APAKAH MENGHARAPKAN SYAFA’AT MENJADI TUJUAN UTAMA UMAT?

 APAKAH MENGHARAPKAN SYAFA’AT MENJADI TUJUAN UTAMA UMAT?

Dinukil dari Buku Jejak Perjalanan Akhirat dan Syafa’at

APAKAH MENGHARAPKAN SYAFA’AT MENJADI TUJUAN UTAMA UMAT?

 

A.  Lima macam Syafa’at

1) Syafa’at di alam dunia yaitu pertolongan di dunia tapi tidak boleh menentang hukum Allah

2) Syafa’at di alam Kubur melalui doa seperti shalat, ziarah

3) Syafa’at di alam mahsyar

4) Syafa’at di Alam Sirath

5) Syafa’at di alam Akhirat atau Surga

Dalam perkembangannya syafa’at identik dengan pertolongan hari akhirat. Syafa’at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk umatnya agar dapat masuk surga. Namun terdapat perbedaan pendapat dalam umat apakah  kita perlu mengharapkan syafa’at atau tidak?

 

B. Dalil dalil bahwa Mendapatkan Syafaat bukanlah Tujuan utama Umat di Akhirat

Ada beberapa dalil yang menguatkan bahwa mengharapkan syafa’at bukanlah tujuan utama umat, yaitu sebagai berikut

1. Perbedaan pendapat Ali bin Abi Thalib disebutkan tidak mengharapkan syafaat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara Mu’awiyah mengharapkannya

Dari Buraidah, ia berkata bahwa Ia bertamu ke kediaman Mu'awiyah tiba-tiba ada seseorang berbicara kemudian Buraidah berkata: Hai Mu'awiyah, izinkan aku berbicara. Mu'awiyah berkata: Silahkan. Ia menilai akan menyampaikan pembicaraan seperti yang telah disampaikan yang lainnya, kemudian Buraidah berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Aku berharap memberi syafaat pada hari kiamat sejumlah pohon dan potongan tanah liat di atas bumi." Buraidah berkata: Apa kau mengharapkannya wahai Mu'awiyah sementara 'Ali bin Abi Thalib Radliyallahu'anhu tidak mengharapnya? Musnad Ahmad 21865

2. Syafaat Tidak diberikan kepada Anas bin Malik

Ketika Anas bin Malik RA bermohon syafa’at, Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam menjawab akan memberikan untuk mereka bukan untuknya.

سَأَلْتُ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَشْفَعَ لِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ قَالَ أَنَا فَاعِلٌ بِهِمْ

saya memohon Nabiyullah Shallallahu'alaihi wasallam untuk memberiku syafaat pada hari kiamat, Anas bin Malik  radhiyallahu'anhu berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menjawab: "saya melakukannya untuk mereka ", Musnad Ahmad 12360

3. Syafaat untuk pelaku dosa besar

syafaat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam hanya untuk pelaku dosa besar sebagaimana dalam hadits dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Syafa'atku untuk ummatku yang berbuat dosa dosa besar." (Sunan Tirmidzi 2360) Sunan Ibnu Majah 4300

 

4. Syafaat diberikan kepada orang yang menyeberang sirath secepat berlari atau lebih lambat.

Bahwa dijembatan sirath ada 9 golongan manusia yaitu Mereka yang menyeberang secepat seperti kilat atau sekejap mata,  hembusan angin, burung terbang, kuda-kuda yang berlari kencang, dan hewan tunggangan. Dan syafaat diberikan kepada mereka yang menyeberang secepat seperti orang berlari, orang berjalan,  orang merangkak,dan orang merayap

5. Syafaat untuk mereka yang mengabaikan kebenaran alquran dan Rasulullah (QS. Al A’Raaf ayat 52-53)

6. Orang mendapat syafaat bergelar jahanamiyun dan dileher tertulis orang yang dibebaskan Allah

dalam hadits lain dari Imran bin Hushain  bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:"Suatu kaum dari ummatku pasti akan keluar dari neraka dengan Syafa'atku, mereka dinamakan Al Jahannamiyyun (orang-orang neraka jahannam)."  (Sunan Tirmidzi 2525)

(Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Lalu (AzzaWaJalla) mengeluarkan berlipat ganda dari yang telah dikeluarkan dan ditambah semisalnya lagi lalu tertulis dalam leher-leher mereka orang-orang yang telah dibebaskan AzzaWaJalla kemudian mereka memasuki syurga dan mereka diberi nama Jahannamiyun (bekas penduduk neraka Jahannam). (Musnad Ahmad 13967)

7. Syafaat diberikan setelah

1) Setelah mukmin yang diberi cahaya selamat (Musnad Ahmad 14194)

2) Setelah penduduk syurga memasukinya dan penduduk neraka memasuki neraka

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika penduduk syurga dan penduduk neraka telah disendiri-sendirikan, maka penduduk syurga memasukinya dan penduduk neraka memasuki neraka. Para rasul pun berdiri dan mereka memberi syafa'at. (para rosul) berkata: pergilah. Siapa yang kau kenal keluarkan. Lalu mereka mengeluarkannya, mereka dalam keadaan terbakar lalu mereka dibawa ke sungai yang bernama sungai Al Hayat". (Musnad Ahmad 13967)

3) Setelah hangus terbakar (Shahih Muslim 271)

 

C. Tujuan Utama Umat Dunia Akhirat

Manakah yang lebih baik jadi pemberi Syafaat atau penerima syafaat? Tentulah pemberi syafaat karena nikmat dan kedudukan yang mereka dapatkan.  Hal ini dapat terlihat bahwa

1. Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengajarkan kita jika meminta surga, mintalah surga firdaus

Beliau bersabda: "Sesungguhnya di surga itu ada seratus derajat (kedudukan) yang Allah menyediakannya bagi para mujahid di jalan Allah dimana jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi. Untuk itu bila kalian minta kepada Allah maka mintalah surga Firdaus karena dia adalah tengahnya surga dan yang paling tinggi. Aku pernah diperlihatkan bahwa diatas Firdaus itu adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah dimana darinya mengalir sungai-sungai surga." Shahih Albukhari 2581

Disurga Firdaus inilah Pemberi syafaat bertempat tinggal yang kekal di akhirat. Merekalah penghuni surga dengan derajat tinggi. Disinilah surganya para syuhada yang memberikan syafaat untuk 70 penghuni rumahnya

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Orang yang syahid diberi hak untuk memberikan syafa'at kepada tujuh puluh penghuni rumahnya Abu Daud 2160

Disini juga surganya sebaik baik teman sebagai disbutkan dalam surat An Nisaa ayat 69 yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya

Disurga firdaus ini juga tempat 70 ribu umat yang masuk surga tanpa hisab yang masuk surga melalui pintu aiman dengan saling bergandengan dan berhimpitan dengan wajah berseri dengan bercahaya seperti bulan purnama.

Dan disini juga surganya mereka  mereka beramal dan beribadah karena hanya mengharapkan ridha (wajah) allah.

2. Pemberi syafaat adalah mereka yang selamat dan minum dari air telaga alkautsar dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam senang umatnya banyak di telaga alkautsar.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya tiap-tiap nabi itu memiliki telaga, dan sesungguhnya mereka saling membangga-banggakan telaga siapakah di antara mereka yang paling banyak pengunjungnya, dan sesungguhnya aku berharap menjadi orang yang paling banyak pengunjungnya." Sunan Tirmidzi 2367

 

D. Syafa’at dan shalawat

Tujuan bershalawat sering disebutkan agar kita termasuk untuk yang mendapat syafaat. Bahwa memahami hadits-hadits shalawat yang dikaitkan dengan syafaat yaitu

1. Memahami dapat dianalogikan seperti BPJS kesehatan, bahwa kita akan mendapatkan klaim pengobatan dari BPJS ketika kita sakit, demikian juga syafaat diberikan ketika kita termasuk orang yang membutuhkan syafaat ketika di dunia, alam kubur, padang mahsyar, jembatan sirath, dan dineraka. Dan shalawat adalah premi kita untuk bisa mendapatkan klaim ketika sakit, namun untuk syafaat diberikan kepada mereka bersyahadat dan shalawat

2. Namun bedanya orang yang paling banyak bershalawat kedudukan bersama Nabi Shallallahu alaihi wassalam sebagaimana hadits "Orang yang paling dekat denganku pada hari Qiyamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku." Sunan Tirmidzi 446.

Dan yang paling dekat dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam adalah termasuk mereka akan memberikan syafaat. Oleh karenanya akan lebih afdol jika niat, doa atau tujuan bershalawat adalah agar kita termasuk orang yang paling dekat dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam akhirat, berkumpul bersama beliau di telaga Alkautsar, bersama beliau di firdaus yaitu surganya para Nabi dan sebaik baiknya teman atau setidaknya di surga Adn tempatnya surga orang orang dikumpulkan bersama keluarganya. Inilah surga-surga dimana penghuninya mengetahui dan mendapatkan kenikmatan melihat wajah allah karena beramal hanya mengharap ridha Allah.

Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar