Jawaban seputar Puasa Arafah, haji, qurban dan Hari Tasyrik ketika berbeda waktu Arab saudi dengan negara lain

Menjawab Pertanyaan Seputar Pertanyaan Puasa Arafah dan hari raya Haji yang berbeda dengan Waktu wukuf Arafah dengan penetapan pemerintah setempat




Menjawab Pertanyaan Seputar Pertanyaan Puasa Arafah dan hari raya Haji yang berbeda dengan Waktu wukuf Arafah dengan penetapan pemerintah setempat.

Pertanyaan ini menjadi penting karena bisa jadi kita berpuasa justeru pada waktu yang haram. dan terdapat keutamaan puasa arafah

dari Abu Qatadah bahwasanya 

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ


Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: " Puasa hari 'Arafah -saya berharap dari Allah- dapat menghapuskan dosa-dosa setahun sebelumnya dan juga tahun sesudahnya." (perawi) berkata: dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Abu Sa'id. Abu 'Isa berkata: hadits Abu Qatadah merupakan hadits hasan. Para ulama mensunnahkan puasa 'Arafah kecuali jika berada di 'Arafah. Sunan Tirmidzi 680


Maka adapun beberapa pertanyaan yang sering muncul adalah sebagai berikut :

1. Puasa Arafah ikut wukuf di arafah atau ikut pemerintah?

sebelum dijawab kita koreksi dulu pertanyaaan kenapa? 

pertanyaan ini tidak seimbang, karena memberikan penafsiran bahwa seakan-akan orang yang berpuasa arafah mengikuti waktu wukuf arafah tidak taat pemimpin atau ulil amri. Padahal orang berpuasa ikut waktu ikut arafah juga mengikut keputusan pemimpin dan ulil amri. yakni Pemerintah Arab saudi yakni mahkamah agung arab saudi setelah menerima kesaksian mereka yang melihat hilal. Atau mengikuti ulil amri pada wilayah dilaksanakannya wukuf arafah dan ibadah haji,

sehingga tidak muncul persepsi bahwa orang yang berpuasa arafah mengikuti waktu wukuf arafah adalah orang yang tidak taat pada pemimpin atau ulil amri, Padahal sama=sama  mengikuti pemimpin atau ulil amri, hanya bedanya orang yang berpuasa arafah sesuai waktu wukuf arafah mengikuti pemerintah arab saudi sebagai ulil amri dalam urusan wukuf arafah dan haji. sedangkan yang disebut orang yang berpuasa arafah mengikut pada keputusan pemerintah adalah taat pada pemimpin atau ulil amri lokal dimana dia berada seperti warga malaysia dia ikut keputusan pemerintah malaysia, dia di indonesia mengikuti keputusan Pemerintah Indonesia.

Apakah boleh dan Sah memilih salah diantara keduanya. boleh dan sah saja? masing tentu memiliki dalil dan dasar masing masing. silahkan dan saling menghormati dan menghargai.

Namun yang terbaik adalah kita mengikuti keputusan pemerintah arab saudi karena mereka adalah ulil amri dalam perkara arafah dan ibadah haji. dan jika semua mengikutinya maka pemerintah lokal-lokal juga mengikutinya, maka akan memudahkan umat menyatukan kalender Islam dunia menjadi satu hari satu tanggal dan tidak menyebabkan kebingungan ditengah-tengah umat karena perbedaan waktu ibadah islam.

Jawaban ini disusun berdasarkan kajian Buku Masjidil Haram menyatukan Kalender Islam Dunia


Bukankah ada dalil yang mengedepankan persatuan 

sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ

“Puasa kalian ditetapkan tatkala mayoritas kalian berpuasa, hari raya Idul Fithri ditetapkan tatkala mayoritas kalian berhari raya, dan Idul Adha ditetapkan tatkala mayoritas kalian beridul Adha.” (HR. Tirmidzi no. 697. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani).

Imam Tirmidzi ketika menyebutkan hadits ini berkata,

وَفَسَّرَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ إِنَّمَا مَعْنَى هَذَا أَنَّ الصَّوْمَ وَالْفِطْرَ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَعُظْمِ النَّاسِ

“Para ulama menafsirkan bahwa hadits ini yang dimaksud adalah berpuasa dan berhari raya bersama al jama’ah dan mayoritas manusia”. 

Hadits ini yang ditafsirkan bahwa yang dimaksud Abu ‘Isa At Tirmidzi adalah berpuasa dengan pemerintah (ulil amri), bukan dengan ormas atau golongan tertentu. dan berpuasalah dan berhari rayalah bersama pemerintah. Kalau ketetapan pemerintah berbeda dengan wukuf di Arafah, tetap ketetapan pemerintah yang diikuti.

dan sudah kita jelaskan sebelumnya bahwa jangan ditafsirkan 

bahwa orang yang berpuasa arafah mengikuti waktu wukuf arafah adalah orang yang tidak taat pada pemimpin atau ulil amri, Padahal keduanya sama=sama  mengikuti pemimpin atau ulil amri, hanya bedanya orang yang berpuasa arafah sesuai waktu wukuf arafah mengikuti pemerintah arab saudi sebagai ulil amri dalam urusan wukuf arafah dan haji. sedangkan yang disebut orang yang berpuasa arafah mengikut pada keputusan pemerintah adalah taat pada pemerintah lokal

dan justeru kita mau mengedepankan persatuan justeru seharusnya kita mengikuti keputusan pemerintah arab saudi sebagai ulil amri dalam urusan wukuf arafah dan haji. kenapa? karena merekalah yang mayoritas diikuti oleh umat muslim diseluruh dunia, 43 negara mengikutinya dan bahkan seluruh perwakilan muslim seluruh dunia sedang berkumpul di tanah suci mekah untuk ibadah wukuf arafah dan haji



Jika ada pertanyaan lain silahkan disampaikan, insyaallah kita bahas bersama



Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar