkau bersedekah dalam keadaan sehat, bersemangat dan mengharapkan tetap hidup, serta khawatir mengalami kekurangan, dan engkau tidak menunda hingga setelah nyawa telah sampai di tenggorokan engkau mengatakan: 'Untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.' Dan sungguh harta tersebut telah menjadi milik Fulan." Sunan Abu Daud 2481
Bagaimana berjihad harta sementara kita tidak memilikinya?
(1) Berusaha dengan tangannya, sehingga ia bisa memberi manfaat untuk dirinya dan bersedekah.' atau
(2) Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan.' atau
(3) Menyuruh untuk melakukan kebaikan atau menyuruh melakukan yang ma'ruf' atau
(4) Menahan diri dari kejahatan, atau
(5) Melike, komentar masukan atau share postingan ini! ini akan termasuk berjihad harta karena jika ada yang berjihad harta, berjihad kemanusiaan atau jihad karena berita yang anda like, komentari atau bagikan maka anda akan mendapatkan pahala yang sama dengan mereka dapatkan tanpa mengurangi pahala mereka.
Abu Musa Al Asy'ari , dia berkata:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ فَيَعْمَلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَوْ لَمْ يَفْعَلْ قَالَ فَيُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ قَالَ فَيَأْمُرُ بِالْخَيْرِ أَوْ قَالَ بِالْمَعْرُوفِ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ قَالَ فَيُمْسِكُ عَنْ الشَّرِّ فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wajib bagi setiap muslim untuk bersedekah." Para sahabat bertanya: "Bagaimana jika ia tidak mendapatkannya? ' Beliau bersabda:: 'Berusaha dengan tangannya, sehingga ia bisa memberi manfaat untuk dirinya dan bersedekah.' Mereka bertanya: 'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? ' Beliau bersabda: 'Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan.' Mereka bertanya: 'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? ' Beliau bersabda: 'Menyuruh untuk melakukan kebaikan atau bersabda: menyuruh melakukan yang ma'ruf' dia berkata: 'Bagaimana jika ia tidak dapat melakukannya? ' Beliau bersabda: 'Menahan diri dari kejahatan, karena itu adalah sedekah baginya.' Shahih Bukhari 5563
dari Abu Hurairah bahwasanya
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun." Shahih Muslim 4831
Posting Komentar
Posting Komentar