Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu' Alaikum Warahmatullahi Wabarahkatuh
Judul tulisan di hari ke-9 bulan Ramadhan 1437 H ini agak lain dari biasanya. Berpuasa tapi termasuk golongan tersesat? Tentu sebuah judul yang agak diluar aneh karena puasa adalah kewajiban umat Islam. Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang ketiga. Bagaimana mungkin orang yang menjalankan ibadah puasa namun bisa termasuk golongan yang zalim dan tersesat? Hal masih terkait dengan orang yang berpuasa tanpa bersahur atau bersahur diluar waktu sahur.
Walaupun judulnya seperti itu, dibawa enjoy aja dulu dengan membuka diri dengan kebenaran. Dalam keadaan berpuasa Insya Allah kita dapat lebih dapat berpikir jernih. Dan ada juga do’a dalam Alquran yang bisa kita amalkan :
"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)". (QS. 3:8)
Apalagi saya orangnya masih belajar, oleh karenanya jangan dianggap tulisan ini seperti menghakimi. Enjoy aja anggap tulisan ini jadi bahan diskusi. Jika nantinya tulisan ini dianggap ada benarnya monggo dilaksanakan, Kalaupun nggak dikerjakan, nggak ada yang maksa, masing-masing mempunyai pertanggungjawaban masing-masing. Tulisan ini hanya bentuk tanggungjawab saya menyampaikan yang saya ketahui.
Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati, (QS. 2:159)
Jika ada yang salah dan khilaf, monggo dikoreksi untuk itu saya mohon maaf,kebetulan masih dalam bulan yang penuh barokah. Mudah-mudahan ini bisa jadi diskusi, syukur-syukur malah bisa jadi ketemu titik terang tentang Puasa, Imsak dan Sahur. (Jadi teringat kisah Gerhana Matahari Total yang baru lalu, yang ternyata membuka tabir bahwa shalat gerhana ada 5 versi tergantung kondisi gerhananya dan tidak hanya 2 rakaat dan dilakukan dengan 2 kali rukuk setiap rakaatnya seperti yang kita lakukan selama ini dan ternyata ada 5 model Shalat gerhana yang pernah dilakukan Rasulullah SAW).
Kembali ke judul bahwa Berpuasa Tapi Termasuk Golongan Tersesat adalah kesimpulan sementara dari tulisan sebelumnya yaitu :
Adapun garis besar dari tulisan diatas bahwa agar tidak termasuk orang yang berpuasa tapi termasuk golongan zalim dan tersesat yaitu sebagai berikut :
1. Bersahurlah karena itu adalah kewajiban atau syarat berpuasa bagi umat islam, yang kedudukannya sama seperti berwudhu sebagai syarat untuk mendirikan shalat.
2. Bersahurlah pada waktu sahur (sahar) yaitu waktu diantara Imsak dan adzan Subuh. Jika bersahur diluar waktu tersebut (waktu subuh) agar berlaku hati-hati, jangan sampai terbit matahari.
3. Jika tidak bersahur sama sekali, maka lebih baik baginya memilih batal berpuasa, dan menggantinya di hari lain (jika puasa wajib) daripada berpuasa namun mengikuti puasa ahli kitab.
4. Jika kita sedang berpuasa agar tidak mencela yang berbuka dan yang berbuka tidak mencela yang berpuasa. (HR. Bukhari 1811)
Tanya Jawab untuk pernyataan orang yang berpuasa tapi termasuk golongan umat yang zalim dan tersesat adalah sebagai berikut :
Pertanyaan : Apakah benar bersahur itu syarat atau kewajiban bagi orang berpuasa? Karena Rasulullah pernah berpuasa tanpa bersahur ?
Jawab : Lihat Hadits tentang puasa wishal (berturut) Rasulullah melarang sahabat untuk mengikutinya berpuasa wishal kecuali bersahur. Puasa tanpa sahur pernah dilakukan Nabi SAW, namun belau melarang untuk diikuti. Karena Allah memberi beliau makan ketika tidur.
Pertanyaan :
Bagaimana Jika kita bangun kesiangan lewat waktu imsak atau lewat adzan subuh atau sudah terbit matahari sehingga tidak bisa bersahur ?
Jawaban :
1. Jika kesiangan lewat waktu imsak namun masih sempat jumpa waktu sebelum adzan subuh, masih dapat bersahur dengan makanan cepat saji atau dengan menu terbaik umat Islam yaitu buah kurma dan seteguk air.
2. Jika kesiangan lewat adzan subuh namun belum terbit matahari, masih diperbolehkan bersahur sepanjang belum terbit matahari. Rasulullah pernah bersahur demikian.
3. Jika kesiangan hingga terbit matahari, lebih baik membatalkan puasa. Namun tetap menghormati hari ramadhan. Puasa yang tinggal dapat diganti pada hari yang lain diluar bulan ramadhan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengikuti petunjukNya. Jika ada kurang atau berlebihan dalam tulisan ini silahkan saran dan kritiknya sebagai sarana kita mencapaikan kesempurnaan. Mohon maaf atas hal itu dan kepada Allah saya mohon ampun.
Tulisan terkait :
1. Keberkahan Makanan pada Orang Bersahur
2. Kurma Makanan Sahur Terbaik bagi Mukmin
3. Kisah Puasaku Dulu
4. Ayo Makan Sahur Saat Imsak
5. Kebiasaan kitaBersantap Sahur dan Berlalu Lintas
6. Barokah Bersahur sebagai Pembeda puasa dengan Ahli Kitab
7. Waktu Bersahur antara Imsak dan Adzan Subuh
Tulisan terkait :
1. Keberkahan Makanan pada Orang Bersahur
2. Kurma Makanan Sahur Terbaik bagi Mukmin
3. Kisah Puasaku Dulu
4. Ayo Makan Sahur Saat Imsak
5. Kebiasaan kitaBersantap Sahur dan Berlalu Lintas
6. Barokah Bersahur sebagai Pembeda puasa dengan Ahli Kitab
7. Waktu Bersahur antara Imsak dan Adzan Subuh
Posting Komentar
Posting Komentar